data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Kamis, 31 Januari 2013

Lagi, Nabi Palsu Muncul di Jawa Tengah.

Ini kabar Nabi Palsu dari Karanganyar, Jawa Tengah. Polres Karanganyar tengah mendeteksi kabar munculnya seorang warga yang mengaku nabi.
 
 

Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Aji Wibowo, mengatakan, pihaknya telah mengetahui persis keberadaan nabi palsu tersebut berada di sekitar daerah lereng Gunung Lawu.
 
 

Demikian disampaikan AKBP Nazirwan Adji Wibowo kepada wartawan seusai penyampaian visi dan misi 2013 di Gedung Wanita, Selasa (29/1/2013).
 
 

Menurut Kapolres, pihaknya mendapatkan laporan terkait munculnya nabi palsu di Karanganyar dalam beberapa bulan ini. Kendati demikian, Kapolres enggan membeberkan identitas dan alamat nabi palsu tersebut.
 
 

“Yang terbaru, ada laporan mengenai nabi palsu di Karanganyar. Kami akan mengawasi dan memantau nabi palsu tersebut,” katanya kepada wartawan, Selasa (29/1/2013)
 
 

Polres Karanganyar, ujar Nazirwan, sudah melaporkan munculnya nabi palsu tersebut kepada Bupati Karanganyar. Para tokoh masyarakat akan dilibatkan untuk mengantisipasi aliran sesat yang bernabi palsu ini, sehingga tak menyebar, dan tidak memunculkan konflik horizontal..
 
 

Nazirwan memberi contoh, kasus perusakan rumah milik salah satu pengikut ingkar sunnah yang terjadi pada 2012 lalu. Kasus itu dirampungkan dengan mempertemukan pihak terkait dengan para tokoh di Karanganyar, sehingga permasalahan tidak melebar dengan konflik horizontal.
 
 

Kapolres menyatakan kekhawatiran, jika aliran sesat yang mengakui adanya nabi palsu itu dibiarkan terus berkembang, bisa membahayakan wilayahnya. Jika sudah demikian, gesekan dan konflik horizontal kemungkinan besar akan terjadi.
 
 

Jika sudah tahu ada aliran sesat dengan nabi palsu, mengapa tak dibubarkan saja dan tangkap nabi palsunya? Yang baru terduga “teroris” saja cepat sekali digerebek bahkan ditembak mati, mengapa yang sudah jelas-jelas sesat, malahan mengaku nabi, kok tak segera ditindak?
 
 

Kata Kapolres, pihaknya akan melakukan tindakan tegas setelah hasil pemantauan intelijen tentang nabi palsu sudah lengkap. Jika tak bisa dibina (disadarkan), maka bubarkan, ujar Kapolres.
 
 

Ia memastikan sudah melakukan koordinasi untuk menyelesaikan kasus ini. “Dalam koordinasi dengan bupati dan muspida, kami sudah tekankan masalah ini untuk segera diselesaikan, kalau memang tak bisa dibina, bubarkan…!” tegasnya.

Jilbabku Lebih Berharga Dibanding Uang Anda.

Kisah ini dikirim oleh sahabat kami. Semoga bisa menjadi sebuah inspirasi untuk sahabat muslimah. Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda.


***
 
 
Orang bilang, selalu ada godaan besar saat kita berpegang teguh pada sebuah keputusan. Bagaimana seseorang menanggapi godaan itu, apakah akan tetap kuat pada pendirian atau goyah, tergantung masing-masing orang. Saya pernah berada dalam situasi itu, mendapat materi melimpah, tetapi harus melepas kewajiban saya sebagai seorang muslimah.
 
 
Saya adalah wanita sederhana, dibesarkan oleh keluarga yang memiliki pikiran modern. Sejak kecil, saya dibebaskan untuk mengambil keputusan apapun. Orang tua saya tidak pernah meminta saja harus masuk sekolah mana, harus masuk jurusan apa, tidak seperti orang tua kebanyakan, yang sering memaksa anak mereka melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kata hati. Maka saya tumbuh menjadi gadis mandiri yang ambisius. Menurut saya, ambisius itu bagus, karena tanpa sikap ambisius, seseorang hanya akan jadi pemalas yang membebani orang lain.
 
 
Sikap itu membuat saya selalu mendapatkan nilai-nilai terbaik di sekolah. Mendapat beasiswa menjadi hal biasa, karena tanpa mengajukan beasiswa sekalipun, sekolah selalu mengajukan saya untuk menerima beasiswa berprestasi. Tentu saja saya bersyukur, karena itu adalah bukti bahwa saya tidak main-main dengan pendidikan, saya juga bisa meringankan beban kedua orang tua. Bagi saya, pendidikan adalah jalan terbaik untuk pegangan masa depan. Setidaknya, kelak saya akan menjadi ibu, maka pengetahuan adalah salah satu pondasi kuat untuk mendidik anak-anak, dengan agama sebagai pondasi agama tentunya.
 
 
Walaupun ambisius, saya tidak meninggalkan nilai-nilai agama yang sudah diberikan kedua orang tua saya. Saya tidak pernah dipaksa memakai busana muslimah atau jilbab. Kesadaran itu datang saat saya duduk di kelas 3 SMA. Ada keyakinan kuat untuk memperbaiki penampilan saya. Maka sejak saat itu, saya selalu memakai jilbab. Sedikit demi sedikit belajar memakai jilbab sesuai yang diperintahkan. Bukan hal yang mudah, saat itu masih sedikit yang memakai jilbab. Kadang saya masih iri dengan teman-teman saya yang bisa memakai pakaian dengan jenis yang beragam. Beruntung, saya tetap bertahan dengan keputusan saya.
 
 
Tahun berlalu dan saya lulus dari sebuah perguruan tinggi sebagai Sarjana Akuntansi di tahun 2003. Sama seperti lulusan pada umumnya, saya mulai melempar surat lamaran kerja di berbagai perusahaan. Dengan nilai yang memuaskan, bukan hal yang sulit untuk menerima panggilan kerja. Hingga saya berhasil melewati empat tahapan tes di sebuah bank swasta yang cukup terkenal. Saat memasuki tahap wawancara, pihak bank tersebut menawarkan posisi dan jabatan yang jarang didapat oleh fresh graduate seperti saya. Menurut mereka, saya punya kemampuan analisis yang baik, sehingga sangat mungkin ditempatkan di posisi yang lebih tinggi dibanding posisi yang saya lamar.
 
 
Saya bahagia, seperti mendapatkan berkah yang besar sekali. Tetapi kebahagiaan saya hanya sesaat, karena pihak bank meminta saya untuk mengikuti salah satu syarat yang ada, yaitu memakai seragam untuk karyawati. Seragam tersebut memakai kemeja, blazer lengan panjang, dan rok selutut. Rambut harus diperlihatkan dan digulung rapi. Dengan kata lain, saya harus melepas jilbab dan pakaian muslimah yang melekat di tubuh saya.
 
 
Menanggapi hal itu, saya mencoba melakukan tawaran untuk memakai seragam rok panjang dan memakai jilbab yang rapi. Tetapi peraturan bank tersebut tidak bisa dengan mudah diganti begitu saja. Sehingga mereka kembali menawarkan gaji dan bonus yang sangat besar. Jujur, saya manusia biasa, jumlah uang yang ditawarkan sangat banyak. Saya bisa memberangkatkan orang tua ke Tanah Suci, itu adalah salah satu cita-cita saya. Saya bisa mewujudkan cita-cita itu dalam waktu beberapa bulan saja.
 
 
Hati saya seolah mengalami pertengkaran. Pihak bank bersedia menunggu jawaban saya selama tiga hari. Selama tiga hari, saya curhat dengan orang tua terlebih dahulu. Mereka menganggap saya sudah dewasa untuk mengambil keputusan, sehingga semua diserahkan kembali pada saya. Batin saya belum tenang, kesempatan tidak datang dua kali. Tetapi apakah saya harus mengorbankan perintah Allah SWT demi semua materi itu? Setelah melakukan Salat Istikhaarah, saya mantap untuk menolak tawaran itu. Saya menolaknya dengan halus, pihak bank juga melepas saya dengan baik.
 
 
Tidak apa-apa, mengapa takut kekurangan materi, karena saya yakin, Allah SWT lebih kaya dibandingkan tawaran yang diberikan. Mengenai impian untuk kedua orang tua saya, naik haji, pasti ada jalan. Niat baik selalu mendapat jalan yang baik, saya percaya akan hal itu.
 
 
Dua bulan setelah kejadian tersebut, saya diterima bekerja di sebuah bank pemerintah. Memang, gajinya tidak sebesar tawaran yang lalu, tetapi hati ini tenang karena saya diizinkan memakai seragam yang sesuai. Jika percaya akan sebuah keyakinan, maka itulah yang terjadi. Pihak bank menilai prestasi kerja saya sangat bagus. Bonus mengalir hampir setiap bulan. Sedikit demi sedikit saya menabung, untuk masa depan saya dan tabungan haji kedua orang tua.
 
 
Alhamdulillah, di tahun 2008, kedua orang tua saya berangkat ke Tanah Suci. Saya tidak ikut, biarlah kedua orang tua saya berangkat terlebih dahulu, saya yakin suatu saat kelak akan menyusul ke sana.
 
 
Sekarang, kehidupan saya lebih baik. Saya juga sudah menikah di tahun 2009. Bersama suami saya, kami sudah punya tabungan sendiri untuk pergi ke Tanah Suci, semoga impian kami terkabul beberapa tahun lagi.
 
