data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Senin, 10 September 2012

Iklan Anti-Islam Didemo Masyarakat Amerika.

New York (SI ONLINE) - Gabungan tokoh agama, kalangan pejabat, dan aktivis komunitas melakukan aksi unjuk rasa guna iklan anti-Muslim yang dipasang di stasiun kereta api di seluruh Westchester County, New York.  Massa demonstran membawa poster yang berisi penentangan terhadap Islamophobia dan sentimen anti-Islam.

“Setiap organisasi kaum Yahudi, Arab, dan Kristen menentang fitnah dan kefanatikan dalam iklan tersebut,” kata Howard Horowitz, penduduk asli New Rochelle, salah satu dari enam orang yang berbicara selama konferensi pers.


Para pengunjuk rasa dari berbagai agama itu turun ke jalan-jalan di White Plains, Kamis (7/9/2012) pekan lalu, guna mengungkapkan rasa solidaritas mereka kepada komunitas Muslim.


Aksi demonstrasi dilakukan guna memrotes billboard kontroversial yang diposting di stasiun kereta Westchester yang dikutuk sebagai “pidato kebencian” dari “oportunis politik”. Pawai dimulai di sudut Main St. dan Mamaroneck Ave.  seraya membawa spanduk antara lain bertuliskan “Stop fanatisme anti-Muslim”.


Papan iklan anti-Islam yang dipasang sejak Agustus itu mengingatkan publik tentang peristiwa serangan 11 September 2001. Iklan tersebut dibiayai American Freedom Defense Initiative (AFDI), sebuah organisasi payung dari kelompok Stop Islamisasi America (SION).


Kaum Muslim menilai iklan tersebut juga diskriminatif terhadap umat Islam. Kaum Muslim, diperkirakan antara enam sampai tujuh juta jiwa di Amerika, telah menjadi korban utama pasca 9/11.


Sebuah laporan terbaru oleh Council on American-Islamic Relations (CAIR) dan University of California mengatakan, Islamophobia meningkat di Amerika pasca tragedi WTC 2001.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar