data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Rabu, 14 November 2012

Wahai Bapak Presiden, Ridho Kepada Kekufuran Adalah Kufur!.

OLeh: Ust. Fuad al-Hazimi

Al-hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Siapa yang mendukung orang kafir atas kekafirannya, membenarkan keyakinan kufur yang dipegangnya, atau mencintai orang kafir dengan kekafirannya maka ini merupakan bentuk kekafiran. Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,

وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا
"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah pasti mengumpulkan orang-orang munafik dan kafir di neraka jahannam secara bersama-sama." (QS. Al-Nisa': 140)

Imam Al Qurthuby dalam tafsrinya Jami' al-Bayan berkata dalam menafsirkan ayat tersebut, " tentulah kamu serupa dengan mereka," Ayat ini menunjukkan wajibnya menjauhi para pelaku maksiat (maksiat di sini maksudnya adalah dosa besar yg menyebabkan kekufuran, seperti menetapkan hukum selain hukum Allah), apabila mereka menampakkan kemungkaran mereka. Karena siapa sj yg tidak mau menjauhi mereka, berarti ia meridhai perbuatan kekufuran itu, SEDANGKAN RIDHO KEPADA KEKUFURAN ADALAH KUFUR."

Beliau melanjutkan, "Siapa yang tidak menjauhi mereka berarti ridha terhadap perbuatan mereka. Sedangkan ridha kepada kekufuran adalah kufur. Maka siapa yang duduk di majlis maksiat dan tidak mengingkari pelakunya maka dosanya sama dengan dosa mereka. Jika ia tidak mampu mengingkari mereka, ia harus meninggalkan mereka sehingga tidak termasuk yang disebutkan ayat ini." (Tafsir Qurthuby juz 5 hal 418)
=================
Jika ridho kepada kekufuran saja sudah dikategorikan kekufuran, bagaimana dengan ridho kepada perbuatan orang-orang kafir memerangi kaum muslimin, sehingga karena keridhoannya itu ia mendapatkan anugerah gelar kehormatan?
=================
Beberapa hari lalu Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, menerima gelar kehormatan dari Ratu (pemimpin tertinggi) negeri Kafir Inggris, "Knight Grand Cross", yang artinya Ksatria Salib Agung. Penuh tanda tanya, Presiden negara yang mayoritas muslim mendapat penghargaan terhormat dari musuh yang memerangi bangsa dan Agamanya. Ini hanya mungkin terjadi karena pengkhianatan yang telah dilakukanya terhadap bangsa dan Agamanya atau karena keridhoannya terhadap penjajahan dan permusuhan yang dilakukan oleh sang pemberi penghargaan. Lebih-lebih penghargaan itu erat kaitannya dengan Crusade (Perang Salib) Baru.

Maka dalam hal ini berlaku dua kemungkinan:

1. Si penerima penghargaan patut diduga telah melakukan pengkhianatan terhadap bangsa dan agamanya.
2. Atau ia telah ridho pada kekufuran dan mendukung musuh untuk menyerang kaum muslimin.

Kedua perbuatan ini telah membuat pelakunya keluar dari Islam. Mari kita cermati beberapa point ini :

- Ratu yang memberinya penghargaan adalah orang yang sama yang memerintahkan pasukannya memerangi umat Islam di Afghanistan.

- Pemerintah yang memberinya penghargaan adalah pemerintah yang sama yang telah menyerahkan Palestina kepada Zionis Yahudi lewat perjanjian Sax - Picox atau Balfour Declaration.

- Pemerintah itu pula yang telah memecah Bangsa Arab menjadi Kuwait, Irak, Jordan, Syiria, dan negara-negara Arab. Kemudian menjadikan negara-negara tersebut berada di bawah Nasionalisme dan Demokrasi yang sebelumnya bersatu di bawah pemerintahan Islam.

Inilah kelemahan kronis umat Islam : Pelupa bahkan terhadap kezaliman musuh-musuhnya ...!!!
Bisakah kejadian hari ini dipisahkan dari kejadian 100 tahun yang lalu? Kita mungkin menganggap semua kejadian itu tdk saling berkaitan tetapi musuh kita justru menjadikan masa lalu itu sebagai acuan dan pelajaran bagi masa kini.

Sejatinya penjajahan terhadapa kaum muslimin sampai saat ini masih terus berlangsung walaupun hanya berganti cara dan strategi nya. kalau dulu sering disebut dengan kolinialisme maka yang terjadi hari ini adalah neo kolonialisme. wallahu a'lam.

Bolehkah Puasa Sunnah Tanggal 1 Muharram?.

Pertanyaan:
Assalamu 'Alaikum Warahmatullah Wabarakatuhu
Bolehkah besok (tanggal 1 Muharram) kita mengerjakan puasa sunnah?
085718996***
Jawaban:
Oleh: Badrul Tamam

Wa'laikumus Salam Warahmatullah Wabarakatuhu

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه وبعد
Bulan Muharram adalah bulan yang kita disunnahkan memperbanyak puasa padanya, boleh di awalnya, pertengahnnya, atau ahirnya. Namun yang paling utama adalah pada tanggal sepuluhnya yang disebut hari Asyura.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
"Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu." (HR. Muslim, no. 1982)
Sabda beliau yang lain,
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
"Puasa hari 'Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu." (HR. Muslim no. 1975)

Jika Anda ingin puasa tanggal 1 Muharram -yang pada tahun ini (1434 H.) bertepatan dengan hari Kamis-, maka Anda mengamalkan sunnah dan dapatkan keutamaan puasa bulan Muharram. Hanya saja, jika menghususkan tanggal satunya dengan meyakini keistimewaannya dibandingkan hari-hari sesudahnya maka tidak ada dalil shahih yang menyunahkannya. Yang disunnahkan adalah memperbanyak puasa pada bulan Muharramnya. Wallahu Ta'ala A'lam.

Selalu Dikebiri, Sejumlah Ulama Deklarasikan Komnas HAM Tandingan.

Jakarta (VoA-Islam) - Bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1434 Hijriyah, sejumlah tokoh Islam mendeklarasikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Islam di Masjid Al Ishlah Petamburan Jakarta, Rabu (14/11/2012) malam. Deklarasi yang dimotori oleh DPP Front Pembela Islam (FPI) ini diharapkan tampil sebagai pembela umat Islam dari segala bentuk penindasan, mengingat umat ini selalu dikebiri oleh HAM sistem sekuler dan menggunakan kacamata Barat.

KH. Muhammad Al Khaththath dalam sambutannya mengatakan, dengan dideklarasikannya Komnas HAM Islam, umat Islam tidak lagi dikalahkan, dipinggirkan, dan dihinakan dengan berbagai stigma.

Adapun Dewan Pendiri yang menjadi deklarator lembaga Komnas HAM Islam ini terdiri dari ulama, advokat muslim, bahkan mantan menteri, diantaranya: ini antara lain: Habib Muhammad Rizieq Syihab, KH. Muhammad al-Khaththath (FUI), Ustadz Bachtiar Nasir (Sekjen MIUMI), Ustadz Abu Jibril (MMI), Achmad Michdan (TPM), KH. Cholil Ridwan (MUI), KH. Abdul Rasyid AS (Ponpes As-Syafi’iyah), Ustadz Mudzakir (FPI Solo), KH. Hasyim Muzadi (mantan Ketua Umum PBNU), KH. Maman Abdurrahman (Persis), H. Chep Hernawan (Garis), Mahendrata (TPM),  Munarman (FPI), Muhammad Hariadi Nasution alias Ombat (LBH Muslim) dan sebagainya.

Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Shihab menegaskan, sudah saatnya umat Islam menyingkirkan definisi HAM dari sudut pandang Barat. Selain itu, menurutnya definisi hak asasi manusia menurut Komnas HAM, dinilai selalu lambat dan tidak adil dalam membela kepentingan umat Islam. Mulai dari isu Ahmadiyah hingga fitnah terorisme yang menyudutkan kelompok sipil dari umat Islam. Komnas HAM yang ada selalu menggunakan definisi HAM ala barat, itulah mengapa kita perlu komnas HAM yang sesuai dengan syariat Islam," tegas Habib Rizieq.

"Malam ini kita akan mendefinisikan HAM sesuai dengan aturan Al-Quran dan As-Sunnah," jelas Habib Rizieq saat deklarasi bersama.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Bahtiar Nasir yang turut hadir juga memberikan dukungan  pendirian lembaga ini. Menurutnya, kehadiran Komnas HAM Islam saat ini memang menjadi kebutuhan penting umat Islam. Terlebih ketika maraknya kasus penistaan agama dan tindakan aparat yang sering menembak tertuduh kasus terorisme tanpa pengadilan."Inilah tugas bersama kita, inilah yang dibutuhkan umat untuk membela hak asasi yang diinjak-injak kepentingan asing," tegasnya.