 
Itulah kisah saya yang sempat goncang saat melihat sejumlah materi yang ditawarkan. Tetapi keyakinan saya memilih untuk tetap di jalan-Nya, dan saya tidak menyesali keputusan tersebut, tidak sedikitpun.

“Khurasan”, Negeri Tempat Keluarnya Dajjal ?

"Dajjal akan keluar dari muka bumi ini, di bagian timur yang bernama Khurasan”. (H.R Tirmidzi). 

 
Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi , mengungkapkan, saat ini, Khurasan terletak di ujung timur Laut Iran. Pusat kotanya adalah Masyhad.
Sejarah peradaban Islam mencatat Khurasan dengan tinta emas. Betapa tidak. Khurasan merupakan wilayah yang terbilang amat penting dalam sejarah peradaban Islam. Jauh sebelum pasukan tentara Islam menguasai wilayah itu, Rasulullah SAW dalam beberapa haditsnya telah menyebut-nyebut nama Khurasan.

Letak geografis Khurasan sangat strategis dan banyak diincar para penguasa dari zaman ke zaman. Pada awalnya, Khurasan Raya merupakan wilayah sangat luas membentang meliputi; kota Nishapur dan Tus (Iran); Herat, Balkh, Kabul dan Ghazni (Afghanistan); Merv dan Sanjan (Turkmenistan), Samarkand dan Bukhara (Uzbekistan); Khujand dan Panjakent (Tajikistan); Balochistan (Pakistan, Afghanistan, Iran).
Kini, nama Khurasan tetap abadi menjadi sebuah nama provinsi di sebelah Timur Republik Islam Iran. Luas provinsi itu mencapai 314 ribu kilometer persegi. Khurasan Iran berbatasan dengan Republik Turkmenistan di sebelah Utara dan di sebelah Timur dengan Afganistan. Dalam bahasa Persia, Khurasan berarti ‘Tanah Matahari Terbit.’
Jejak peradaban manusia di Khurasan telah dimulai sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi (SM). Sejarah mencatat, sebelum Aleksander Agung pada 330SM menguasai wilayah itu, Khurasan berada dalam kekuasaan Imperium Achaemenid Persia. Semenjak itu, Khurasan menjelma menjadi primadona yang diperebutkan para penguasa.
Pada abad ke-1 M, wilayah timur Khurasan Raya ditaklukan Dinasti Khusan. Dinasti itu menyebarkan agama dan kebudayaan Budha. Tak heran, bila kemudian di kawasan Afghanistan banyak berdiri kuil. Jika wilayah timur dikuasai Dinasti Khusan, wilayah barat berada dalam genggaman Dinasti Sasanid yang menganut ajaran zoroaster yang menyembah api.



Khurasan memasuki babak baru ketika pasukan tentara Islam berhasil menaklukkan wilayah itu. Islam mulai menancapkan benderanya di Khurasan pada era Kekhalifahan Umar bin Khattab. Di bawah pimpinan komandan perang, Ahnaf bin Qais, pasukan tentara Islam mampu menerobos wilayah itu melalui Isfahan.


(Pasukan yang membawa) bendera hitam muncul dari Khurasan. Tak ada kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Yerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya.’’ (HR. Turmidzi).



Dari Isfahan, pasukan Islam bergerak melalui dua rute yakni Rayy dan Nishapur. Untuk menguasai wilayah Khurasan, pasukan umat Islam disambut dengan perlawanan yang amat sengit dari Kaisar Persia bernama Yazdjurd. Kaisar Yazdjurd yang terdesak dari wilayah Khurasan akhirnya melarikan diri ke Oxus.


Setelah Khurasan berhasil dikuasai, Umar memerintahkan kaum Muslim untuk melakukan konsolidasi di wilayah itu. Khalifah tak mengizinkan pasukan tentara Muslim untuk menyeberang ke Oxus. Umar lebih menyarankan tentara Islam melakukan ekspansi ke Transoxiana.


Sepeninggal Umar, pemberontakan terjadi di Khurasan. Wilayah itu menyatakan melepaskan diri dari otoritas Muslim. Kaisar Yazdjurd menjadikan Merv sebagai pusat kekuasaan. Namun, sebelum Yadzjurd berhadapan lagi dengan pasukan tentara Muslim yang akan merebut kembali Khurasan, dia dibunuh oleh pendukungnya yang tak loyal.


Khalifah Utsman bin Affan yang menggantikan Umar tak bisa menerima pemberontakan yang terjadi di Khurasan. Khalifah ketiga itu lalu memerintahkan Abdullah bin Amir Gubernur Jenderal Basra untuk kembali merebut Khurasan. Dengan jumlah pasukan yang besar, umat Islam mampu merebut kembali Khurasan.


Ketika Dinasti Umayyah berkuasa, Khurasan merupakan bagian dari wilayah pemerintahan Islam yang berpusat di Damaskus. Penduduk dan pemuka Khurasan turut serta membantu Dinasti Abbasiyah untuk menggulingkan Umayyah. Salah satu pemimpin Khurasan yang turut mendukung gerakan anti- Umayyah itu adalah Abu Muslim Khorasani antara tahun 747 M hingga 750 M.

Dajjal dan Khurasan dalam Hadits

Kemunculan Dajjal merupakan fitnah terbesar dalam sejarah umat manusia di muka bumi. Dalam literatur Islam, disebutkan tentang sifat-sifat Dajjal, yaitu bahwa Dajjal adalah seorang manusia yang buta sebelah matanya. Ia pun terkenal sebagai oknum yang hebat dalam tipu daya hingga banyak umat muslimin mengikuti jejak langkahnya saat ia memunculkan diri.

“Barangsiapa yang mendengar ada Dajjal, maka hendaklah ia bersmbunyi darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatanginya dan dia mengira bahwa ia akan tetap beriman lantas dia mengikutinya, karena banyaknya syubhat yang menyertainya.” (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, dan Al Hakim)



Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW melihat Dajjal dalam mimpi. Beliau melukiskan;





“laki-laki berbadan besar, berkulit kemerahan, rambutnya keriting, buta sebelah, matanya seperti sebutir anggur yang menonjol. Manusia yang paling mirip dengannya adalah Ibnu Qothn bin Khuza’ah.”



Perbincangan mengenai dimana turunnya Dajjal memang memiliki banyak penjelasan dan versinya masing-masing. Namun kita harus pandai-pandai dalam menyikapi dan mengumpulkan banyak hadis untuk melihat gambaran jernih tentang tempat turunnya Dajjal. Dalam penelusuran lebih jauh, riwayat-riwayat yang ada tidak memberikan informasi yang begitu rinci. Hadits Tamim Ad Dari yang diriwayatkan oleh Fatimah binti Qais menjelaskan posisi Dajjal berada di laut Yaman. Sedangkan janji Rasulullah SAW tentang tempat keluarnya Dajjal berada di wilayah Khurasan. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad dimana Rasulullah SAW bersabda;

“Dajjal akan keluar di bumi bagian Timur yang disebut Khurasan. Ia diikuti oleh beberapa kaum yang wajah mereka seperti perisai yang dipukuli.”



Menurut Abu Fatiah Al Adnani dalam bukunya Fitnah dan Petaka Akhir Zaman, Khurasan adalah sebuah makna yang berarti tempat terbit matahari. Ia merupakan negeri yang amat luas meliputi beberapa negeri Persi, Afghanistan, dan Turkistan. Khurasan memanjang ke Asia antara sungai Amudariya sebelah utara serta Timur dan Gunung Hindukus sebelah selatan serta beberapa daerah Persi bagian Barat.
Tidak hanya itu, Khurasan juga memanjang ke beberapa negara seperti Shafad dan Sajistan. Oleh karena itu ia dinisbatkan dengan Negara-negara besar seperi Bukhari, Khawarizmi, Ghaznah, dan Isfahan. Dan Khurasan yang diketahui saat ini adalah Negara Persia yang terletak di bagian Timur dan Timur Laut Iran.
Masih menurut Abu Fatiah al Adnani, ia menyatakan bahwa sebagian penulis tentang fitnah Akhir Zaman membagi periode keluarnya Dajjal, yang pertama adalah Dzuhur yang berarti kemunculan dan Khuruj yang berarti keluarnya Dajjal. Kalimat Dzuhur dimaknai sebagai fase kemunculan dan Khuruj memiliki arti sebagai keluarnya dalam bentuk dan wujud yang bukan aselinya, waktunya sangat panjang dan itu terjadi sebelum kemunculan Al Mahdi.
Khuruj juga bermakna keluarnya Dajjal untuk yang terakhir kalinya dalam bentuk fisik sebagaimana yang disebutkan dalam banyak riwayat yaitu buta matanya dan bertuliskan kata ka fa ra tepat di dahinya. Fase keluarnya ini hanya terjadi selama 40 hari dan terjadi setelah keluarnya al Mahdi.
DR. Umar Sulaiman al Asyqar dalam kitabnya al Yaum al Akhir juga membagi dua periode antara munculnya Dajjal dan keluarnya Dajjal. Ia mengatakan bahwa Dajjal akan muncul dari timur, suatu daerah Persia bernama Khurasan. Ini dikuatkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibn Majah, Hakim, Ahmad, dan Dhiya’ dalam al-Mukhtar, dari Abu Bakar Shiddiq yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda;


“Sesungguhya Dajjal muncul disebuah daerah di timur bernama Khurasan. Ia diikuti oleh orang-orang yang wajahnya seperti tameng yang ditempa palu.”



Dalam penjelasan lebih jauh, keluarnya Dajjal yang pertama kali adalah untuk unjuk kekuatan, membuat fitnah, teror, mencari pendukung, dan menebar propaganda bahwa dirinya adalah tuhan semesta alam. Peristiwa ini berlangsung selama waktu yang tidak diketahui. Selama masa ini pun Dajjal mendapatkan kemenangan dan banyak mengalahkan musuh-musuhnya.

