data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Kamis, 26 September 2013

Semua Tentang Kita Kawan.

Hem...
Hari itu di bulan Mei 2010 tak kusangka menjadi hari terakhirku bersama kalian. Sudah 3 tahun berada diantara kalian, warna warni kalian menghiasi hari-hariku. Gelak tawa hari itu di PonPes Al Washilah membuatku begitu bahagia. Hem.... pengen nangis :'( kalau ingat kenanganku di pondok ini.

Memang pernah ada sedih dan luka yang tergores tapi semua itu tertutup oleh indahnya kebersamaan. Kalianlah yang membuat aku bertahan sampai sejauh ini. Kalian yang mampu membuatku menemukan zona nyamanku disini. Bagaimanapun di pondok inilah ada kenangan terindahku, banyak yang aku dapatkan ilmu, kesempatan, persaudaraan dan kesalahan terindahku juga kualami disini. Banyak banget yang sudah kulalui di sini. yah...kurang lebih 3 tahun  menjadikan pondok ini rumah kedua bagiku.

Dan kini...aku akan meninggalkan semuanya, keluar dari zona yang membuatku terlena sekian lamanya. Aku akan melangkah keluar, menatap langit di luar sana dan berjuang di medan yang baru. Medan yang masih belum tersentuh olehku, belum terbayangkan akan seperti apa diriku disana. Tapi... life must go on, life is choice begitu kalau temenku bilang hidup itu pilihan, kita sendiri yang menentukan mau bagaimana kita. Yup bener dan hari ini aku memutuskan untuk melihat dunia luar, berharap ini adalah yang terbaik bukan untukku saja tapi untuk semua orang yang akan hadir di masa depanku. Semoga nantinya aku dapat memberikan waktu lebih banyak untuk mereka sebagai ganti selama ini aku tak punya banyak waktu untuk mereka. Kupilih jalan ini sebagai bentuk kasih sayangku untuk mereka.

Untuk kalian semua yang selama di pondok ini menemaniku...
Terima kasih banyak atas persaudaraannya, atas persahabatan, atas senyum dan canda tawa selama ini
Terima kasih banyak telah menguatkan diriku ketika kaki ini mulai lunglai untuk melangkah lagi hingga aku mampu untuk terdiri tegak lagi dan meneruskan jalanku
Terima kasih telah membakar semangatku saat hati ini lelah untuk berharap hingga aku mampu untuk menatap kembali masa depanku, untuk mengingatkan bahwa jalanku masih panjang

Maafkan aku kawan...
Jika selama bersama kalian telah ada luka yang menggores di hati kalian
Jika pernah ada kata yang terucap dari mulutku yang menyakitimu
Jika tingkah lakuku sempat membuat kalian tidak nyaman
Maaf jika ada janji yang teringkari selama ini

Kepada Rabbku...
Ya Rabb, hamba menitipkan saudara, sahabat & teman-teman hamba padaMu
Mudahkanlah segala urusannya seperti Engkau memudahkan segala urusan hamba selama ini
Ya Rabb, untuk mereka jagalah setiap detak jantungnya agar selalu dalam lindungan & kasih sayangMu
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baiknya Penjaga

Dan...
Ketika ada yang bertanya "maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?", jawabannya tidak ada tak satupun nikmat yang bisa kita dustakan.
Dan...
Allah lebih tahu yang terbaik untuk kita, semua akan diberikanNya indah pada saatnya jadi jangan pernah berhenti berharap padaNya. Sesungguhnya DIA sesuai dengan prasangka kita

Thanks a lot Ya Rabb
Luv U all, always

#ARW21

Rabu, 25 September 2013

Abu Lahab Mati Di Tangan Seorang Wanita

Siapa tidak kenal Abu Lahab? Namanya diabadikan Allah dalam Qur’an ketika ia bersama istrinya dijebloskan ke dalam api neraka. Akan tetapi, banyak diantara kita yang tidak mengetahui bagaimana matinya seorang musuh Allah bernama Abu Lahab ini. Seorang pembesar bangsa Quraisy yang juga salah seorang paman Nabi kita yang mulia Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Ternyata yang menyebabkan matinya Abu Lahab adalah sebuah pukulan yang dilakukan oleh seorang shahabiyyah yang mulia. Beliau adalah Lubabah Al-Kubra yang dikenal dengan panggilan Ummu Fadl binti Al-Harits radhiyallahu anha. Wanita yang juga menjadi saudara kandung Sayyidah Maimunah binti Al-Harits radhiyallahu anha.