Habib Rizieq: HAM ala Barat Jadi Senjata Imperialisme & Kaum Liberal.

JAKARTA (VoA-Islam) - Sejak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan Hak Asasi Manusia (HAM) seiring dengan pendiriannya pada tahun 1945, maka HAM muncul sebagai issue internasional yang selalu menjadi perhatian masyarakat dunia. Namun sayangnya, HAM yang semula lahir dimaksudkan untuk membebaskan umat manusia dari penjajahan dan perbudakan, belakangan justru menjadi senjata ampuh untuk menghidupkan kembali Imperialisme Modern.

Dalam sebuah situs resmi DPP FPI yang berjudul “HAM dan Wawasan Kebangsaan”, Habib Muhammad Rizieq Syihab, MA mengemukakan pandangannya tentang HAM yang diusung Barat dan diikuti oleh agen-agennya.

Habib menilai, dengan dalih HAM, para Kapitalis mengeruk keuntungan sebesar-besarnya di berbagai sektor ekonomi, tanpa peduli kerugian pihak lain. Dengan dalih HAM pula, negara-negara Kapitalis bersekutu memporak-porandakan berbagai negara yang tidak mereka sukai, secara politik mau pun ekonomi. Bahkan kini, dengan dalih HAM juga, berbagai perilaku anti agama ditumbuh-suburkan  tanpa peduli batasan ajaran agama.

Di Indonesia, HAM menjadi senjata penting bagi kaum Liberal dalam mengusung seluruh programnya. Dengan dalih HAM, kaum Liberal selalu memperjuangankan "penghalalan yang haram" dan "pembelaan yang bathil", seperti legalisasi miras dan ganja, bahkan narkoba, begitu juga positivisasi perjudian dan pelacuran, bahkan formalisasi perkawinan sejenis. Dengan dalih HAM pula, kaum Liberal selalu memperjuangankan "pengharaman yang halal" dan "penolakan yang haq", seperti penolakan terhadap Undang-Undang Penodaan Agama dan Undang-Undang Pornografi, bahkan penolakan terhadap semua Undang-Undang dan Perda-Perda yang bernuansakan Syariat Islam.

Karena itulah, pembahasan tentang HAM dalam Wawasan Kebangsaan menjadi sangat penting, agar HAM tidak dijadikan senjata untuk merontokkan pilar-pilar bangsa dan negara Indonesia.

HAM MENURUT BARAT

Barat mendefinisikan HAM sebagai hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak lahir secara alami tanpa ada kaitan sama sekali dengan ajaran agama apa pun. HAM dalam pandangan Barat murni merupakan hasil pemikiran dan penetapan akal semata, terlepas sama sekali dari dogma agama.

Definisi tersebut melepaskan ikatan HAM dari doktrin ajaran agama, sehingga norma-norma agama sama sekali tidak menjadi ukuran penting dalam terminologi HAM. Dengan makna HAM seperti ini, maka HAM sering dihadap-hadapkan dengan agama, sehingga HAM sering dipahami sebagai sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agama. Bahkan karena HAM sering digunakan untuk mengkerdilkan agama, akhirnya HAM dianggap sebagai musuh agama.

Berdasarkan definisi tersebut pula, maka setiap manusia berhak untuk memenuhi kebutuhan biologisnya dengan melakukan aneka hubungan sex yang diinginkannya, sebagaimana setiap manusia berhak untuk makan dan minum apa saja yang disukainya. Karenanya, menurut Barat bahwa perzinahan dan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender) serta aneka penyimpangan sex lainnya, adalah merupakan HAM. Begitu pula mengkonsumsi makanan dan minuman haram, semuanya adalah HAM.

Selain itu, HAM dalam pandangan Barat tidak statis, tapi berubah-ubah tergantung penilaian akal yang dikuasai hawa nafsu terhadap situasi dan kondisi serta kepentingan, karena lepas dari doktrin agama sama sekali. Bisa jadi, sesuatu yang dianggap HAM pada saat ini, namun di kemudian hari tidak lagi dianggap sebagai HAM. Begitu pula sebaliknya, sesuatu yang tidak dianggap HAM pada saat ini, namun di kemudian hari bisa dianggap sebagai HAM.

Misalnya, saat ini mengkonsumsi khamar (miras) di Amerika Serikat dianggap sebagai HAM, bahkan menjadi gaya hidup modern. Padahal pada tahun 1919, pemerintah AS menganggap Miras bukan bagian HAM, bahkan AS menyatakan perang terhadap Miras dan melarangnya sama sekali. Saat itu pemerintah AS mengeluarkan Undang-Undang Anti Miras yang sosialisasinya menelan biaya US $ 60 ribu dan dana pelaksanaannya mencapai Rp.75 Milyar, sesuai dengan nilai mata uang di zaman itu. Dan menghabiskan 250 juta lembar kertas berbentuk selebaran.

Selama 14 tahun pemberlakuan UU Anti Miras di AS, telah dihukum mati sebanyak  300 orang peminum miras dan dihukum penjara sebanyak 532.335 orang. Tapi ternyata, masyarakat AS justru makin hobby meminum miras, yang pada akhirnya memaksa pemerintah mencabut UU Anti Miras pada tahun 1933 M, dan membebaskan miras sama sekali.

Nah, bisa jadi saat ini mengkonsumsi Narkoba dianggap musuh besar HAM di berbagai belahan dunia, namun di kemudian hari justru Narkoba dianggap sebagai HAM, bahkan gaya hidup masa depan, sebagaimana Kasus Miras. Gejala itu sudah mulai ada, misalnya sejak beberapa tahun lalu di Indonesia ada usulan dari Lingkar Ganja Nusantara kepada Badan Narkotik Nasional dan pemerintah serta DPR RI agar melegalisasi ganja.

FPI Deklarasikan Komnas HAM versi Umat Islam

JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) mendeklarasikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Islam. Pendirian Komnas HAM Islam ini dinilai bertujuan untuk membela aspirasi umat yang selalu
dikebiri oleh sistem dan hukum yang ada di Indonesia.

Menurut Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Shihab, sudah saatnya umat Islam menyingkirkan definisi HAM dari sudut pandang Barat. Selain itu, menurutnya definisi hak asasi manusia menurut Komnas HAM, dinilai selalu lambat dan tidak adil dalam membela kepentingan umat Islam. Mulai dari isu Ahmadiyah hingga fitnah terorisme yang menyudutkan kelompok sipil dari umat Islam.

"Komnas HAM yang ada selalu menggunakan definisi HAM ala barat, itulah mengapa kita perlu komnas HAM yang sesuai dengan syariat Islam," tegas Habib Rizieq.

"Malam ini kita akan mendefinisikan HAM sesuai dengan aturan Al-Quran dan As-Sunnah," jelasnya sebelum membacakan deklarasi bersama tersebut di Masjid Al Ishlah Petamburan Jakarta, Rabu (14/11/2012).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Bahtiar Nasir yang turut hadir juga memberikan dukungan pendirian lembaga ini. Menurutnya, kehadiran Komnas HAM Islam saat ini memang menjadi kebutuhan penting umat Islam.

Terlebih ketika maraknya kasus penistaan agama dan tindakan aparat yang sering menembak tertuduh kasus terorisme tanpa pengadilan.

"Inilah tugas bersama kita, inilah yang dibutuhkan umat untuk membela hak asasi yang diinjak-injak kepentingan asing," tegasnya.

Selain para pengurus pusat FPI, hadir pula Muhammad Hariadi Nasution dan tim dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Muslim. Juga ustad Abu Jibriel dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan beberapa perwakilan ormas Islam ikut yang tergabung dengan forum ini.

Rabu, 07 November 2012

Menyoal Gelar Ksatria Salib Agung


Kaum muslimin rahimakumullah,

Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Allah Hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu Karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.  (QS. Al Mumtahanah 9).