Dalam suatu riwayat yang menunjukkan bagaimana proses kemunculan Dajjal pertama kali di muka bumi. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Al Bahili;






“Di awal kemunculannya, ia berkata: ‘Aku adalah Nabi’, Padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata: ‘Aku adalah Rabb (Tuhan) kalian’, padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati.” (HR. Ibnu Majjah. II/512-516)



Adapun keluarnya Dajjal yang terakhir kalinya adalah pada saat pertempuran akhir antara Dajjal dan kaum muslimin. Pendukung Dajjal saat itu bukan lagi para Yahudi yang tinggal di Israel. Mungkin saja Yahudi Israel saat itu sudah dikalahkan oleh kaum muslimin ketika penaklukan baitul Maqdis dilakukan oleh Al Mahdi.
Pendukung Dajjal sendiri adalah kaum Yahudi Asbahan yang tinggal di sebuah perkampungan Yahudiyyah. Jumlah mereka sebanyak 70.000 orang dengan memakai topi. Dari Anas bin Malik ra, sabda beliau SAW; 

“Dajjal akan keluar dari kota Yahudi Isfahan (Wilayah di Khurasan, Iran, red.) bersama 70,000 penduduk Isfahan”. (Fath al-Rabbani Tartib Musnad Ahmad. Ibn Hajar berkata Shahih)



“Dajjal akan diikuti oleh 70.000 yahudi dari kota Isfahan (Nan), mereka memakai Al-Tayalisah”. (HR. Muslim)



Menurut Abu Fatiah al Adnani, keluarnya Dajjal dari arah Timur ini disebabkan oleh kemarahan, hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam hadits,

“Sesungguhnya Dajjal akan keluar karena suatu kemarahan” (HR. Muslim dan Ahmad dari Ibnu Umar). 



Adapun peristiwa keluarnya Dajjal yang kedua kalinya adalah karena datangnya batsyatul kubra atau hantaman yang keras berupa meteor dari langit dan munculnya Dukhan). Dan ini terjadi setelah Al Mahdi dan kaum muslimin berhasil menaklukan Konstantin.

Pejuang Suriah “Teroris”? Anda Salah!

Mengikuti perkembangan Suriah, banyak pelajaran yang bisa dipetik seiring makin diakuinya kiprah mujahidin baik lokal maupun asing yang turut meramaikan kekuatan oposisi.
 
 
Dampak positifnya, nafas Islam kian mendapat tempat sebaliknya nasionalisme makin terpinggirkan. Memang rakyat Suriah sudah sejak awal memekikkan takbir, tapi takbir yang masih dibingkai nasionalisme. Celupan interaksi dengan mujahidin pelan-pelan membuat pekikan takbir itu makin ikhlas: demi memenangkan Allah, meninggikan kalimat-Nya dan mengentaskan umat Islam dari kezaliman.
 
 
Barat dan pihak-pihak yang punya kepentingan dengan Suriah sangat khawatir seluruh pejuang yang melawan Assad akan tertarbiyah dengan ibadah jihad sehingga menjadi kaum militan yang tak lagi tertarik dengan kalkulasi politik duniawi.
 
 
Ibadah jihad memang selalu menemukan tanah subur di tengah situasi konflik bersenjata. Pada tingkat yang lebih matang, mereka akan menghayati jatidiri seorang Rib’ie bin Amir yang mengusung misi “mengentaskan peradaban manusia dari penghambaan sesama manusia menjadi penghambaan kepada pencipta manusia”.
 
 
Perang Opini, Stigma “Teroris” Jabhab Nusrah
 
 
Seiring harapan umat Islam yang membuncah untuk memetik buah manis jihad Suriah, musuh tak tinggal diam. Mereka serius mencari cara untuk melumpuhkan kekuatan mujahidin dengan memercikkan api perpecahan.
 
 
Zaman penjajahan Belanda dulu kita mengenal istilah devide et impera, strategi adu domba. Ternyata strategi ini juga dipakai AS untuk melemahkan soliditas pejuang Suriah.
 
 
Barat melihat, istilah terorisme dan sentimen nasionalisme bisa diolah menjadi pemantik keretakan di tengah barisan pejuang. Barat mengendus ada satu kelompok pejuang yang paling berbahaya, baik ketrampilan tempurnya maupun militansi ideologinya.
 
 
Kelompok tersebut bernama Jabhah Nushrah, yang sudah hadir di Suriah sejak fase awal revolusi. Konon kabarnya mereka hasil didikan Al-Qaeda dan banyak dihuni warga asing, setidaknya menurut versi AS. Tapi kaum pejuang Suriah dengan segenap faksinya mengenal Jabhah Nushrah sebagai kelompok yang paling solid, paling keras pukulannya kepada rejim, paling baik akhlaqnya dan paling bersih dari kepentingan politik duniawi.
 
 
Awal Desember 2012 AS mengumumkan bahwa Jabhah Nushrah (JN) resmi dimasukkan dalam daftar kelompok teroris dunia. Sebagaimana biasa, suatu kelompok yang diwisuda sebagai kelompok teroris selalu dikaitkan dengan Al-Qaeda. JN dianggap kepanjangan tangan Al-Qaeda di tanah Suriah.
 
 
Tak cukup memainkan isu terorisme, sentimen nasionalisme turut dimunculkan. Dengan kalimat provokatif, AS menggiring opini bahwa Jabhah Nushrah adalah kelompok teroris asing yang akan mengancam nasionalisme Suriah, dengan membajak revolusi nasionalis menjadi revolusi Islam, yang pada gilirannya membuat kaum nasionalis akan kehilangan tempat.
 
 
Kombinasi kebencian naluriah manusia kepada terorisme dan kecintaan alamiah kepada tanah air (nasionalisme), diramu menjadi stigma yang gurih dan rasa yang ‘nendang’. Dan ini bukan hal baru, sebuah pakem standar yang selalu dipakai musuh Islam sejak jaman baheula.
 
 
Mereka jago dalam memainkan senjata “mulut” sehingga Al-Qur’an mengilustrasikan polah mereka dengan kalimat: yuriduna liyuthfi’u nurallahi biafwahihim… (mereka berusaha memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka). Tampaknya jargon dalam iklan “mulutmu harimaumu” sangat dipercaya musuh-musuh Islam.
 
 
Dengan memunculkan ancaman terorisme di tengah ramainya revolusi, Barat berharap tercipta saling curiga dan keretakan di tubuh pejuang Suriah. Demikian pula dengan mengadu antara pejuang lokal (nasional) dengan pejuang asing, akan membuat hubungan antar pejuang makin runyam.
 
 
Kalangan yang sejak awal hanya ingin menumbangkan rejim Bashar Asad untuk membangun Suriah baru yang adil dan demokratis-nasionalis, merasa khawatir dengan munculnya kekuatan teroris dan ancaman terhadap nafas nasionalisme. Kalangan inilah yang dibidik oleh Barat dalam rilisnya, dengan harapan akan merapat kepada Barat dan meninggalkan JN dan sejenisnya, bahkan bisa dibina lebih jauh menjadi kaki tangannya kelak.
 
 
Jangan dikira peluru stigma ini hal yang enteng. Di tengah dominasi alam pikiran nasionalisme yang sekian lama mengendap di alam bawah sadar rakyat dan trauma yang terpelihara terhadap terorisme, stigma ini bisa berdampak serius.
 
Reputasi, Terapi Menangkal Opini
 
 
Mau tidak mau, cepat atau lambat, gerakan Islam pasti akan dihadang dengan perang opini yang dahsyat seperti yang dialami JN. Semua gerakan perlawanan Islam sejak awal kelahirannya ketika baru sebatas aktifitas dakwah hingga yang lebih jauh setelah melaksanakan aktivitas jihad, akan selalu dijegal dengan perang opini. Suatu sunnatullah yang tak akan berobah hingga akhir zaman.
 
 
Apa yang ditunjukkan oleh Jabhah Nushrah menjadi pelajaran menarik. Tembakan peluru opini sebagai kelompok teroris yang akan membahayakan nasionalisme Suriah itu dijawab oleh Jabhah Nushrah dengan reputasi di lapangan.
 
 
Sekedar bukti yang menjadi barometer reputasinya, semua kelompok pejuang oposisi mengenal dengan baik kiprah Jabhah Nushrah. Di mata mereka, JN adalah kelompok pejuang yang paling gigih, pemberani, tulus, adil, paling rapi perencanaannya, paling baik akhlaqnya dan paling keras menghantam kekuatan rejim Asad. Mereka tak mencium gelagat ketidak-tulusan dalam membantu rakyat Suriah dalam melawan rejim yang membantai mereka, meski diakui banyak anggotanya warga asing.
 
 
Jika reputasi Jabhah Nushrah yang harum di tengah rakyat Suriah ini dapat dipertahankan, tanpa perlu berkata apapun perang opini yang dilancarkan Barat akan menjadi buih yang menguap dengan sendirinya. Bila ikatan wala’ yang terbangun antara Jabhah Nushrah dengan rakyat dapat ditingkatkan lebih kuat, semua tuduhan itu akan dibantah sendiri oleh rakyat.
 
 
Pelajaran lain, selama ini JN rutin memberi “laporan kerja” dengan video kepada umat Islam atas amaliyat yang mereka lakukan. Hal ini dapat menaikkan spirit perlawanan umat dan makin percaya dengan JN. Teknologi internet dimanfaatkan dengan maksimal untuk membangun reputasi dan kepercayaan, bukan untuk pamer diri yang narsis.
 