Ummu Fadl tercatat sebagai wanita kedua yang masuk Islam setelah Ummul Mu’minin Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu anha. Ummu Fadl juga adalah seorang istri dari sahabat yang mulia sekaligus paman dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yaitu Al-Abbas ibn Abdil Muththalib radhiyallahu anhu.

Rasulullah sendiri sering mengunjunginya dan beristirahat siang di rumahnya. Keluarga mulia ini juga termasuk salah satu tempat bersandar Rasulullah pada masa sulit. Lain halnya dengan Ummu Jamil. Meski kata jamil terlekat dinamanya, namun perangai dan tingkah lakunya jauh dari keindahan. Sebagai isteri Abu Lahab, Ummu Jamil adalah wanita yang terkenal aktif memusuhi dan memerangi Islam. Tak jarang diantara dua keluarga yang masih sangat dekat hubungannya itu menimbulkan percekcokan.

Ummu Fadl, bersama suami dan anak-anaknya pun kemudian sepakat untuk menyembunyikan keIslaman mereka karena khawatir dengan kejahatan kaumnya. Namun Allah berkehendak lain, Al-Abbas malah tertawan ditangan kaum muslimin saat Perang Badr.

Kondisi kaum muslimin yang belum mengetahui perihal keIslamannya sedikit banyak menyulitkan Rasulullah. Walhasil beliaupun menebus sang paman Al-Abbas seperti orang musyrik lainnya. Taktik ini dilakukan agar rahasia keIslaman Al Abbas tetap tidak terbongkar oleh orang-orang Quraisy.

Ummu Fadl pun melihat kemarahan orang-orang kafir termasuk iparnya, Abu Lahab. Kekalahan kaum kafir dalam Perang Badr sangat mengiris hati Abu Lahab. Ummu Fadl pun mewanti-wanti ke empat anaknya agar tidak menunjukkan raut wajah bahagia sehingga keIslaman mereka tetap tidak bocor ke telinga kaum Quraisy.

Namun sebuah kejadian betul-betul merubah segalanya. Hal ini bermula ketika Ummu Fadl beserta seorang budaknya bernama Abu Rafi` turut mendengarkan perbincangan di ujung rumahnya antara iparnya, Abu Lahab dan keponakannya Abu Sufyan Ibnul Harits.

Saat itu, Abu Sufyan menceritakan kepada Abu Lahab bagaimana kaumnya kalah melawan kaum muslimin. Abu Lahab pun hanya bisa marah-marah dan melontarkan sumbah serapah atas kenyataan itu. Sebaliknya, di ujung rumah, Ummu Fadl justru sangat bersuka cita atas apa yang didengarnya.

Abu Sufyan berkata, ”Demi Allah, walau demikian aku tidak akan menyalahkan mereka karena kami menghadapi manusia-manusia putih berkuda putih diantara langit dan bumi dan tidak ada yang mampu mengalahkan mereka.”

Tentu saja Ummu Fadl merasa bahagia mendengarnya, akan tetapi Abu Rafi` tidak lagi mampu menahan rasa bahagianya hingga kemudian ia berteriak, ”Demi Allah, itu adalah para Malaikat!!”

Mendengar teriakan itu, Abu Lahab bangkit. Dengan diliputi rasa marah, ia lantas menghampiri Abu Rafi’ lalu memukulnya secara keras. Sontak saja melihat budaknya dipukul, Ummu Fadl menjadi lupa terhadap langkah untuk menyembunyikan keIslamannya. Wanita mulia ini kemudian mencabut sebuah tiang yang ada di rumahnya dan lewat jiwa pemberani langsung menghajar kepala Abu Lahab lalu berkata, ”Beraninya kamu memukul Abu Rafi`saat tidak ada majikannya”.