Kaum muslimin rahimakumullah,


Allah menegaskan bahwa Dia SWT hanya melarang Rasulullah saw. dan umat Islam berhubungan erat dan hangat atau bersahabat dengan mereka yang memusuhi umat Islam, yaitu mereka yang memerangi dan mengusir kaum muslimin, atau membantu musuh-musuh kaum muslimin. Allah mengancam kepada siapa saja yang berkawan dengan musuh-musuh Allah dan menjadikan mereka sebagai penolong dan kekasih, berarti mereka adalah orang-orang yang zalim terhadap diri mereka sendiri, lantaran menantang adzab Allah SWT.Na’udzubillah min dzalik!
Kaum muslimin rahimakumullah,

Baru-baru ini diberitakan secara luas bahwa Presiden SBY yang notabene seorang muslim dan menjadi kepala Negara dari rakyat Indonesia yang mayoritas muslim telah bersedia datang ke London untuk menerima gelar Ksatria Salib Agung (Knight Grand Cross in the Order of Bath) dari pemangku Kerajaan Inggris Ratu Elizabeth II.

Ini sangat mengherankan bagi siapapun yang memandangnya sebagai seorang muslim, apalagi mereka yang telah menggelari SBY dengan pangkat “Ulil Amri”. Sebab, gelar Kstaria Salib itu lazimnya diberikan oleh Ratu Elizabeth II kepada orang-orang Nasrani yang berkalung Salib yang berjasa besar dalam mengharumkan Kerajaan Salib Inggris. Dan ini mengingatkan kita kepada Raja Inggris di masa lalu, Raja Richard Lion Heart (Richard Berhati Singa) yang memimpin Pasukan Gabungan Salib Eropa untuk memerangi umat Islam di Palestina. Pasukan Salib akhirnya diusir dari seluruh wilayah Palestina dan Masjid Al Aqsha dibebaskan dari mereka oleh pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Sultan Sholahuddin Al Ayyubi, yang dalam catatan sejarah menjadi orang pertama yang mengadakan peringatan Maulid Nabi saw. dengan membacakan Riwayat Perjuangan Rasulullah saw. untuk membangkitkan semangat berjihad membela agama Allah SWT.

Kekalahan Pasukan Gabungan Salib Eropa ini merupakan catatan hitam dan hina bagi kaum Nasrani dan mereka menyimpan bara dendam untuk membalas kekalahan leluhur mereka terhadap umat IsLam. Oleh karena itu, bersama kaum Yahudi, kaum Nasrani terus berusaha membalas kekalahan tersebut dengan terus memerangi umat Islam dimana saja kapan saja.
Sejarah mencatat pasukan Inggris menyerbu India dan memerangi kaum muslimin yang berkuasa di India serta mengambil alih kekuasaan mereka. Inggris membentuk Ahmadiyah untuk melemahkan kaum muslimin. Inggris juga membangkitkan semangat kehinduan untuk menjaga agar Islam tidak kembali berkuasa di India. Akhirnya India pecah menjadi India yang dikuasai kaum Hindu dan Pakistan serta Bangladesh yang dikuasai kaum muslimin. Inggris juga pernah menyerbu dan menjajah Indonesia di zaman Raffles. Juga setelah Perang Dunia kedua dipimpin Jenderal Mallaby ke Surabaya untuk menjajah Indonesia pasca takluknya Jepang kepada Sekutu. Umat Islam melawan dan Mallaby tewas. Resolusi jihad yang diberikan KH. Hasyim Asy’ari dan pekik takbir mujahid muda Bung Tomo mengantar syahidnya ribuan para mujahid melawan penjajah Salib Inggris. Tanggal pertempuran itu diabadikan sebagai hari pahlawan, hari terbunuhnya para syuhada, 10 November 1945.

Pasukan Sekutu pimpinan Inggris dalam Perang Dunia Pertama menyerbu dunia Islam untuk memerangi kaum muslimin dan mengambil alih control kekuasaan Khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Istambul Turki. Tatkala masuk Palestina 1916, pimpinan tentara Salib Inggris, Lord Allenby, mendatangi kubur Shalahuddin Al Ayyubi, menantang-nantang agar hidup kembali untuk melanjutkan Perang Salib. 

Inggris yang menjadi Negara adidaya Nasrani pasca revolusi industri setelah menang atas Turki pun mengubah Khilafah Islamiyah di Turki menjadi Republik Turki Sekuler yang sangat anti Islam. Seluruh bekas-bekas Islam dihapus. Bahasa Arab dihapus. Bahkan adzan untuk sholat diubah dari bahasa Arab menjadi bahasa Turki. Sehingga di pusat kekuasaan Islam yang telah mengubah kejayaan kekaisaran Salib Romawi pada tahun 1453 dengan mengubah kota Konstantinopel menjadi Istambul (artinya Kota Islam) di masa Sultan Muhammad Al Fatih, akhirnya menjadi pusat sekularisasi dunia.  Kamal Attaturk, seorang Jenderal Yahudi Dunama yang pura-pura masuk Islam menjadi Presiden Turki Sekuler dan model bagi dunia Islam yang baru dimerdekakan dari penjajahan, untuk menjadi Negara sekuler, yakni menolak penerapan syariat Islam oleh Negara dan menjauhkan kaum Islam politik dari kekuasaan.Namun hari ini, walau Turki masih sekuler, kaum muslimin di Turki melalui Partai AKP meraih kembali tampuk kekuasaan dengan Presiden Abdullah Gul dan PM Erdogan. Beberapa tahun lalu seorang wanita anggota Parlemen Turki dipecat gara-gara pakai kerudung/jilbab. Kini Turki punya Ibu Negara yang berkerudung dan berjilbab walau UU masih melarangnya. Sejarah memang berputar.

Kaum muslimin rahimakumullah,

Dengan track record Inggris sebagai Negara Salib yang selalu memusuhi umat Islam, termasuk permusuhan mereka di Irak dan Afghanistan bersama tentara AS yang melaksanakan Perang Salib berkedok perang melawan terorisme, maka status Negara Inggris adalah Negara Salib yang tidak layak dijadikan sebagai sahabat.  Maka menjalin hubungan baik dengan Negara seperti itu melanggar larangan Allah SWT dalam QS. Al Mumtahanah 9. Apalagi menerima gelar sebagai Ksatria Salib Agung, tentu ini adalah masalah besar. Sebab, menjadi pertanyaan, apa yang sudah dilakukan SBY hingga mendapatkan gelar Ksatria Salib? Apakah dia sudah berjasa sebagai ksatria Salib? Dalam kasus apa? Ada yang menghubungkan pemberian gelar itu dengan pemberian konsesi kepada perusahaan Inggris British Petroleum (BP) atas Gas Tangguh.  Tentu ini sangat memprihatinkan.  Bagaimana mungkin PLN yang dibilang berpotensi merugi puluhan triliun akibat tidak mendapatkan pasokan gas, sementara gas diberikan kepada Inggris dengan harga murah.

Kaum muslimin rahimakumullah,

Haram bagi muslim mendapatkan gelar yang layak bagi orang kafir, seperti ksatria Salib.  Seorang muslim yang berjihad layak mendapatkan gelar mujahid, kalau mati dalam jihad mendapatkan gelar syahid. Seorang ksatria muslim  seperti Khalid bin Walid yang terjun dalam medan jihad dan selalu menang bergelar “Saifullah”, artinya “pedang  Allah”.

Kaum muslimin rahimakumullah,


Seharusnya seorang presiden tidak ceroboh dalam menerima gelar. Sebab, Allah SWT melarang kita menggelari orang dengan gelar yang buruk. Dan seburuk-buruknya gelar adalah kefasikan atau kekufuran. Dan gelar “Ksatria Salib”  tidak layak kecuali bagi kaum salibis Nasrani, kaum yang Allah SWT sebut mereka sebagai orang kafir atau fasik (QS. Ali Imran 110, Al Maidah 17,72,73). Semoga ada ulama di kalangan istana yang menasihati presiden agar tidak terjerumus dalam kekufuran, kefasikan, dan azab Allah SWT. Allah SWT berfirman:
…Dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan fasik (atau kafir) sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. (QS. Al Hujurat 11).

Baarakallahu lii walakum..