 
Dalam kasus negeri dakwah semacam Indonesia, reputasi bisa dibangun dengan cara mendakwahkan Islam dengan benar. Islam diajarkan dengan ilmiah, bijak, sepenuh hati dan tanpa pamrih dunia dan politik. Dakwah dibingkai dengan akhlaqul karimah, ukhuwah yang tulus dan keteladanan yang ideal. Reputasi ini akan selalu diingat oleh umat, pada saatnya nanti tinggal dipetik buahnya: KEPERCAYAAN. Kunci menghasilkan reputasi: SABAR dengan kerasnya resiko, dan SABAR dengan panjangnya jalan.
 
 
Betapa penting makna reputasi bagi kelompok kecil dan lemah dalam menghadapi perang opini yang dilancarkan musuh, seperti halnya kelompok kecil bernama Jabhah Nushrah yang dijadikan kambing hitam oleh musuh.
 
 
Reputasi menjadi modal wajib dalam semua kegiatan membela Islam, baik dalam tataran dakwah maupun jihad. Reputasi identik dengan ketulusan, kesabaran, persaudaraan, simpati, jujur, adil, bijak, ilmiah dan semua sifat-sifat kebaikan yang disukai manusia. Sekali saja reputasi rusak, akan membuat tembakan musuh berupa opini akan mengenai sasaran, dan berakibat buruk bagi barisan pembela Islam yang masih kecil dan lemah. Wallahu a’lam bisshawab...
 
 

Senin, 28 Januari 2013

Arti Seorang Sahabat Sejati.

Ada jutaan orang yang hilir mudik dalam kehidupan Anda.
Lalu… bagaimana cara menemukan sahabat sejati yang sesungguhnya?

Teman, sahabat… Beberapa tahun lalu, kita akan menemukan mereka dari aktivitas sosial secara langsung.
Misalnya saja mereka tinggal sebagai tetangga, mereka teman sekolah, teman kuliah atau teman kerja.

Tetapi sekarang, Anda bisa menemukan orang yang benar-benar asing masuk ke dalam daftar teman Anda.
Coba buka akun jejaring sosial Anda, ada berapa banyak teman yang belum pernah bertatap muka langsung dengan Anda?


Tidak salah kok punya teman dari dunia maya, apalagi jika mereka punya hobi yang sama, punya pengalaman yang bisa dibagi, punya pengetahuan yang bisa bermanfaat.

Banyak pertemanan dunia maya yang berakhir menjadi persahabatan sesungguhnya.
Apakah mereka bisa menjadi sahabat sejati?
Bisa iya, bisa tidak.

Karena sahabat sejati dapat dijumpai di mana saja dan kapan saja.
Sebagai seorang perempuan, hidup tidak akan lengkap tanpa kehadiran seorang sahabat, terlebih lagi sahabat sejati yang bisa menjadi cermin siapa diri Anda.

Masalahnya, dengan banyaknya kehadiran orang-orang baik dalam kehidupan Anda (baik dari pertemuan langsung atau dunia maya), ternyata tidak semua bisa menjadi sahabat sejati Anda.
Apakah mereka hanya teman berbagi kesenangan dan pengetahuan belaka, atau bisa menjadi soulmate Anda?

Sahabat Sejati…
Mengatakan yang Sesungguhnya

Sahabat sejati tidak akan sungkan mengatakan, “Berat badan kamu naik ya?” atau “Ada cabai di gigi kamu, bersihin dong!”

Mengapa? Karena mereka melakukan itu tidak lebih untuk kebaikan Anda sendiri.
Tidak jarang mereka menjadi alarm yang tidak berhenti memperingatkan Anda bahwa pria yang Anda sukai sebenarnya pria yang tidak baik dan tidak pantas untuk Anda.
Jengkel? Jangan lagi.

Mereka tidak sedang menjatuhkan Anda.
Mereka mengatakan hal yang sesungguhnya sekalipun terkesan menyakitkan di hati Anda.
Mereka mengatakan sesuatu yang terkesan ‘dingin’ tetapi mereka melakukan itu untuk menunjukkan kepedulian yang sangat besar bagi Anda.

Lebih baik sahabat sendiri yang mengatakan ada cabai di gigi Anda ketimbang Anda keliling kota dengan cabai terselip di antara gigi tanpa sadar. Iya bukan?
Sahabat Sejati…

Mengantar Anda Menggapai Impian

Sekalipun mereka mengatakan hal-hal kebenaran tentang Anda, mereka tidak akan menghakimi atau mengkritik Anda.

Mereka adalah pemberi saran terbaik, sekaligus rekan paling gila yang bisa membuat Anda tidak sungkan mengatakan apa sebenarnya impian Anda, apa yang sebenarnya yang Anda cari dalam hidup Anda (seringkali hal ini bahkan tidak diketahui orang tua Anda sendiri).

Bersama mereka, Anda bisa mendapat motivasi dan dorongan yang kuat untuk menggapai impian Anda.
Anda juga demikian, menjadi penopang impian sahabat Anda.

Saling mendukung, saling percaya dan saling mengingatkan, tanpa sikap menghakimi.
Mereka bisa menjadi kotak untuk menampung impian Anda, sekaligus tempat mencurahkan air mata saat impian Anda tak tercapai dan melambung terlalu tinggi untuk diraih.

Sahabat Sejati…
Tidak Meminta Imbalan Apapun

Mungkin Anda pernah saling meminjam barang atau uang pada sahabat Anda, ini wajar.
Tetapi di luar itu semua, seorang sahabat tidak mengharap apapun dari Anda.

Tidak mengharap Anda akan memberikan sesuatu dalam bentuk materi atau keuntungan lain.
Mereka hanya ingin berbagi bersama Anda dan saling menopang.
Tidak ada imbalan yang akan mereka minta sebagai bentuk balas jasa.

Sekalipun Anda dalam kondisi susah, melarat, jatuh miskin dan tidak memiliki apapun, mereka akan ada di samping Anda, masih menjadi sahabat yang sama baiknya seperti pada saat Anda sukses dan bahagia.
Mereka selalu membagi energi, pikiran, waktu, tenaga dan berbagai hal lain untuk Anda.
Tidak mudah melakukan semua itu tanpa imbalan, mereka adalah harta yang harus Anda jaga.

Sahabat Sejati…
Tidak Akan Mengubah Anda

Mereka menerima apapun diri Anda, apapun pemikiran Anda dan mereka tidak akan meminta Anda untuk berubah menjadi orang lain.
Mungkin mereka akan mengingatkan Anda bila terlalu banyak mengonsumsi makanan tak sehat dan masih merokok, tetapi mereka melakukan itu untuk kebaikan Anda.

Mereka mungkin mengingatkan Anda untuk tidak berteriak kurang ajar pada seorang supir taksi, tetapi sekali lagi, mereka melakukannya untuk kebaikan Anda.
Jika Anda tidak suka dengan pilihan film kesukaannya, mereka tidak akan memaksa Anda untuk menonton film tersebut.

Jika Anda tidak suka rumah makan kesukaan mereka, mereka akan lebih memilih mengunjungi rumah makan itu seorang diri tanpa mengajak Anda, karena mereka tahu bahwa Anda tidak suka.
Mereka menghormati Anda, keputusan Anda dan hal-hal yang tidak Anda suka.

As simple as that.
Sahabat Sejati…
Mau Mendengarkan Anda

Banyak orang yang tampak mendengarkan Anda dan bersimpati, tetapi hanya itu saja, kemudian mereka berlalu.

Tetapi seorang sahabat tidak melakukannya, mereka mendengar apapun yang Anda katakan, bahkan bila membutuhkan waktu berjam-jam.

Saat Anda mencurahkan hati dan pemikiran Anda, mereka benar-benar mendengarkan Anda.
Melihat mimik wajah Anda, menggali apa yang sedang Anda rasakan dan mereka selalu tahu saat Anda berbohong.

Sangat sedikit orang yang mau mendengarkan Anda hingga mendalam, ini bukan pekerjaan mudah.
Karena lebih banyak orang yang akan menghakimi dan mengkritik Anda, itu lebih mudah daripada mendengarkan. Sahabat Anda akan selalu mendengarkan Anda tanpa kritik.

Karena itu, Anda lebih membutuhkan satu orang sahabat sejati yang mau mendengarkan Anda dibandingkan hanya bersenang-senang dan terlihat cool dengan beberapa orang, tetapi sebenarnya Anda kesepian.
Nah, sudahkah Anda menjadi sahabat sejati bagi teman Anda?
Saya sendiri masih berusaha untuk menjadi sahabat sejatu bagi teman teman saya……..


Salam dari sahabatmu

#ARW#

Upps! Ada Penyusup di Tubuh Muhammadiyah.

Tokoh Muda Muhammadiyah: Umat Islam Ditipu Kartika Djoemadi (Dee Dee)
"...Saat ini Dee Dee telah menipu umat Islam di Indonesia..."

Kartika Djoemadi, Koordinator Jokowi-Ahok Social Media Valunteers (JASMEV) dinilai sudah melecehkan umat Islam. Menurut Tokoh Muda Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya, Kartika sudah melakukan penipuan yang sudah termasuk penistaan agama.

Menurut Mustofa, Kartika menipu karena berpura-pura menjadi Muslimah. Ia mengungkapkan, Dee Dee panggilan Kartika memang dekat dengan kalangan Muhammadiyah, bahkan sering datang ke Muhammadiyah.