Apa yang terjadi? Kepala Abu Lahab bonyok bukan kepalang. Rambutnya dibanjiri kucuran darah dari pentungan yang dilayangkan Ummu Fadl. Abu lahab pun kemudian meninggalkan rumah saudaranya, Al-Abbas. Berselang tujuh malam, luka tersebut semakin parah dan bekas pukulan itu menembus sampai otak hingga menyebabkan pembusukan.

Orang-orang di sekitar pun mulai menjauhinya. Para warga mencium bau tidak sedap yang keluar dari luka Abu Lahab. Mereka juga khawatir luka Abu Lahab dapat menular menimpa mereka.

Abu Lahab pun akhirnya hidup sendiri. Ia mengerang pedih tanpa ada yang membantu. Istrinya, Ummu Jamil (hammalatul hathab) yang seharusnya berada di sampingnya, justru pergi bersama anak-anaknya menjauhi sang suami. Dan naas, tak lama kemudian Abu Lahab benar-benar tewas.

Selama tiga hari, jasad Abu Lahab dibiarkan tergeletak tanpa ada yang bersedia menguburkan. Para warga tidak berani mendekati jasadnya. Akhirnya karena bau busuk yang kian menjadi, maka digali juga sebuah lubang kubur bagi Abu Lahab. Bangkai Abu Lahab didorong-dorong dengan sebilah kayu sampai masuk lubang.

Tidak hanya itu, prosesi penguburan pun berlangsung secara mengenaskan. Dari jauh warga melempari kuburan Abu Lahab dengan batu hingga mereka yakin betul jasadnya telah tertutup rapat. Ya sebuah tragedi kematian yang lebih hina dari kematian seekor ayam sekalipun.

Seberapa Cantikkah Engkau?

Cantik, sebutan kehormatan bagi wanita dan pujian yang membuktikan bahwa keberadaan mereka diakui. Cantik adalah nilai lebih yang membuat seorang wanita lebih berharga. Cantik bukanlah semata hadiah dari Allah, kecantikan itu bisa kita wujudkan, bisa kita munculkan. Namun semua itu pasti tidak mudah. Butuh usaha keras, kekuatan niat dan kesungguhan hati.  
 



Wanita itu cantik jika berilmu. dia tidak hanya menonjolkan emosi dalam berdebat, melainkan kedalaman ilmu yang memikat. Dia tidak hanya pandai dalam berteori namun bisa mempraktekannya secara rinci. Dia menerangi sekitarnya dengan ilmu yang dimiliki, namun tidak pernah pelit untuk berbagi. 





Dengan ilmu itu, mereka tunduk kepada Allah. Karena pengetahuan itulah, mereka memilih menjadi hamba yang bertakwa. Tidak hanya sekedar ikut, namun selalu mengkaji ilmu Allah dengan lebih runut.  Tindakannya berdasarkan ilmu, bukan pendapatnya pribadi, apalagi hanya sekedar emosi diri. Ilmu itu membuat hatinya tunduk,  nafsunya lebur, dan perilakunya teratur. 

   
Wanita itu cantik jika memiliki rasa malu. Malu mempertontonkan dirinya dengan sebegitu murah, dan malu jika  tidak bisa menjadi hamba yang patuh dan amanah kepada tuhannya.  Mereka yang malu akan senantiasa menjaga diri dari dosa.  Lihatlah betapa kemudian mereka sangat berharga. Siapapun yang akan mendekat kepadanya, akan merasa sungkan dan merasa harus menyiapkan sebuah kehati- hatian. Rasa malu itu yang akhirnya mengangkat derajatnya sendiri, dengan lebih tinggi tentunya.
 