Istri Kholid: Suami Saya Syahid, Darahnya Masih Mengalir dan Tersenyum


POSO (voa-islam.com) - Ummu Sa'ad tidak menyangka jika Sabtu pagi tanggal 3 November 2012 akan menjadi hari pembunuhan bagi suami tercintanya Kholid oleh pasukan Densus 88.
Ibu satu anak kelahiran Lamongan Jawa Timur ini memang sudah mengikhlaskan kepergian suaminya namun ada banyak tersisa pertanyaan di benaknya tentang kebiadaban Densus 88 yang katanya penegak hukum di negeri ini.
Kontributor voa-islam.com berkesempatan untuk mewawancarai istri dari Kholid tersebut untuk menceritakan bagaimana suaminya dibunuh oleh Densus 88.
“pagi-pagi setelah subuh Densus 88 menggerebek rumah saya mencari abi (panggilan untuk Kholid, red.)," kata ummu Sa’ad kepada voa-islam.com, Rabu (7/11/2012).
Dalam penggerebegan tanpa surat perintah penangkapan tersebut sempat terjadi perang mulut antara Densus 88 dengan ibu mertua dan adik Kholid. Ummu Sa'ad menuturkan bahwa ibu mertuanya mengatakan kepada anggota Densus 88," Kholid tidak ada di rumah!" ujarnya tegas.
Mendengar kata-kata tersebut anggota Densus 88 marah dan berkata,"kalau ketemu nanti saya tembak dia," kata Ummu Sa’ad menirukan.
...Setelah Densus 88 meninggalkan rumah saya tidak lama kemudian saya mendengar suara tembakan, saya tidak menyangka bahwa suami saya yang ditembak
Ummu Sa’ad juga mengatakan pada Densus 88 jika suaminya biasa berolahraga usai shalat Shubuh. “suami saya punya kebiasaan setelah sholat subuh suka jalan-jalan pagi," ucapnya.
Setelah Densus 88 tidak menemukan Kholid kemudian mereka pergi meninggalkan rumah. "Setelah Densus 88 meninggalkan rumah saya tidak lama kemudian saya mendengar suara tembakan, saya tidak menyangka bahwa suami saya yang ditembak," ungkapnya dengan nada lirih.
Menurut kesaksian para tetangganya ketika Kholid ditangkap tidak ada perlawanan, pertama kali Kholid ditembak pada bagian kakinya kemudian ditembak lagi pada bagian kepalanya. Masih menurut kesaksian tetangganya bahwa ketika ditembak Kholid masih sempat meneriakkan takbir dua kali.
Ada hal yang sangat janggal menurut Ummu Sa'ad yakni surat penangkapan baru diberikan setelah jenazah suaminya dikuburkan.
"Surat perintah  penangkapan diberikan setelah jenazah suami saya dikuburkan dan dalam surat penangkapan tersebut tertulis bahwa surat penangkapan diterima oleh tersangka dan keluarganya," jelasnya.
...Surat perintah  penangkapan diberikan setelah jenazah suami saya dikuburkan dan dalam surat penangkapan tersebut tertulis bahwa surat penangkapan diterima oleh tersangka dan keluarganya
Kejanggalan lainnya menurut Ummu Sa'ad adalah ketika jenazah diserahkan sudah dilakukan otopsi padahal untuk otopsi jenazah harus ada izin keluarga.
"Bagian dada sampai perut suami saya ada bekas sayatan,begitu pula pada bagian kepala belakang," terangnya.
Kemudian sejumlah barang bukti yang disita oleh Densus 88 sebagian besarnya bukan milik Kholid tapi milik Adiknya Kholid yang seorang sarjana farmasi. Diantara barang bukti yang disita adalah laptop dan alat-alat farmasi yang kesemuanya milik adiknya Kholid.
Satu-satunya barang milik Kholid adalah sebuah kardus berisi cangkang kapsul dan botol yang rencananya akan digunakan untuk mengemas obat herbal habbatussauda yang akan dijual oleh Kholid.
Ummu Sa'ad pun mengutuk kinerja Densus 88 yang katanya pasukan elit tapi kerjanya berantakan, membuat masyarakat resah dan menghilangkan nyawa orang seenaknya.
...Saya yakin suami saya syahid, sebab sampai di rumah darah masih mengalir dari kepalanya, darahnya tidak bau amis dan saya lihat wajahnya tersenyum
Ketika voa-islam.com menanyakan tentang kematian suaminya, Ummu Sa'ad nampak tegar.
"Saya yakin suami saya syahid, sebab sampai di rumah darah masih mengalir dari kepalanya, darahnya tidak bau amis dan saya lihat wajahnya tersenyum," ucapnya.
Mengenai kemungkinan akan adanya upaya menuntut perlakuan dzalim Densus 88 yang telah membunuh suaminya melalui jalur hukum Ummu Sa'ad mengatakan bahwa hal tersebut sedang dimusyawarahkan oleh pihak keluarganya.
Meski ia sedang ditimpa musibah yang amat besar, namun pada akhir wawancara Ummu Sa'ad tak lupa memberikan nasehat bagi para istri mujahid agar tetap bersabar.
"Kepada para ummahat yang suaminya tengah dipenjara atau didzalimi, hendaknya bersabar, hidup di dunia hanya sementara untuk mencari kebahagiaan akhirat, hidup di dunia ibarat kita numpang minum sedangkan akhirat itulah tujuan kita," tutup ummu Sa'ad mengakhiri wawancara.

Lebay, Umat Islam Indonesia Sambut Gembira Kemenangan Obama.


JAKARTA (VoA-Islam) – Saat acara nonton bersama penghitungan suara pemilihan Presiden Amerika Serikat yang di gelar di Amigos dan Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta -- diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat dan dihadiri oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scott Marciel – terlihat ekspresi kegembiraan orang Indonesia seraya mengibarkan bendera Amerika Serikat saat Barack Obama terpilih kembali sebagai Presiden AS. Lebay!
Beberapa stasiun televisi swasta bahkan harus menyiarkan secara live.  Termasuk sejumlah murid SDN 01 Menteng, Jakarta Pusat yang meluapkan kegembiraan dengan membentangkan spanduk bergambar  Barack Obama saat menonton bersama tayangan pemilihan Pilpres Amerika Serikat di SDN 01, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2012).

Obama yang sempat sekolah selama 2 tahun pada akhir tahun 60-an, menggelar acara khusus menyaksikan proses penghitungan suara Pilpres AS. Dipandu Kepala SDN 01 Menteng, Ahmad Solihin, suasana meriah seperti saat penghitungan suara di Tempat Pemngutan Suara (TPS) di Jakarta.“Hidup Obama… Hidup Obama,” begitu teriak satu murid SD dengan wajah polos.
Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) berhasil memenangkan pilpres tahun ini dengan mengungguli perolehan Electoral College atas penantangnya, Mitt Romney. Kantor berita AFP, Rabu (7/11/2012), melansir Obama pun mencetak sejarah karena menjadi capres kedua dari partai Demokrat yang berhasil memenangi periode jabatan kedua sejak Perang Dunia II. Yang pertama adalah mantan presiden Bill Clinton yang pernah memegang jabatan selama dua periode.

Dari kalangan DPR, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyambut gembira kemenangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dalam Pilpres AS. Kemenangan Obama, dinilainya membawa hawa baik untuk Indonesia."Saya termasuk orang yang mengikuti dari waktu ke waktu terhadap pesta demokrasi terbesar di abad ini yakni Pilpres AS. Meskipun saya nggak punya hak pilih tapi saya bergembira menyatakan Presiden Obama terpilih kembali meskipun dengan selisih yang sangat tipis hanya 200.000 dari 103 juta suara sah yang masuk," kata Priyo.
Wakil Direktur Human Rights Working Group Chairul Anam berharap kemenangan Obama dapat memberikan dampak positif bagi penyelesaian berbagai kasus hak asasi manusia di Indonesia, seperti penyelesaian kasus kematian aktivis HAM Munir dan juga soal penyelesaian damai di Papua. Obama, kata Anam, harus meminta pemerintah Indonesia untuk segera mengevaluasi pendekatan keamanan di Papua karena jika tidak maka kekerasan di Papua akan terus terjadi.

Ketua Umum Nahdatul Ulama Said Aqil Siradj juga menyambut gembira kemenangan Obama ini. Ia menilai Obama merupakan presiden Amerika yang paling mengenal Islam dan budaya timur. Ia berharap Obama dapat lebih menegakkan keadilan dan hak asasi manusia dengan seadil-adilnya khususnya untuk dunia Islam.“Satu-satunya presiden Amerika yang pidato dengan terang-terangan Islam bukan agama teroris, Islam bukan agama radikal, baik dalam pidato di Amerika maupun di Mesir,” ujar Said Aqil.

Direktur Moderate Muslim Society Zuhairi Misrawi menyatakan dialog antara Islam dengan dunia barat termasuk Amerika harus terus dilakukan. Zuhairi juga berharap agar konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel dapat segera diselesaikan dan Obama dengan mengakui kemerdekaan Palestina.
Ekspresi kegembiraan juga ditunjukkan oleh dunia Arab atas kemenangan Barack Obama."Kemenangan Obama adalah harapan sebagian besar masyarakat di Timur Tengah. Dunia Arab menyambut baik," kata analis politik Mesir Ahmed Refai yang memantau pemilu AS lewat jaringan televisi Nile News pada Rabu (7/11) pagi waktu setempat.