"Walau sering ke Muhammadiyah, Dee tidak pernah mengaku sebagai Katolik. Yang kami tahu Dee seorang Muslimah. Bahkan Dee sering menceramahi saya tentang tidak wajibnya seorang Muslimah berjilbab. Dee juga pernah bilang, memilih pemimpin non-Muslim itu tidak apa-apa," ungkap Mustofa seperti dilansir Itoday, Kamis (24/1/2013) .

Mustofa memang tersinggung, bukan hanya karena kebohongan publik yang dilakukan Kartika. Menurutnya Kartika sendiri sangat lancang karena menyuruh Ketua PP Muhammadiyah untuk memecatnya. Sikap Kartika itu merupakan reaksi atas sikap Mustofa yang terus mengkritisi kebijakan Jokowi di Jakarta.

"Kartika mention ke Ketum Muhammadiyah, minta agar saya dipecat. Ini apa-apaan!

"Dia Katolik, kok sampai ngurusi Muhammadiyah, bahkan mention ke Pak Din (Din Syamsuddin). Yang tahu peta Muhammadiyah itu kami, bukan seorang Katolik," tegas Mustofa.

Terkait aksi Kartika Djoemadi di Muhammadiyah, Mustofa menegaskan bahwa Kartika telah melakukan penghinaan terhadap Muhammadiyah dan umat Islam.

"Dee sudah masuk ke jantung Muhammadiyah, ikut rapat, itu sudah tidak etis. Sampai Dee membuat album Ramadhan, padahal Dee mengaku Katolik. Dee bilang itu toleransi. Padahal itu penghinaan," tegas Mustofa.

Lebih jauh Mustofa mengingatkan, jika memang Kartika Djoemadi beragama Katolik, silakan beribadah Katolik, termasuk menggunakan indentitas keagamaannya. Tetapi jangan menggunakan identitas Islam meskipun tidak dilarang Undang-Undang.

"Saya telah meminta Dee Dee minta maaf, tetapi dia tidak mau. Kasusnya sudah banyak termasuk penipuan gelar 'PhD'. Dia sempat ribut dengan Marissa Haque. Itu seharusnya bisa menjadi pelajaran buat Dee Dee. Tetapi, saat ini Dee Dee telah menipu umat Islam di Indonesia," pungkas Mustofa.

Ini Dia Penampakan Rupiah, Rp 1.000 Jadi Rp 1

Pemerintah mulai sosialisasikan penyederhanaan mata uang rupiah tanpa mengurangi nilanya alias redenominasi. Bahkan ilustrasi mata uang rupiah masa transisi redenominasi dan setelah redenominasi telah dirilis.

Dalam ilustrasi mata uang rupiah redenominasi yang disampaikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (23/1/2013), terdapat dua mata uang rupiah dengan desain baru yang nantinya siap digunakan.

Mata uang tersebut yakni mata uang ketika masa transisi, di mana bentuk dan desain masih sama dengan mata uang saat ini yang berlaku namun jumlah nol-nya yang dikurangi.

Jika memang telah dipastikan 3 angka nol akan disederhanakan, maka mata uang masa transisi hanya menghilangkan 3 angka nolnya. Mata uang Rp 100.000 menjadi Rp 100 dengan desain yang sama. Begitu juga Rp 50.000 yang menjadi Rp 50 dan Rp 20.000 yang menjadi Rp 20 dengan desain dan bentuk yang sama.

Sedangkan mata uang setelah redenominasi desainnya akan berbeda. Namun warna dasar masih akan sama agar tidak membingungkan masyarakat. Seperti diketahui, penyederhanaan jumlah digit pada pecahan rupiah atau redenominasi, mulai kemarin diperkenalkan ke publik.

FIFA Hukum Pemain Ghana karena Kaos Bertuliskan: “Allah Is Great!”


Pemain bintang Ghana Mubarak Wacasso Adwa’ berhasil mencetak kemenangan selama pertemuan dengan tim nasional Mali di putaran kedua untuk Piala Afrika yang diselenggarakan Afrika Selatan.

Mubarok yang bergabung pada tim ”Espanyol” berhasil mendapat perhatian media Spanyol saat merayakan gol untuk negaranya yang dicetak di gawang Mali dan ia membawa kemenangan tersebut di babak kedua, di mana ia merayakan dengan cara sendiri, dengan mengangkat kemejanya maka ia tampil mengenakan kaos yang bertuliskan “Allah Is Great!” yang dalam bahasa indonesia berarti “Allah Maha Besar.”

Cara perayaan Mubarak tersebut mengingat kenangan yang terjadi pada final Piala Afrika tahun 2006, ketika playmaker Mesir Mohamed Aboutrika memakai kaos dalam yang bertuliskan arab ” Nahnu Fidaka Ya Rasulallah ” yang berarti “ kami adalah delegasimu wahai Rasulullah “ setelah mencetak gol kemenangan untuk timnya di pertandingan Pantai Gading.

Tim Ghana menghadapi hukuman, dengan latar belakang menggunakan agama untuk merayakan gol dicetak. Dan ini adalah apa yang dilarang oleh hukum International Federation of Football “FIFA”.
Pasal IV dari Undang-undang tentang pemain dilarang untuk menunjukkan pakaian dengan slogan-slogan atau propaganda untuk partai politik atau agama atau pribadi.

Kisah Romansa Cinta Cut Nyak Dhien.

“...Mengungsilah! Semoga Tuhan melindungimu! Tujuh puluh pengawal bersenjata aku tinggalkan untuk mengawanimu. Sekalian mereka itu adalah kawan-kawan terpilih yang setia. Sekiranya kita tidak bertemu, kawan yang tujuh puluh orang itulah yang akan bersamamu berjuang di jalan Allah...”  

Penulis M. Adli Abdullah (*

Itulah pesan akhir Ibrahim Lam Nga' pada isteri tercintanya, Cut Nyak Dien. Dan perjuangan Ibrahim mempertahankan tanah airnya, makin menambah rasa cinta isterinya Cut Nyak Dien. Serpihan sejarah kisah cinta dua pejuang sejati itu dikisahkan dalam buku M.H. Szekely-Lulofs, seorang puteri Lulofs, yang pernah bertugas di Sumatra Utara. Kisah cinta heroiik itu dapat dibaca dalam buku Tjoet Nya Din : Riwajat Hidup Seorang Puteri Atjeh yang kemudian diterjemahkan A. Muis, setelah beberapa tahun Indonesia merdeka.
Ketika itu 26 Desember 1875, Belanda menyerang Lam Padang tempat kediaman resmi mareka, Ibrahim mengungsikan ibunda mertuanya dan Cut Nyak Dien ke Montasik. Itulah pertemuan terakhirnya dengan sang isteri hingga Ibrahim terbunuh pada malam tanggal 29 Juni 1878 di Gle Taroen. Pada malam itu, sedang terjadi musyawarah di Gle Taroen untuk mempersiapkan pengepungan kembali Krueng Raba, pos Belanda yang terpenting di pesisir barat (Van Veer, Perang Aceh, 93).


Ketika itu semua petinggi diundang untuk hadir seperti Teuku Bait Budiman, Nyakman, Teuku Rajoet, Imueng Lueng Bata, Panglima Polem, Tuanku Hasyim, Tuanku Raja Keumala. Di dalam pertemuan tersebut yang “berhalangan hadir” adalah Teuku Bait Budiman dan Habib Abdurrahman. Sampai pada tengah malam ketika Ibrahim dan pemimpin pemimpin Aceh lagi berkumpul datanglah pasukan Belanda yang di pimpin oleh Jenderal Van Der Hiejden sehingga Ibrahim Lamnga, Teuku Rajoet, dan Panglima Nyakman syahid di Gle Taroen. Mereka akhirnya dimakamkan di Mesjid Montasik. Sedangkan Habib Abdurrahman dan Teuku Bait Budiman lagi mengatur siasat untuk penyerahan diri mareka kepada Belanda.

Cut Nyak Dien merasakan kepiluhan. Ia seperti tak percaya kalau suami tercinta terbunuh. Ayahnya Nanta Setia mencoba menenangkan hati putrinya. 

“...Sabarkanlah hatimu, anakku! Teguhkan iman! Ia telah Sahid, telah memenuhi tugas...!”

Dalam buku M. H Szekely-Lulofs itu, diceritakan bagaimana Tjoet Nya Din makin menjadi-jadi.

"Lalu bersimpuhlah ia di tanah, di tanainya (dipangku, red) kepala Ibrahim, dan diletakkannya diatas pangkuannya.

Dan berkatalah ia dengan sesak nafas kepada ayahnya: 

"Setelah ia tak ada lagi, setelah suamiku ini berpulang ke Rahmatullah, tunjukkanlah kepadaku wahai Ayahku!, hendak kemanakah aku menyangsangkan diri...? Kemanakah aku hendak bergantung...? Dan jika aku terpaksa memilih suami pula, diantara sekalian orang laki-laki, tak akan ada seorang pun yang akan kucintai sebagaimana aku telah mencintainya...,

"...Dan meskipun aku akan dapat memilih diantara seratus orang laki-laki yang patut akan menjadi suamiku, Namun yang seorang ini tidak akan dapat diganti, Walau dengan seratus orang sekalipun tidak mungkin! Hanya kepada yang seorang inilah cintaku akan melekat, hanya kepada Ibrahim sahaja, suamiku..., kekasihku!”

Kisah cinta Ibrahim Lamnga dengan Cut Nyak Dhien adalah romantisme di blantika perjuangan Aceh. Namun Ibrahim Lamnga yang sangat ditakuti Belanda sendiri seperti hilang dalam deretan nama pahlawan Nasional Indonesia. Selama ini kita hanya mengenal nama Cut Nyak Dhien bersama suami kedua Teuku Umar. Bahkan Eros Djarot sudah pernah membuat film Cut Nyak Dhien, namun sayangnya, sosok dan alasan utama Cut Nyak Dhien maju ke medan perang tidak muncul sama sekali.