Wanita itu cantik jika mereka cerdas. Cerdas untuk tidak berbuat bodoh dalam merendahkan kehormatan mereka sendiri.  Cerdas untuk menata kata,  dan menempatkan diri dalam berbagai situasi. Semua makhluk pastilah tahu, bahwa wanita adalah tentang perasaannya, namun wanita cantik nan cerdas itu sangat mengerti kapan harus menggunakan logikanya. Maka akan dijauhinya keluhan, tuntutan dan kerewelan yang akan membuat segala urusan terasa semakin sulit.

 

Lihatlah betapa kecerdasannya dalam menata akhlak. Tidak ada hasut dan fitnah dilidahnya. tidak ada burung sangka dihatinya. Dia pandai memerdekan batinnya dengan kebaikan. dia pandai menutupi kekurangan dengan kelebihan. Dia bersosialisasi namun tetap dalam batas. Dia bergaul namun tidak lebur, dia menuntun sesamanya untuk selalu menuju kebaikan. Kehadirannya adalah berkah bagi manusia di sekitarnya. 

 

Lihatlah cara cerdas mereka dalam mengendalikan diri. Walaupun  akalnya sering kali dikendalikan oleh emosi, namun kuatnya iman menuntunnya untuk menjadi lebih indah. Dia tidak minder untuk tampil beda. Beda dengan wanita kafir yang bertindak diluar batas dan tidak tahu kapan mereka harus berhenti. Allah SWT sudah cukup menjadi alarm bagi mereka. Dan maha melihatNya, sudah bisa untuknya merasa selalu diawasi.

Wanita cantik itu...


Mereka tahu mereka bukanlah bidadari yang sempurna, namun kekurangannya dia tutup dengan menonjolkan kelebihan, dan beristigfar terhadap kekurangan. Mereka pun tahu betapa susahnya untuk menjadi cantik, namun itu tak menghalangi mereka untuk selalu memperbaiki diri.


Maka ketahuilah saudariku, kecantikan adalah definisi dari wanita sholihah. Walaupun mereka kurang dalam fisiknya, namun akan lebih dari segi iman dan akhlaknya. Tidak ada di dunia ini yang lebih cantik selain dari wanita yang sholihah. Carilah, buktikan namun tidak akan kita temui selain kecantikan itu ada dalam diri mereka yang sholihah. Persis seperti yang telah disabdakan Rasulullah SAW, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.” (HR. Muslim).

Kecantikan tak hanya sebatas fisik, dan bagusnya kulit ari kita. Namun kecantikan itu adalah seberapa dekat kita dengan Allah SWT, dan seberapa nyaman manusia berada di dekat kita. Maka benarlah jika sebaik- baik wanita, adalah mereka yang sholihah.Lalu apakah ukhty termasuk didalamnya? marilah ukhty bertanya kepada diri ukhty sendiri ...

Ironi!! Mahasiswi STIKIM Jakarta Dikeluarkan Kampus Karena Bercadar

JAKARTA (voa-islam.com) – Sikap phobia atau takut terhadap simbol ke-Islaman seperti syari’at cadar atau burka, ternyata tidak hanya terjadi di negara-negara Kafir diluar negeri seperti Perancis, Belanda atau Swiss.


Seperti diketahui bersama, tahun lalu Pemerintah Perancis resmi memberlakukan larangan pemakaian cadar atau hijab syar’i bagi warganya saat berada di tempat umum seperti maal, kampus, dan lain sebagainya.


Kebijakan diskriminatif ini menjadikan Perancis yang mengklaim sebagai negara Demokratis, justru sebagai negara pertama di Eropa yang melarang warganya memakai penutup wajah khas muslimah tersebut.


Setelah Perancis, negara Eropa lainnya yakni Pemerintah Belanda melarang penggunaan cadar, seperti burka dan segala bentuk hijab yang sesuai syar’i lainnya yang menutupi muka di tempat umum. 
...Tanggal 21 September 2013 pada mata kuliah jam kedua, tepatnya jam 13.05 WIB, saya mendapat SMS dari Bu Siti, selaku Sekpro meminta untuk ketemuan...

“Setiap orang harus dapat melihat muka satu sama lain agar dapat dikenali ketika bertemu,” ujar Menteri Dalam Negeri Belanda. Peraturan ini, mejadikan Belanda negara Uni Eropa kedua setelah Perancis yang melarang penggunaan burka.