Berbagai jaringan televisi di dunia Arab menghentikan sementara tayangan regulernya untuk membuat "breaking news" guna menyiarkan kemenangan Obama yang diproyeksikan jaringan televisi berita AS CNN tersebut. Menurut Refai, dunia Arab sempat khawatir ketika melajunya Mitt Romney, lawan Obama, pada perhitungan awal. "Kekhawatiran itu timbul karena Romney dalam setiap kampanyenya selalu menonjolkan permusuhan ketimbang perdamaian di Timur Tengah," katanya.
Jaringan televisi Al Arabia melaporkan dari AS menyebutkan, masyarakat Arab di Negeri Paman Sam tersebut juga bersorak menyambut kemenangan tokoh berkulit hitam yang pernah menghabiskan masa kecilnya di Indonesia itu. "Kami senang, kemi gembira atas kemenangan Obama. Ini kemenangan kita semua," teriak sejumlah warga Arab sambil mengacungkan poster bertuliskan "Forward", jargon kampanye Obama.
Rakyat Palestina yang mendambakan kemerdekaan dari Israel juga dilaporkan menyambut gembira kemenangan Obama dan mengharapkan kemerdekaan negara Palestina berdaulat dapat terwujud dalam periode kedua kepemimpinan Obama. "Obama hendaknya mewujudkan kemerdekaan Palestina dan Jerusalem adalah ibu kota abadi Palestina," kata anggota juru runding Palestina, Saeb Erekat.
Akankah Obama akan mewujudkan kemerdekaan Palestina? Tidak diam dengan persoalan Rohingya? Bertindak atas kekejaman Rezim Suriah Basyar Asad dan sebagainya? Sepertinya mustahil. 

Yusril: SBY Presiden Pertama yang Berikan Grasi pada Kasus Narkoba


JAKARTA (voa-islam.com) -  Terpidana kasus narkoba, Meirika Franola alias Ola yang menerima grasi dari hukuman mati menjadi seumur hidup dikabarkan masih bisa mengendalikan bisnis narkobanya di balik jeruji besi.
Pakar hukum Yusril Ihza Mahendra, melalui akun twitternya, menilai bahwa grasi yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. “Presiden kurang hati-hati mengambil keputusan. SBY adalah presiden pertama yang memberikan grasi pada kasus narkoba,” tulisnya di twitter, Selasa (6/11/2012).
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin mengatakan grasi yang sudah diberikan presiden melalui keppres tidak bisa dicabut. Ola harus disidang kembali dengan kasus terbarunya ini.

...Presiden kurang hati-hati mengambil keputusan. SBY adalah presiden pertama yang memberikan grasi pada kasus narkoba
Namun menurut Yusril, grasi yang diberikan Presiden SBY bisa saja dicabut, karena grasi dikeluarkan melalui Keputusan Presiden. "Keppres bisa dicabut dan grasi dapat dibatalkan, SBY harus berani lakukan itu,"cetusnya.
Ia tidak sependapat dengan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin dan Wamenkumham Denny Indrayana yang meminta agar Franola diadili kembali agar grasi yang diberikan SBY batal.
"Aneh juga terpidana seumur hidup, diadili lagi, lalu dihukum 20 tahun lagi misalnya. Jadi hukumannya seumur hidup plus 20 tahun penjara. Aneh kan?"cetus Yusril.
Ketika menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM, Yusril mengaku tak ada pengampunan bagi terpidana kejahatan-kejahatan yang nyata mencelakakan negara dan bangsa. "Saya koordinasikan eksekusi terpidana mati kasus narkoba. 12 terpidana dieksekusi regu tembak. Tegas saja," katanya.

...Aneh juga terpidana seumur hidup, diadili lagi, lalu dihukum 20 tahun lagi misalnya. Jadi hukumannya seumur hidup plus 20 tahun penjara. Aneh kan?
Seperti diketahui, terpidana narkoba Meirika Franola atau Ola, yang baru saja mendapat grasi dari SBY, ternyata masih tetap berbisnis perdagangan narkotika dari dalam lapas. Ola diketahui masih mengatur perdagangan narkoba dari dalam Lembaga Pemasyarakatan Tangerang.
Hal itu diketahui setelah tertangkapnya Nur Aisyah di Bandara Husain Sastranegara dengan membawa 775 gram sabu. Dari situ terungkap bahwa wanita yang datang dari India itu merupakan kurir Ola.
Sebelumnya, Ola sudah diampuni dan mendapat pengurangan hukuman dari hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup melalu grasi yang diberikan Presiden SBY. 

Senin, 05 November 2012

Muslim Rohingya Dikubur Hidup-hidup!.

"...para pasukan Myanmar tidak menembak warga karena satu peluru yang ditembakkan sangat berharga. Para pasukan justru mengubur warga etnis minoritas itu hidup-hidup..."

ATJEHCYBER | ISTANBUL - Relawan Turki dari Foundation for Human Rights and Freedoms and Humanitarian Relief (IHH) dan para jurnalis yang mengunjungi Negara Bagian Arakan, Myanmar, menceritakan kisah mengenaskan yang terjadi pada Muslim Rohingya. Pelanggaran HAM di wilayah itu dinilai sudah sangat berat.

Relawan IHH mengutip pernyataan-pernyataan dari ribuan warga Rohingya yang baru saja tiba di Bangladesh. Said Demir, relawan yang sudah mengunjungi Arakan sebanyak 30 kali mengatakan, dunia masih terdiam dalam menyikapi kekerasan terhadap Rohingya.

Demir menyaksikan seorang perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengajukan pertanyaan ke warga Rohingya tentang situasi di Arakan. Namun pertanyaan itu diajukan olehnya di depan Pemerintah Myanmar. Warga Rohingya itu pun tidak berani mengatakan hal yang sebenarnya terjadi, karena mereka takut diancam mati.

Sementara itu jurnalis dari kantor berita AHaber, Fatih Er, mengatakan bahwa Pemerintah Myanmar memotong aliran listrik di wilayah Arakan dan para pasukan pun diperintahkan untuk menembak siapapun yang bergerak. Fatih mendeskripsikan hal itu sebagai peristiwa yang sangat mencekam.

"Saya bukanlah seseorang yang emosional, namun situasi di wilayah ini sangat mengejutkan," ujar Fatih Er, dalam keterangan tertulis IHH seperti yang liris Okezone, Selasa (31/8/2012).

Jurnalis dari media Turki lainnya, Osman Sagirli, juga melaporkan, 400 ribu warga Rohingya terpaksa melarikan diri dari rumahnya Namun PBB melaporkan, jumlah warga yang eksodus mencapai 22 ribu.

Sagirli pun mengutip pernyataan salah satu warga Rohingya yang mengatakan, para pasukan Myanmar tidak menembak warga karena satu peluru yang ditembakkan sangat berharga. Para pasukan justru mengubur warga etnis minoritas itu hidup-hidup.

"Bocah 12 tahun merengek dan memohon pada saya dengan mengatakan, 'selamatkan kami.' Ini merupakan realita di sebuah wilayah dan di manakah PBB? Sebagai seorang jurnalis saya sudah sering memasuki kamp-kamp pengungsi namun krisis yang terburuk ada di wilayah ini," ujar Sagirli.

Para relawan dan jurnalis itu menggelar konferensi pers di IHH Center, Istanbul, Turki. Lewat konferensi pers itu, disimpulkan bahwa ada banyak pelanggaran HAM berat yang terjadi di Arakan, Myanmar.

Pelanggaran HAM itu antara lain adalah, pembantaian, penahanan, penyiksaan, diskriminasi etnis dan religi, pencabutan kewarganegaraan, serta pengusiran warga Muslim Rohingya. Selain itu, ada pula, larangan bepergian, larangan menikah, penghancuran kultur dan nilai-nilai adat, serta tekanan yang dilakukan warga Budha Myanmar terhadap Muslim.

Pemberitaan Tidak Benar, Warga Poso Nyaris Hajar Jurnalis MetroTV.

POSO  - Warga Poso geram dengan pemberitaan Metro TV yang tidak jujur dengan mengungkapkan terjadi baku tembak saat penangkapan Yasin dan penembakan Khalid oleh Densus 88 di Poso.