Menurut sejarah, ketika pernyataan perang kerajaan Belanda terhadap kerajaan Aceh pada tanggal 26 Maret 1873 yang dibacakan oleh Komisaris Pemerintah Belanda, J.F. Nieuwenhuijzen di atas kapal Citadel van Antwerpen. Sultan Alaidin Mansursyah memutuskan menghadapi ancaman Belanda dengan semangat jihad, dan segenap lapisan rakyat diserukan ikut serta dalam perjuangan mempertahankan kehormatan dan kedaulatan dari setiap serangan. Dan satu persatu pahlawan negeri maju ke medan perang melawan Belanda, termasuk Teuku Ibrahim Lamnga, suami Cut Nyak Dhien. Dan saya yakin banyak di antara kita tidak pernah tahu dimana pusaranya sampai hari ini yang terbaring di samping mesjid Montasik.

Teuku Ibrahim Lam nga menikahi Cut Nyak Dhien pada tahun 1862 ketika Cut Nyak masih berumur 12 tahun. Saat Belanda menyerang Kerajaan Aceh Darussalam itu, Cut Nyak Dien tidak dibawa ke medan perang tetapi dilindungi dan diungsikan ke daerah aman oleh Teuku Ibrahim Lamnga dan ayahnya Nanta Seutia. Ibrahim Lamnga merupakan martir perlawanan yang sangat ditakuti musuh dan dihormati kawan.

Seperti kita simak dalam sepenggal pidatonya ketika menggelorakan perang terhadap Belanda di depan para pembesar Aceh, di antaranya tercatat mertuanya Nanta Setia Teuku Hoesin, Teungku Imuem Lueng Bata, Teuku Panglima Polem, Teuku Along (Abang Panglima Polem), Teuku Purba, Raja Pidie s eperti ditulis M.H. Szekely-Lulofs. 

“...Bahwa kami sampai kepada detak jantung yang penghabisan akan tetap memperjuangkan kemerdekaan Atjeh...!”.
Maka dengan gembira ia menyambung kata-katanya pula : 

“Hai budjang! Hai anakku! Laki-laki engkau! Ayahmu, Datukmu laki-laki pula! Perlihatkanlah kedjantananmu itu! Orang “kaphe” hendak mendjadjah kita, hendak memperbudak kita, hendak mengganti agama kita dengan agamanja, agama kafir...!!. Sebudi akalmu, dengan seada-ada tenagamu, pertahankanlah hak-hak kita, orang Atjeh...!. Pertahankanlah agama kita, agama Islam, wahai anakku! Turutkanlah djedjak ayahmu, menjambut kedatangan “kaphe”, dan mengusir mereka keluar batas Atjeh...!!”.

Pidato Teuku Ibrahim Lamnga itu telah mengkobarkan semangat para pejuang Aceh untuk mengusir Belanda. Ketika terjadi pendaratan pertama Belanda pada tanggal 26 Maret 1873, pimpinan pasukan Kohler harus menghembuskan nyawanya setelah sebutir peluru menebus dadanya dan tewas di depan Mesjid Raya Baiturrahman, setelah dia membakar mesjid yang bersejarah tersebut pada tanggal 14 April 1873.

Ibrahim bersama teman temannya Panglima Nyak Man, Teuku Along, Teungku Imuem Lueng Bata, Nanta Setia,Teuku Rajoet (abang Cut Nyak Dien), terus bergerilya dan berperang dengan Belanda. Kemudian, Habib Abdurrahman datang dari Pulau Penang bersama 2000 pasukannya untuk bergabung di Aceh Besar. Pada awal Bulan Februari 1878 pasukan Aceh berhasil merebut kembali Krung Raba Lhoknga. Dan sempat membuat kucar kacir pasukan Jenderal van der Heyden.

Teuku Umar abang sepupunya Cut Nyak Dien, kemudian mereka menikah dan melanjutkan perjuangan Ibrahim. Cut Nyak Dhien yang tak pernah menyerah, kemudian ditangkap Belanda dan meninggal pada tanggal 6 November 1908 di Sumedang. Cut Nyak Dien meninggal yang berstatus isteri ketiga dari Teuku Umar. Sebelumnya Teuku Umar menikahi Nyak Sapiah, puteri Ule Balang Glumpang; dan Nyak Maligo, puteri Panglima Sagoe 25. Mereka bersama sama berjuang mempertahankan agama dan tanah airnya.

Kisah cinta dan perjuangan Cut Nyak Dhien adalah sejarah pahit dan kepedihan panjang. Ia kawin dengan pejuang lalu ditawan di negeri orang, dan mati dalam kesepihan. Namun satu yang tetap hidup, yaitu kesetiaan atas tanah air meskipun dengan menggadai nyawa. Perjuangan dan cintanya bukan sebatas kijang Inova. Demikian pula, Teuku Ibrahim Lamnga yang perjuang penuh getir hingga terbunuh akibat pengkhianatan.

Dan apa yang diperankan Christine Hakim dalam film Cut Nyak Dhien dan Eros, hanya secuil dari fakta sejarah itu sendiri. Bagi para mujahid itu, zaman boleh berganti, tapi perjuangan tak pernah mati. Dari kisah itu, kita generasi Aceh sekarang seharusnya berkaca. Damailah kalian pahlawan kami.

Kamis, 24 Januari 2013

Inilah 5 Kota yang Diprediksi Bakal Tenggelam.

BENCANA banjir yang melanda Jakarta, Kamis (17/1) adalah bencana besar kesekian setelah sebelumnya pernah terjadi pada 2002 dan 2007. Ilmuwan menganggap Jakarta sangat rentan oleh banjir. Itu karena 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut. Selain itu, setiap tahunnya permukaan tanah di Jakarta turun antara 10-20 centimeter.

Di dunia ini, Jakarta termasuk kota yang diprediksi bakal tenggelam. Berikut di antaranya:

Bangkok Flood 2011

1. Bangkok, Thailand
Pada tahun 2100, Bangkok diprediksi akan menjadi Atlantis kedua. Ibukota Thailand tersebut tenggelam disebabkan beberapa faktor, antara lain perubahan iklim karena efek rumah kaca, naiknya permukaan air laut, erosi pantai, dan pergeseran tanah.

Prediksi tersebut dikemukakan oleh kepala Pusat Peringatan Bencana Nasional Thailand Smith Dharmasaroja. Oleh sejumlah pihak, prediksi Smith ditanggapi serius. Sebelumnya dia sudah meramalkan adanya Tsunami di sekitar Samudera Hindia pada tahun 2004.

Selain itu, letak kota yang berada 1,5 meter di bawah permukaan laut menyebabkan Bangkok selalu mengalami banjir setiap tahun.

Ho Chi Minh Flooding, Vietnam

2. Ho Chi Minh City, Vietnam
Salah satu kota di Asia Tenggara yang terancam tenggelam adalah Ho Chi Minh City. Setiap tahun, ketinggian banjir meninggi setinggi 2 sentimeter.

Urbanisasi diyakini sebagai kontribusi besar dalam peningkatan temperatur cuaca, curah hujan dan bencana banjir dalam dua dekade terakhir.

Banjir Shanghai, China

3. Shanghai, China
Struktur tanah yang semula daerah rawa yang kemudian dipenuhi oleh bangunan pencakar langit, menyebabkan permukaan tanah Shanghai menurun setengah inchi setiap tahunnya.

Kebutuhan akan bangunan pencakar langit tersebut merupakan imbas dari melonjaknya populasi penduduk Shanghai. Pada tahun 2001, penduduk kota yang berada di muara Sungai Yangze ini berjumlah 20 juta orang.

Mumbai, India Flooding

4. Mumbai, India
Pada tahun 2008, Kelompok aktivis Greenpeace memperkirakan, pada tahun 2100, kota Mumbai akan tenggelam oleh air laut. Naiknya air laut hingga 5 meter disebabkan oleh mencairnya es kutub.

Dalam laporan yang berjudul 'Iklim Migran di Asia Selatan' Greenpeace mencairnya es kutub disebabkan oleh meningkatnya suhu bumi hingga 4-5 derajat karena pemanasan global.

Jakarta Flooding, 2013

5. Jakarta, Indonesia
Selain letak geografis yang berada di bawah permukaan air laut, kebutuhan akan air tanah yang tinggi ditengarai menjadi salah satu penyebab tenggelamnya daratan Jakarta. Populasi penduduk yang terus meningkat menjadi alasan utama kebutuhan akan air tanah. Dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, diperkirakan jumlah penduduk di Ibukota meningkat hingga 40 juta jiwa.

Pakar hidrologi asal Belanda, JanJaap Brinkman dikutip theatlanticcities.com, menjelaskan, jika proses penyedotan air yang terus-menerus dilakukan tidak segera dihentikan, di akhir abad, Jakarta akan tenggelam.

Jika ekstraksi (penyedotan) air tanah tidak segera dihentikan, di penghujung abad, Jakarta akan tenggelam dengan kedalaman lima hingga enam meter," ujar pakar asal Belanda itu.

Dahsyatnya Peringatan Maulid Nabi di Markaz FPI.

Jakarta - Selalu ada yang luar biasa dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Markaz FPI. Berbeda dengan peringatan Maulid Nabi di tempat lain yang biasanya selalu mengulang cerita kelahiran Nabi saja, di FPI temanya selalu "menggigit". Tahun ini FPI mengambil tema yang cukup dahsyat, "Tegakkan Syariat, Raih Rahmat, Indonesia Selamat".

Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab walaupun dalam keadaan sakit tetap turut serta mengikuti acara dan menyambut para habaib, ulama, tokoh masyarakat dan ribuan jamaah yang hadir.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan maulid FPI memang penuh dengan nuansa perjuangan. Para tokoh yang hadir mayoritas adalah ulama-ulama pergerakan yang selama ini berjuang untuk tegaknya syariat Islam di bumi nusantara ini.

Salah satu penceramah, Sekjen FUI, KH M. Al Khaththath dalam sambutannya mengajak jamaah untuk lebih serius dalam berjuang. "Harus gerakan perubahan yang serius, negara kita ini negara musyawarah bukan demokrasi, oleh karena itu mulai saat ini jangan lagi mengatakan Indonesia negara demokrasi tapi katakanlah Indonesia negara musyawarah." ujarnya, Rabu malam (23/1/2013) di Petamburan, Jakarta Pusat.

"Dalam negara musyawarah aturan Allah yang maha Esa menjadi tolak ukur, yang sudah ada ketetapan hukumnya tidak boleh dimuswarahkan lagi, namun musyawarah itu hanya untuk teknisnya saja. contohnya nabi musyawarah dalam menentukan strategi jihad, hukum jihadnya wajib dan tidak dimusyawarahkan, hanya teknis strateginya saja." tambahnya.

Gerakan perubahan ditambahkan oleh pembicara lain, Permadi, seorang politisi yang selama ini kagum terhadap sosok Habib Rizieq mengatakan saat ini Indonesia dikuasai oleh kapitalisme liberal, sehingga iman dan taqwa merosot, homo, lesbi, narkoba, porno, dan berbagai kemaksiatan merajalela.

"Oleh karena itu harus ada gerakan perubahan, yaitu revolusi, revolusi belum selesai, revolusi bukan sesuatu yang tabu bukan juga sesuatu yang haram. Revolusi akan mengubah keadaan penuh keharaman menjadi halal. Perjuangkan Islam sampai berhasil. Dan saya percaya, yang mampu melakukan perubahan ini adalah Habib Rizieq beserta keluarga besar FPI nya, ini harus cepat karena jangan sampai kita di azab oleh Allah Swt," tegas Permadi.

Selain kedua pembicara tersebut, banyak sekali tokoh yang hadir memberikan tausiahnya dengan penuh semangat perjuangan, diantaranya Habib Idrus Jamalulail, KH. Kholil Ridwan, Habib Ahmad Al Habsy, Hadad Alwi, KH. Shobri Lubis dan lain lain.

Peringatan Maulid Nabi Markaz FPI: Habib Rizieq Minta Seluruh Kader FPI Siap Bantu Korban Bencana.

Jakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI), Habib Muhammad Rizieq Shihab menyerukan kepada seluruh kader FPI untuk siap membantu masyarakat jika terjadi bencana alam. Seruan tersebut merupakan bentuk kepedulian FPI terhadap kondisi bangsa yang terus dirundung bencana dan mengakibatkan penderitaan bagi masyarakat luas.

Hal tersebut disampaikan Habib Muhammad Rizieq Shihab dalam acara peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW ke 1486 bertema Tegakan Syariat, Raih Rahmat Indonesia Selamat yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI) di markas FPI Jalan Petamburan Jakarta (23/1).

“Saya minta kepada seluruh posko FPI ketika ada bencana maka semua posko kemanusiaan FPI harus dibuka. DPP FPI akan membantu semaksimal mungkin. FPI adalah milik umat dan harus membantu umat tanpa memandang suku agama ras. Pasca banjir banyak sampah, laskar FPI harus bekerja bantu masyarakat membersihkan lumpur dan sampah banjir. Kita lakukan penyemprotan terhadap rumah warga untuk antisipasi penyakit,” seru Habib Muhammad Rizieq Shihab yang baru saja ditinggal ibunda tercinta, Syarifah Sidah Alatas karena sakit.

Habib menjelaskan dalam musibah banjir yang melanda Jakarta, tidak kurang 40 posko yang didirikan oleh FPI untuk membantu masyarakat korban banjir. Semua, kata Habib Muhammad Rizieq Shihab dilakukan dengan maksimal walau penuh keterbatasan.

“DPD DKI membentuk posko banjir untuk membantu umat, FPI tidak mampu membantu seluruh masyarakat. Ada 40 posko banjir FPI tetapi peralatan dan modal kami sangat terbatas. Kami minta maaf pada masyarakat,” terang pria kelahiran Jakarta tanggal 24 Agustus 1965 ini.

Pria yang mengecap pendidikan S2 dan S3 di Universitas Antar-Bangsa Malaysia ini meminta agar masyarakat tidak berkecil hati walau Indonesia mengalami musibah bencana yang bertubi-tubi. Menurutnya itu bisa merupakan ujian maupun azab dari Allah karena tindakan manusia itu sendiri. Untuk itu Habib mengajak seluruh masyarakat untuk bertaubat memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang selama ini telah diperbuat.

“Masyarakat jangan berkecil hati, musibah merupakan ujian bagi yang beriman. Mudah-mudahan musibah kemarin jadi peringatan bagi kita semua. Musibah adalah azab bagi mereka yang kafir, murtad, fasik, munafik, maksiat. Mari kita introspeksi diri, kalau kita banyak maksiat maka musibah yang menimpa kita adalah azab. Kita wajib kembali kepada Allah, mari kita bertaubat, mohon ampun pada Allah,” ajaknya

Peringatan Maulid, FPI Minta Umat Islam Berintropksei. FPI Siap Gagalkan Maksiat Festival Tahun Baru Bila Kembali Dilakukan.

Jakarta - Puluhan ribu massa Front Pembela islam (FPI) berkumpul di markas besar FPI Jl. Petamburan Jakarta Pusat. Mereka berkumpul dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ke 1486 dan bertemakan ‘Tegakan Syariat, Raih Rahmat Indonesia Selamat’.

FPI menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak atas terselenggaranya Maulid Nabi Muhamm
ad SAW.

“Peringatan Maulid ini jadikan sebagai instropeksi kepada kaum umat Islam semua khususnya warga Ibu kota Jakarta atas musibah banjir yang terjadi akhir-akhir ini,” demikian kata Ketua FPI Habib Rizieq Shihab di kantornya saat ceramah, Rabu (23/1).

Dirinya juga mengingatkan kepada Gubernur DKI dan Wagub DKI Jokowi-Ahok serta aparatur Negara untuk tidak mempersulit proses perizinan acara Maulid Nabi di kantornya.

“Kenapa umat Islam ingin merayakan Maulid Nabi dengan menutup Jl. MH Thamrin saja dipersulit sedangkan perayaan Tahun baru 1 Januari yang notabene penuh maksiat, Jl. Protokolnya boleh ditutup,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mendesak kepada Jokowi-Ahok agar tidak menyelenggarakan kembali malam festival tahun baru. Jika hal itu tetap dilakukan maka pihaknya akan siap menggagalkannya.

“Jangan salahkan kami kalau kami selalu yakin bahwa terjadinya musibah terjadi karena berkaitan dengan kemungkaran dan kemaksiatan yang merajalela. Kami tidak benci kepada Jokowi Ahok tapi jangan ulangi kesalahan dikemudian hari. Kalau tahun depan Sudirman – MH Thamrin dipakai lagi untuk maksiat maka kami siap gagalkan dan saya akan kerahkan seluruh laskar bubarkan panggung maksiat itu,” pungkasnya
.

Selasa, 22 Januari 2013

Permainkan Lafadh Istighfar dengan Sumpah Serapah, Sinetron ‘Ustad Fotocopy’ Diprotes Masyarakat.

Sinetron bertema Islam kembali meresahkan warga. Kali ini sinetron berjudul “Ustad Fotocoy” mendapat tentangan dari warga masyarakat, pemirsa televisi. Sinetron yang diproduksi Screenplay Production itu menampilkan sosok Haji Jamal (Ramdhani Qubil A.J.), yang dinilai melecehkan Islam karena mempermainkan ucapan istighfar.

Qubil AJ
Kendati demikian, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) belum mengambil tindakan terhadap sinetron yang tayang di SCTV itu. Setidaknya KPI telah menerima dua aduan masyarakat terkait aksi Haji Jamal itu. Salah satunya pada 19 Desember tahun lalu, seorang warga bernama Syahrul telah melaporkannya via pojok aduan situs resmi KPI.

“Mohon untuk sinetron ‘Ustad Fotocopy’, agar jangan menggunakan nama-nama Allah untuk mengumpat/marah-marah, karena nama Allah tidak boleh untuk main-main/digunakan secara sembarangan. Hal itu juga akan mempengaruhi persepsi masyarakat awam yang tidak tahu bagaimana nama-nama Allah tersebut digunakan secara seharusnya,” demikian yang ditulis Syahrul.
Lalu pada hari Jum’at (18/1), Iqbal, warga Banten juga melayangkan protes terkait aksi Haji Jamal di sinetron ‘Ustad Fotocopy’.