Kabar yang terakhir, pemerintah Swiss pada hari Minggu (22/09/2013) akan melarang pemakaian cadar yang menutupi seluruh wajah, setelah dilakukan referendum terhadap busana muslimah yang sangat mulia itu.


Pelaksanaan referendum tersebut akan menjadi pertama kalinya di salah satu wilayah di Swiss (dari 26 wilayah yang ada, setara dengan negara bagian AS) yang memberlakukan larangan penggunaan burka atau cadar.


Dan kini, langkah sejumlah orang maupun lembaga yang anti terhadap Syari’at Islam yang mulia itu ditunjukkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) Jakarta terhadap mahasiswinya.
...Awalnya mereka memperkenalkan diri sambil menjabat tangan saya. Awalnya saya di tanya kapan saya mulai memakai cadar, lalu perbincangan selanjutnya mengarah pada sikap pihak kampus terhadap cadar yang saya pakai...

Sumayyah, mahasiswi yang baru masuk pada tahun ajaran baru 2013 dikeluarkan pihak kampus yang berdiri sejak 26 Juli 2000 silam hanya karena memakai cadar yang diyakininya sebagai sebuah kewajiban bagi seorang muslimah.


“Pada tanggal 21 September 2013 pada mata kuliah jam kedua, tepatnya jam 13.05 WIB, saya mendapat SMS dari Bu Siti, selaku Sekpro (Sekretaris Program –red) meminta untuk ketemuan,” kata Summayah kepada voa-islam.com, Ahad (22/9/2013) siang.


“Sekitar jam 4 sore kurang sedikit, kemudian saya menemui Ibu Sekpro yang saat itu ditemani seorang rekannya di ruang pimpinan kampus,” imbuhnya.


Awalnya, wanita yang akrab disapa Maya ini berbincang ringan dan santai dengan Bu Siti dan rekannya. Namun kemudian, Bu Siti menyampaikan sikap kampus yang tidak bisa menerima keadaan Maya yang memakai cadar.
...Pihak kampus memberikan pilihan yang intinya apabila saya mau mengikuti perkuliahan maka saya harus membuka cadar...

“Awalnya mereka memperkenalkan diri sambil menjabat tangan saya. Awalnya saya di tanya kapan saya mulai memakai cadar, lalu perbincangan selanjutnya mengarah pada sikap pihak kampus terhadap cadar yang saya pakai,” ucapnya.

“Mereka mengatakan bahwa ini adalah kasus spesial dan mereka pribadi tidak melarang dan faham bahwa prinsip saya bersinggungan dengan hak prerogatif (hak istimewa -red) saya kepada Tuhan kata mereka. Tapi mereka menjelaskan bahwa mereka tidak berwenang atas peraturan yang berlaku,” tambahnya.




Akhirnya, pihak kampus yang beralamat di Gedung HZ Jl. Harapan No 50 RT 014/07, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta ini memberikan pilihan kepada Maya, jika dirinya ingin tetap sekolah di STIKIM, maka cadarnya harus dibuka saat berada di kampus.
...Atau jika saya memilih tetap mengenakannya, maka kemungkinan terpahit saya akan di keluarkan dan mereka akan mengembalikan administrasi yang terlanjur saya bayar, sebesar kurang lebih empat juta rupiah...

Tapi, jika Maya tidak memenuhi keinginan pihak kampus untuk mebuka cadarnya didepan banyak orang yang bukan mahramnya dan sangat bertentangan dengan Syari’at Islam tersebut, maka Maya akan dikeluarkan dari STIKIM.


“Pihak kampus memberikan pilihan yang intinya apabila saya mau mengikuti perkuliahan, maka saya harus membuka cadar," ujar Maya dengan suara lirih.

"Atau jika saya memilih tetap mengenakannya, maka kemungkinan terpahit saya akan di keluarkan dan mereka akan mengembalikan administrasi yang terlanjur saya bayar, sebesar kurang lebih empat juta rupiah,” ungkapnya.