Seperti dilansir Voa-islam.com, Warga Jalan Sabang Desa Kayamanya Kota Poso yang menyaksikan terjadinya penangkapan tersebut rupanya merasa geram dengan pemberitaan yang sama sekali tidak benar itu.
Padahal menurut warga sekitar yang menyaksikan sama sekali tidak ada perlawanan, sebab Khalid baru saja pulang Shalat Shubuh demikian pula Yasin. Di desa setempat, Yasin dikenal sebagai seorang Ustadz.
Sekitar pukul 10.30 WITA atas inisiatif seorang warga guna meluruskan berita tersebut maka diundanglah wartawan Metro TV yang bernama Bayu Prayudhanto untuk meluruskan berita sebenarnya dengan mewawancarai warga yang melihat kejadian dan meminta keterangan dari keluarga Khalid dan keluarga Ustadz Yasin .
Namun, masyarakat yang tengah geram atas tindakan sewenang-wenang Densus 88 dan pemberitaan tidak jujur tersebut kemudian melampiaskan kemarahannya pada Bayu.
Massa dengan serentak tiba-tiba datang untuk menghakimi Bayu. Beruntung sebagian warga yang lain mencoba menenangkan dan menyelamatkan Bayu. Akibat aksi warga yang marah terhadap pemberitaan tak jujur Metro TV tersebut, Kamera yang dibawa oleh Bayu hancur demikian juga dengan mikrofon.
Namun demikian Bayu tidak mengalami luka karena dilindungi oleh warga lainnya yang berada di tempat kejadian.
"Kamera dan mikrofon wartawan Metro TV hancur dibanting warga yang marah," ujar Yudi warga setempat yang menyaksikan kejadian itu, Sabtu (3/11/2012).
Hingga saat berita ini ditulis sama sekali tidak ada klarifikasi dari pihak Metro TV terkait pemberitaan tersebut.
Sementara Bayu dengan dikawal warga tengah mendampingi keluarga korban penembakan Densus 88 bersama anggota Majelis Ta'lim Masjid Al Muhajirin yang mendatangi Polres Poso guna meminta pemulangan jenazah Khalid yang ditembak oleh Densus 88.

Dedengkot JIL: “Negara Tak Maju dengan Syariat Islam”

Dedengkot pegiat liberal Indonesia, Luthfi Assyaukanie, sekaligus salah seorang pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) bersama Ulil Abshar Abdalla ditahun 2001 itu, mengatakan dalam sebuah wawancara media bahwa tidak ada negara yang maju dengan menggunakan syariat Islam. 
Pernyataan dilontarkan dedengkot JIL itu dalam sebuah wawancara dengan seorang wartawan MERDEKA.com, Islahuddin. Sebagaimana melihat tingkat kemajuan negara-negara Islam yang menggunakan syariat Islam seperti Arab Saudi dan Iran.
Ia justru mengatakan, bahwa Negara-negara Islam justru melawan Kodrat manusia karena melarang kebebasan. Benarkah demikian?
Lalu, seperti apa wawancara sahabat dedengkot JIL, Ulil Abshar Abdalla tersebut saat ditemui wartawan merdeka.com pada Kamis (18/10) sore di sekretariat Freedom Institute, Jakarta Pusat.

Berikut wawancara Dikutip dari laman MERDEKA.COM :

Lembaga survei menyimpulkan kian merosotnya perolehan suara partai Islam dalam tiap pemilu. Tidak sedikit tokoh partai Islam yang merasa itu hanya survei biasa yang masih bisa mengalami kesalahan dan tidak sepenuhnya hasil itu mutlak.

Namun, bagi Luthfi Assyaukanie, Deputi Direktur eksekutif Freedom Institute, hasil survei itu sudah memperlihatkan bagaimana mestinya partai Islam mestinya segera berbenah. Menolak hasil survei itu boleh saja, namun hasil perolehan partai Islam dalam tiap pemilu sudah sebagai bukti nyata bentuk pandangan pilihan masyarakat terhadap partai Islam. Selain itu bagaimana melihat tingkat kemajuan negara-negara Islam yang menggunakan syariat Islam seperti Arab Saudi dan Iran.

Berikut penuturan Luthfi Assyaukanie saat ditemui Islahuddin, wartawan merdeka.com pada Kamis (18/10) sore di sekretariat Freedom Institute, Jalan Proklamasi Nomor 41 Menteng Jakarta Pusat.

Sejauh mana Islam harus berperan dalam kehidupan politik di Indonesia?

Lutfie Assyaukanie, dedengkot pendiri JIL
Itu isu lama, sejauh mana Islam mengakomodasi masalah-masalah politik. Ada sebagian orang percaya, Islam harus menaklukkan politik atau Islam harus berpolitik, harus mendirikan partai Islam, harus menjalankan dakwah Islam lewat partai politik, dan seterusnya. Ada juga sebaliknya, kita boleh lebih religius, menjadi orang yang saleh, tapi dalam urusan politik itu urusan dunia, tidak ada urusannya dengan agama.
Saya kira jumlah umat Islam yang percaya dengan tidak ada hubungan Islam dan politik itu lebih banyak jumlahnya. Buktinya pemilu ini, tentu saja pemilu adalah bukti nyata, tidak bisa dibohongi. Orang di luar sana bilang, “Oh, orang Islam itu percaya pada agama dan negara (addin wa daulah)”, atau macam-macam, itu cuma bicara saja, buktinya tetap pemilu. Saat mereka datang ke bilik suara mereka tidak memilih partai Islam. Kalau mereka yakin pandangan agama dan negara adalah satu kesatuan mereka akan memilih partai Islam.

Apakah Islam memang tidak boleh ikut campur dalam kehidupan politik?

Ada sebagian yang berkeyakinan begitu, tapi sebagian besar masyarakat Indonesia justru meyakini sebaliknya. Ya sudahlah, Islam tidak usah ikut campur dalam masalah politik, itu kalau ukurannya partai-partai politik.

Apakah anda percaya negara yang menerapkan syariat Islam bisa maju?

Setahu saya tidak ada negara yang maju dengan menggunakan syariat Islam. Apa ada contohnya?

Bagaimana dengan Iran dan Arab Saudi?

Maju apanya, ekonominya paling terbelakang. Terbelakang dalam artian, mereka hanya memanfaatkan sumber daya alam yang ada sebagai sumber utama ekonominya. Berapa lama sumber alam terus untuk eksplorasi?

Ada contoh negara Islam yang bisa dibilang maju?

Tidak ada. Negara yang paling mundur di dunia, adalah negara yang melawan kodrat manusia. Negara-negara Islam itu melawan kodrat manusia, jadi tidak akan bisa maju. Manusia itu kodratnya menginginkan kebebasan pada dasarnya. Sementara negara-negara yang menerapkan itu, memusuhi kebebasan itu. Misalnya di Arab Saudi, perempuan tidak diperbolehkan mengendarai mobil sendiri. Orang mau bicara politik tidak boleh, di sana orang tidak boleh demonstrasi.

Tapi sebulan kemarin Arab Saudi sudah mengeluarkan aturan yang membolehkan perempuan boleh mengendarai mobil sendiri?
Bayangkan, sudah zaman segini baru memperbolehkan. Orang-orang yang menginginkan aturan itu sendiri juga orang-orang dari kerajaan itu sendiri. Anak-anak raja, anak-anak pangeran yang ingin mengemudi sendiri, mereka yang kuliahnya di barat. Jadi negara-negara itu tidak akan maju, karena melawan kodrat manusia.
Iran begitu juga, mundur jauh sekali. Kalau pun ada pencapaian, itu pasti dari orang-orang yang melawan sistem itu. Misalnya, orang sering bilang, “Kok film-film Iran itu bagus-bagus.” Justru karena mereka memberontak dari situasi yang mengungkung. Para sineas Iran itu adalah orang yang tidak setuju dengan sistem negara Islam di Iran. Itu yang salah dimengerti orang. Setiap ada pencapaian di negara-negara yang seperti itu, muncul dari mereka yang anti dari sistem yang ada di sana.

Bagaimana dengan dari sisi kemajuan ekonominya?