“H. Jamal/Qubil AJ sering mengucapkan kalimat ‘Astaghfirullah AlAdhim Ya Allah Ya Karim’. Ini sangat mengganggu, karena mengucapkannya sambil berbuat zhalim, misalnya sambil meledek orang miskin, sambil mukul orang, dan perbuatan buruk lainnya. Dan ini dilakukan hampir setiap hari. Apalagi banyak ditonton anak-anak. Nama Allah kok disebut ketika sedang berbuat tercela. Ini dikhawatirkan akan mencampurkan yang hak dan yang batil, sangat tidak baik untuk ditayangkan,” tulis Iqbal.
Sejumlah warga juga dilaporkan memprotes langsung ke pihak SCTV dengan menulis komentar di situs resminya. Masmu Azizul Rahman, Trunojoyo University menulis: 

“Mengapa tiap mengumpat/marah-marah mesti bawa nama-nama Tuhan…? Dialog yang haji tiga kali tuh (Haji Jamal), “Ya Allah ya kariim, ya Tuhan la haula wala kuwwata illa billah… bla bla bla bla…”. Dari dialog tersebut kok seakan-akan nama Tuhan dijadikan ‘awalan’ tiap mau mengumpat atau marah-marah.”

Senin, 21 Januari 2013

Sahabatmu Bukan Sahabatmu

Sahabat yang sesungguhnya, ialah mereka yang selalu mengingatkan kita akan اَللّهُ dan mereka yang akan menggiring kita ke syurga.

Diriwayatkan, bahwa apabila penghuni syurga telah masuk kedalam syurga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu didunia.

Mereka bertanya tentang sahabat-sahabat mereka kepada اَللّهُ :
“Yaa Rabb, kami tidak melihat saudara-saudara kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami,….”
Maka اَللّهُ  berfirman: “pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar zarrah”
(Riwayat Ibnul Mubarak dalam kitab “az-Zuhd”).

Al-Hasan Al-Bashri berkata: “perbanyaklah sahabat-sahabat mu’minmu, karena mereka memiliki syafa’at pada hari kiamat”.

Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada sahabat-sahabatnya sambil menangis: “Jika kalian tdk menemukan aku nanti di syurga bersama kalian, maka tolonglah bertanya
kepada اَللّهُ  tentang aku: “Wahai Rabb kami, hambamu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau, maka masukkanlah dia bersama kami di syurga”

”Jadi.. Sahabatku alangkah indahnya aku mengenalmu ,orang yg selalu mengingatkan aku kepada Allah..kpd nabi Muhammad,kepada amal sholeh,kepada kebaikan kebaikan..menemukan dirimu adalah karunia kehidupan termegah..

Ya اَللّهُ , aku memohon kepadaMU, karuniakanlah kepadaku sahabat-sahabat yang selalu mengajakku untuk tunduk taat kepadaMU.

Yaاَللّهُ. Aku memohon kepadaMU untuk sahabat2 itu agar engkau jagalah hati mereka ,bimbing, ajari mereka ,selamatkan dunianya akheratnya, beri kemudahan, berkahi hidupnya,angkat derajatnya , tambahkan ilmunya, bahagiakan dia,ampuni dosanya, maafkan kesalahannya,berilah pertolongan kpd setiap kesulitan diri dan keluarga nya..

Ya اَللّهُ, kekalkanlah persahabatan kami sampai kami bertemu denganMU Wahai Dzat Yang Maha Pengasih.
  آمِينَ ياَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

* Sahabatmu ARW *

Berita Foto: Aktivitas Posko FPI Peduli Banjir di Jakarta.

Jakarta (SI ONLINE) - Jakarta dikepung banjir. Puluhan ribu orang telah dievakuasi akibat musibah ini. Puluhan korban jiwa berjatuhan. Masyarakat membutuhkan berbagai kebutuhan sehari-hari.

Front Pembela Islam (FPI) sebagai salah satu ormas Islam yang giat melakukan aktivitas kemanusiaan, sejak musibah banjir melanda Jakarta telah membuka posko bantuan. Beragam aktivitas telah dilakukan seperti: evakuasi, pembangunan tenda pengungsi, dapur umum, MCK, klinik darurat, kebutuhan wanita dan bayi, bimbingan ruhani dan sebagainya.

"Mohon bantuan dan doanya, saat ini kita menangani lebih dari 3000 warga (korban banjir) yang masih kekurangan air mineral, obat-obatan, kebutuhan bayi, dll. Bantuan dapat disalurkan melalui Posko Induk Banjir Relawan FPI Jatinegara, Jl. Jatinegara Barat Raya," kata Panglima Laskar Pembela Islam (LPI) Maman Suryadi dalam pesan singkatnya kepada Suara Islam Online. 

Berikut adalah sejumlah aktifitas Posko Banjir FPI yang berhasil didokumentasikan fotografer Suara Islam Online:

Posko FPI di Balimester, Jatinegara, menerima bantuan dari seorang donatur 

Panglima LPI Maman Suryadi sedang menata barang-barang bantuan dari masyarakat 

 

Laskar FPI sedang mendistribusikan bantuan makanan kepada korban banjir 

Posko relawan FPI di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan 


Aktivitas Posko FPI di Condet, Jakarta Timur

Refleksi Bencana Banjir: Air dan Angin adalah Tentara Allah

KLATEN (voa-islam.com) - Berapa banyak, para pengamat yang hanya menilai bencana banjir yang melanda Jakarta dan kota-kota lainnya hanya sekedar faktor alam. Namun, menurut kacamata Islam, ternyata setiap terjadinya bencana adalah kehendak Allah yang diturunkan kepada hambaNya yang melanggar aturan dien atau bermaksiat.


Hal itu seperti diungkapkan Direktur Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an (PPTQ) Ibnu ‘Abbas Klaten Jawa Tengah, ustadz Dr. Mu’inudinillah Basri, MA. Ia mengemukakan bahwa air dan angin itu sejatinya tentara Allah.

“Air dan angin semuanya itu adalah tentara Allah dan hal itu juga pernah dikirimkan oleh Allah kepada orang-orang sebelum kita. Orang-orang yang melakukan kesalahan, kemaksiatan dan tidak mau melaksanakan aturan-aturan Allah,” kata ustadz Mu’inuddinillah Basri kepada voa-islam.com, Ahad pagi (20/1/2013).

...Air dan angin semuanya itu adalah tentara Allah dan hal itu juga pernah dikirimkan oleh Allah kepada orang-orang sebelum kita.

Ustadz Mu’in pun mengutip sebuah ayat Al-Qur’an dalam surat Al-A’raf ayat 133, bahwa Allah mengirimkan bencana karena maksiat yang dilakukan hambanya.


فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُفَصَّلاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْماً مُجْرِمِينَ

Maka Kami kirimkan kepada mereka tofan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. (Q.S. Al-A’raf: 133).


“Jadi kemaksiatan itu yang membikin fa arsalna ‘alaihim thufaan, thufaan kan bisa gempa bumi atau banjir. Thufaan itu juga banjir yang disertai dengan angin kencang. Wal jarood wadh dhofaadi’, artinya kan hama dan segala macamnya yang melanda lantaran dari kemaksiatan-kemaksiatan yang dilakukan,” jelasnya.
...Thufaan itu juga banjir yang disertai dengan angin kencang. Wal jarood wadh dhofaadi’, artinya kan hama dan segala macamnya yang melanda lantaran dari kemaksiatan

Ia melanjutkan, bahwa dalam ayat Al-Qur’an yang lain, segala kerusakan di darat dan di lautan adalah ulah manusia sendiri.


ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia… (Q.S. Ar-Rum: 41).


“Kalimat bimakasabat aidinnas itu ada yang merupakan dosa rohani dan dosa fisik. Ketika kita tidak mengelola alam semesta ini dengan baik, Allah kan membikin sungai, kalau kemudian sungai itu kita bikin dangkal, kemudian kita membuang sampah sembarangan. Kemudian hal-hal yang harusnya kita itu menjaga keseimbangan alam dan hal itu tidak kita jaga, dengan tidak membuang sampah ke sungai tersebut. Lalu membikin pemukiman yang tidak teratur gitu, itukan termasuk dosa juga. Dan hadits-hadits serta ayat berkaitan dengan hal itu banyak sekali,” paparnya.


Selain ulah manusia yang merusak alam sehingga mengakibatkan berbagai bencana, menurut ustadz Mu’in maksiat juga menjadi factor datangnya bencana.

“Tapi disisi yang lain adalah kemaksiatan-kemaksiatan. Karena kita tau pada zaman Nabi Nuh ‘Alaihis Salam bisa tenggelam karena dosa mereka juga. Kemudian, bagaimana lautan menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya juga karena dosanya pula. Kalau saya melihat, adanya banjir adalah suatu peringatan, apalagi sampai masuk istana yang merupakan tempat strategis seharusnya. Jadi, banjir dan gempa itu tempatnya tidak terbatas dan memilih-milih pada orang-orang maksiat saja atau orang-orang pinggiran saja, tapi juga bisa merata keseluruh Indonesia,” tuturnya.
...Jadi kalau saya melihat itu karena dosa, dosa pemimpinnya karena tidak mau menerapkan hukum Allah dan dosa rakyatnya

Ustadz Mu’in melihat bahwa bencana banjir ini merupakan salah satu sinyal, jika Allah berkehendak bisa saja umat manusia ditenggelamkan lantaran berbagai dosa yang dilakukan, khususnya dosa para pemimpin yang tak mau menerapkan hukum Allah.


“Kemudian kalau saya melihat ini adalah sebuah sinyal. Sinyal bahwa Allah Ta'ala itu bisa saja, kalau sudah tidak melihat maslahat bagi umat manusia itu, ditenggelamkan semuanya. Itu bisa saja bagi Allah dan hal itu mudah juga bagi Allah. Jadi kalau saya melihat itu karena dosa, dosa pemimpinnya karena tidak mau menerapkan hukum Allah dan dosa rakyatnya, baik dosa karena kita tidak menjaga ekologi secara baik, atau dosa kita kepada Allah dengan berbagai macam maksiat,” tandasnya.