Saya rasa tidak. Melihat ekonomi bukan hanya melihat pendapatan per kapita atau Produk Domestik Bruto (PDB) tapi kita harus lihat, harus diuraikan, dari mana mereka mendapatkan itu. kalau Indonesia, saya sangat bangga dengan pencapaian ekonomi kita. Itu dilakukan dengan kerja keras dan sungguh-sungguh. Tapi kalau negara-negara penghasil minyak di teluk itu tidak bisa dibanggakan.

sumber: MERDEKA.COM

***
Menanggapi pernyataan itu, Penulis buku-buku Islam, Artawijaya, menilai pendapat Luthfie Assyaukanie yang mengatakan tidak ada negara yang maju dengan syariat Islam dinilai sangat dangkal, seperti dilansir Hidayatullah.com. 
Faktanya negara seperti Amerika Serikat (AS) sendiri penuh dengan kesenjangan ekonomi meski telah memilih jalan sekuler. Kemajuan sebuah negara seharusnya dinilai seberapa besar kemakmuran dirasakan oleh rakyat di negara tersebut.
Buktinya menurut Arta, di Arab Saudi hingga Mesir angka kemiskinan sangat minim dibanding negara yang menggunakan sistem sekuler seperti AS dan Indonesia sendiri. Arta menilai pendapat Luthfi yang merendahkan sistem syariat jelas tidak mendasar.
Hingga hari inipun menurut Arta negara-negara kapitalis justru menggantungkan hidupnya kepada sumber daya alam negara-negara Islam. Arta mencatat sekita tahun 1967-an negara-negara Arab pernah memboikot subsidi minyak ke AS dan Israel. Saat itu ketidakstabilan ekonomi langsung membuat pemerintah Washington panik. AS lantas mengemis-ngemis minyak ke negara-negara Islam.
“Sekarang yang tidak konsisten kan demokrasi itu sendiri karena selalu mengkebiri hak syariat umat Islam,” tambahnya. Jelas Artawijaya kepada hidayatullah.com usai kajian buku “#IndonesiaTanpaLiberal” di Islamic Center AQL Tebet Jakarta Selatan, Ahad (21/10/2012).
Gagasan sekulerisme yang menghalalkan gaya hidup materialisme dan kapitalisme sangat hipokrit. Kapitalisme menurutnya menilai kemajuan sebuah negara dari berapa banyak tampilan kemewahan, padahal dibalik kemewahan itu terdapat penindasan dan kesenjangan ekonomi yang tajam.
Sedangkan syariat Islam dia menghidupkan persamaan sesuai dengan proporsi keadilannya. Kehidupan sederhaan dan non individualistik hanya salah satu segmen kecil yang dihidupkan oleh syariat dalam gagasannya yang syamil dan mutaqamil (mencakup semua lapisan kehidupan kehidupan).
sumber: Hidayatullah

Tahukah Anda: Matematika Halal/Haram | 5 + 3 = -2

Oleh: Ustaz Yusuf Mansur 


Apa yang aneh dari matematika di atas? Bagaimana mungkin 5 + 3 hasilnya jadi minus 2? Bukankah harusnya 8?
Betul, kalau jadi 8, itulah matematika manusia. Matematika yang biasa saja. Ada matematika lain yang harusnya kita kenal. Yakni, matematika halal haram.
Jika pendapatan saudara yang terdiri atas gaji, honor, dan pemasukan lainnya senilai Rp 3 juta, lalu masuk yang haram Rp 5 juta, sesungguhnya ia bukan bertambah. Tapi, minus, yakni minus Rp 2 juta.
Bila tiap bulan minus Rp 2 juta, maka dalam setahun akan menjadi minus Rp 24 juta. Dan, kalau terus-terusan minus Rp 2 juta maka selama 10 tahun menjadi Rp 240 juta. Sebuah angka yang sangat besar.
Ustaz Yusuf Mansur: 5 + 3 = -2Mengapa nggak ketangkep? Apakah nggak ada yang berani? Itu belum dihitung dari minus-minus lain dari perbuatan kita; shalat yang nanti-nanti, lisan yang suka berbohong, pikiran yang suka kotor, dan hati yang kerap dengki.
Tabung keburukan kita bisa-bisa jauh lebih banyak ketimbang kebaikan. Ketidakseimbangan ini pada kemudian hari pasti akan menimbulkan banyak kekacauan dan bencana buat dirinya, kehidupannya, rumah tangganya, dan sekelilingnya.
Kalau Allah menarik kembali yang minus tadi dalam bentuk rupiah, aset, harta benda, masih tak mengapa. Misalnya, Rp 24 juta itu (setahun) jadi motor. Motor dipakai sama anak, tiba-tiba kecelakaan. Lalu, motornya hancur, tapi anak tak terluka. Maka, itu benar-benar karena kebaikan Allah.
Allah hanya mengambil impas saja.Tapi, siapa yang melakukan matematika haram, lalu dosanya impas? Apakah setara saja dengan Rp 24 juta tadi? Nggak. Sebab, akan dihitung semua kelakuan yang menyertai. Dosa langkah kaki, dosa tangan, dosa mata, dan lainnya. Semua yang belum selesai di dunia ini diperhitungkan di akhirat nanti.
Tapi, okelah. Manusia sekarang memang tidak memikirkan tentang akhirat. Sebab, tidak tahu, tidak belajar, tidak paham, atau memang sudah mati rasa. Nah, saya tadi bilang, kalau diambil lagi harta haram, masih tak apa. Yang masalah, kalau sejak di dunia ini, Allah mengambil dengan cara yang lain. Yang diambil adalah anaknya, misalnya.
Motor yang kecelakaan itu tidak apa-apa, justru anak yang meninggal! Itu adalah siksaan tersendiri buat mereka-mereka yang sadar bahwa motor itu motor haram, yang mengantarkan pada hilangnya nyawa anak. Benar-benar hati yang mati yang sudah dicabut rasa jika tidak ada rasa sesal. Allah jahatkah? Pembahasannya nanti. Saya cicil. Insya Allah.
Okelah, motor sama anak tidak diambil. Tapi, Allah konversi menjadi penyakit? Minus Rp 24 juta dalam setahun, itu setara dengan serangan jantung pertama. Yang kalau diteruskan, jantungnya bisa bermasalah beneran. Tulisan ini buat introspeksi saya dan mereka yang mau introspeksi.
Sekarang, bayangkan jika minusnya miliaran? Jika harta sudah tidak sanggup membayar minusnya sebab sudah menggelembung dan membesar. Maka, efeknya akan ke mana-mana. Galaulah jadinya dan hilang ketenangannya. Apalagi, kalau sampai kematian telah tiba tanpa sempat bertaubat? Maka..., Wallahu a'lam.

Kutipan Kolom Hikmah, Ustadz Yusuf Mansyur. Republika.co.id

Busyet! Utang RI Nyaris 2.000 Triliun

Koalisi Anti Utang (KAU) meminta pemerintah mengurangi utang negara yang saat ini hampir tembus Rp 2.000 triliun, karena sangat membebani APBN. KAU juga mengingatkan, semakin banyak utang maka sangat mudah pemerintah 'disetir' kepentingan asing.

Ketua KAU Dani Setiawan mengatakan, pinjaman utang kepada Indonesia oleh negara lain sangat erat kaitannya dengan kebijakan ekonomi-politik negara pemberi utang. "Semakin banyak utang kita ke negara lain, semakin mudah negara ini (Indonesia) diintervensi negara lain, khususnya oleh si pemberi utang," kata Dani, Minggu (4/11/2012).

Menurut Dani, hal ini sudah sangat terlihat sekali dari intervensi asing, seperti Bank Dunia, USAID (Agency for International Development), dan lembaga asing lainnya, dalam menentukan kebijakan dan penyusunan undang-undang di bidang strategis, seperti Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi, Ketenagalistrikan, Mineral dan Batubara (Minerba), percepatan lahan untuk infrastruktur, dan lainnya.


Apalagi negara pemberi utang tentu saja memberikan syarat-syarat yang harus dilakukan Indonesia, seperti harus menggunakan barang dan jasa dari negara pemberi utang.

"Yang sering terjadi Indonesia harus menggunakan barang dan jasa dari negara pemberi utang, barangnya harus impor dari negara tersebut dan tenaga ahlinya harus dari negara tersebut," ungkap Dani lagi.

Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah berkomitmen untuk mengurangi utang luar negeri, serta membatasi jumlah utang negara ini.

"Kurangi dan batasi maksimal utang negara ini, kita tidak ingin negara ini disetir terus oleh asing. Kita tidak ingin hak kesejahteraan rakyat Indonesia diambil hanya untuk melunasi utang yang makin hari makin menumpuk," tandas Dani, dalam berita Buletin Info.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, total utang pemerintah Indonesia hingga September 2012 mencapai Rp 1.975,62 triliun. Dibanding akhir 2011, jumlah utang ini naik Rp 166,67 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang pemerintah Indonesia berada di level 27,3% pada September 2012.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam pada tanggal 1 November telah menerbitkan Surat Edaran Nomor: : SE–592/Seskab/XI/2012 tentang Pembatasan Pinjaman Luar Negeri yang Membebani APBN/APBD. Surat Edaran ini ditujukan kepada para menteri dan anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dan Pimpinan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian.

“SE-592 ini untuk mengingatkan para menteri dan Pimpinan LPNK untuk meninggalkan rezim utang luar negeri karena bagaimana pun utang luar negeri harus dibayar melalui anggaran negara, baik APBN/APBD, yang artinya juga harus dibayar oleh rakyat," kata Dipo Alam pekan lalu.*

Mahasiswa Myanmar Demo Usir Muslim Rohingya

Ratusan mahasiswa Buddha Myanmar melakukan demonstrasi pada hari Rabu (24/10) untuk menentang keberadaan Muslim Rohingya di barat Myanmar.

Demonstrasi dilakukan di Sittwe, ibukota negara bagian Rakhine, setelah tejadi kekerasan semalam sebelumnya di kota-kota terdekat saat kerusuhan kembali terjadi antara etnis Rakhine dan Muslim Rohingya pada ke hari ketiga.

Lebih dari 800 mahasiswa bergabung dalam aksi demo untuk menyerukan pengusiran Muslim Rohingya dari Myanmar, demikian kata pemimpin protes mahasiswa, Wai Yan, kepada AFP melalui telepon.

Ini adalah aksi perdana kaum terpelajar Myanmar terkait kekerasan komunal yang menimpa negara bekas junta itu. Koordinator aksi, Wai Yan mengatakan para terpelajar mengaku muak dengan konflik. Para mahasiswa mendesak Presiden U Thein Sein kembali ke rencana awal untuk mengusir etnis Muslim Rohingya yang berada dinegara tersebut.

"Kami tidak ingin belajar bersama 'para teroris'," ujar dia, seperti dikutip kantor berita AFP, dan sebagaimana dilansir laman Radio Natherlands, Rabu (24/10).

Kelompok-kelompok HAM mengatakan Muslim Rohingya menjadi semakin putus asa saat kampanye untuk memaksa mereka keluar dari negeri semakin meningkat, dengan biksu Buddha mengambil peran utama dalam mengobarkan sentimen terhadap mereka.

Kekerasan baru, termasuk pembakaran rumah, berlangsung hari Selasa di dua kota, juru bicara negara bagian Rakhine kata.

"Ada bentrokan kemarin (Selasa) malam dan rumah-rumah dibakar di Myebon dan Phyu Kyauk kota," Myo jubir negara bagian Rakhine kepada AFP.

Rohingya Kembali Memanas, 2 Muslim Tewas, Jam Malam Diberlakukan

MYANMAR, muslimdaily.net - Pihak berwenang daerah Myanmar memberlakukan jam malam senja hingga fajar di kota Minbya dan Mrauk U di negara bagian barat, Rakhine, menyusul kerusuhan terbaru yang membuat dua orang Muslim Rohingya tewas.
"Kami mendapat informasi bahwa tiga orang tewas. Seorang etnik Rakhine dan dua wanita Muslim tewas di desa Pandeinkone selama bentrokan pada Senin," kata Hla Thein, kepala Pengadilan Negara Bagian Rakhine, kepada AFP.

Menyusul kerusuhan itu, jam malam diberlakukan sejak pukul 19.00 waktu setempat hingga pukul 05.00 mulai Senin malam, kata pihak berwenang setempat pada Selasa.
Kerusuhan baru yang dimulai dari kota Minbya pada akhir pekan telah menyebar ke Mrauk U dan makin meningkat pada Senin sehingga memaksa diberlakukannya jam malam yang bersamaan dengan penurunan pasukan keamanan untuk menjaga situasi di bawah kontrol.
Bentrokan-bentrokan antara Muslim Rohingya dan umat Budha Myanmar telah mengakibatkan kematian lima orang dengan ratusan rumah terbakar, kata sumber-sumber lokal menambahkan. Namun sejauh ini tidak ada laporan resmi tentang insiden tersebut.

Negara bagian Rakhine telah mengumumkan keadaan darurat bersama dengan pengenaan jam malam di enam kota sebelumnya - Maungtaw, Buthidaung, Sittway, Thandwe, Kyaukphyu dan Yanbye sejak 10 Juni.
Puluhan tewas dalam bentrokan warga Buddhis-Muslim pada Juni. Puluhan ribu lainnya mengungsi. Kondisi tersebut mendorong kelompok hak asasi manusia memperingatkan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Sebanyak 50.000 Muslim dan sekitar 10.000 warga Buddha menjadi pengungsi di seluruh negara bagian Rakhine. Kondisi dimana orang-orang dari kedua komunitas dipaksa melarikan diri ketika massa membakar seluruh desa pada Juni.

Gambar Satelit Tunjukkan Penderitaan Rohingnya.

MYANMAR, muslimaily.net - Sebuah kelompok hak asasi internasional terkemuka telah mengungkapkan citra satelit yang menunjukkan kehancuran pemukiman muslim Rohingnya di kawasan pesisir di wilayah Kyaukpyu, disaat kondisi muslim Rohingya kembali memprihatinkan setelah kekerasan kembali terjadi.

"Myanmar sangat perlu untuk memberikan keamanan bagi Rohingya yang berada di bawah serangan keras", Phil Robertson, wakil direktur Asia Human Rights Watch, kepada Reuters pada hari Minggu, 28 Oktober, sebagaimana dilansir onislam.net.

Citra satelit yang dirilis oleh Human Rights Watch menunjukkan hampir hancurnya secara total dari sebuah komunitas Rohingya  di pesisir Kyaukpyu, tempat pertempuran antara Rohingya dan etnis  Buddhis Rakhine.

Lebih dari 811 bangunan dan rumah perahu dihancurkan, memaksa banyak Rohingya melarikan diri ke  utara  melalui laut menuju ibukota negara, Sittwe. Gambar tersebut mengikuti episode terbaru dari kekerasan anti-Rohingya, yang meletus minggu lalu di kota Minbyar, sekitar 25 kilometer (15 mil) utara ibukota negara bagian pesisir Sittwe dan menyebar lebih jauh ke utara ke kota Mrauk U. Kemudian, seorang juru bicara pemerintah Rakhine menyebutkan korban tewas mencapai 112 pada Jumat.

Namun dalam hitungan jam media pemerintah merevisinya menjadi 67 tewas dari tanggal 21 Oktober sampai 25, dengan 95 orang terluka dan hampir 3.000 rumah hancur. Jumlah korban tewas bisa jauh lebih tinggi, kata Human Rights Watch, berdasarkan pengungkapan dari para saksi yang melarikan diri adegan pembantaian.

Bentrokan datang kembali hanya lima bulan setelah kerusuhan komunal menewaskan lebih dari 80 orang dan menelantarkan setidaknya 75.000 orang di wilayah yang sama. Kelompok hak asasi manusia menuduh polisi Burma dan pasukan keamanan penggunaan kekuatan dan menangkap muslim  Rohingya di tengah kerusuhan. Human Rights Watch menuduh pasukan keamanan Burma menargetkan Muslim Rohingya dengan pembunuhan, pemerkosaan dan penangkapan setelah kerusuhan.

Mengkonfirmasi laporan HRW, Kelompok HAM Rohingya  memperingatkan bahwa pembersihan etnis berjalan untuk minoritas Muslim Rohingya di Kyaukpyu.

"Pembersihan Etnis sedang terjadi di dalam pengetahuan dari masyarakat internasional dan mereka tidak melakukan apa-apa," kata Tun Khin, presiden Organisasi Burma Rohingya Inggris.

"Kami telah mengkonfirmasi laporan bahwa ratusan orang telah tewas dan pemerintah harus menyadari hal itu."

Kelompok advokasi itu melaporkan bahwa kapal yang membawa 120 Muslim dari Kyaukpyu dicegat oleh Rakhines, yang membunuh para pria dan memperkosa wanita.

Namun, banyak dari mereka diusir dari Kyaukpyu bukan etnik Rohingya tapi Muslim dari minoritas Kaman yang diakui secara resmi, kata Chris Lewa, direktur kelompok advokasi Proyek Arakan Rohingya.

"Ini bukan hanya kekerasan anti-Rohingya lagi, ini anti-Muslim," katanya. [rah]
ket gambar: foto ini diambil oleh satelit mengungkapkan kehancuran wilayah  pesisir Rohingya di Kyaukpyu.