data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Sabtu, 30 November 2013

Tanpa Izin dan Berdiri Dekat Pesantren, Karaoke Inul Vista Ditolak Umat Islam Bogor

Ratusan massa berkumpul untuk menolak dibukanya tempat karaoke Inul Vista di Jalan Raya Pajajaran, Warung Jambu, Bogor. Massa yang hadir terdiri dari ormas dan elemen umat Islam Bogor seperti FPI, Persis, HMI Bogor, PII Bogor, Syufu Tae Syukhan, Fos Armi, dan lain-lain dibawah koordinasi Keluarga Muslim Bogor (KMB). Aksi pada Kamis (28/11/2013) siang itu,berlangsung tertib hingga menjelang waktu Ashar.

Ketua KMB, Ustadz Fakhrudin Sukarno menegaskan bahwa penolakan ini dilakukan karena wilayah Warung Jambu harus steril dari tempat hiburan malam seperti karaoke. Pihak manajemen juga belum mendapat ijin dari warga. Selain itu dia mengkhawatirkan dampak sosial yang negatif. Dia menduga ada oknum dari pihak perijinan yang menjadi calo proyek karaoke ini.

"Kita berharap pak walikota tidak sembarangan memberikan ijin karaoke yang ada di Kota Bogor. Harus menghargai dong karena disini ada lembaga pendidikan dan pesantren yang memang harus streril dari tempat hiburan malam karaoke," ujarnya.

Pihak pesantren yang berada dekat dengan tempat karaoke pun tidak setuju berdirinya karaoke Inul Vista tersebut. Ini ditunjukkan oleh para santri putra dan putri yang turut dalam aksi. Mereka berserta elemen umat Islam Bogor siap mengawal kasus ini sampai karaoke Inul Vista dibongkar.

Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, Ustadz Wilyudin Dhani mengaku prihatin dengan kondisi ini. Menurutnya, pembangunan tempat-tempat hiburan malam dan sejenisnya hanya akan menambah permasalahan umat dan bangsa.

"Kita harus prihatin, disaat kita ingin memperbaiki generasi penerus dengan akhlak yang baik. Ada pihak yang membela kemaksiatan yang dapat memicu timbulnya bencana dan pepepecahan. Rumah hiburan akan membelokkan generasi dan merusak budaya," ungkapnya sembari menceritakan azab yang menimpa kaum Nabi Saleh.

Sementara itu, Asep Kartiwa selaku Camat Bogor Utara menyampaikan bahwa karaoke tersebut belum melalui proses perijinan. Dan menyatakannya sebagai sebuah pelanggaran.

"Memang pembangunan rumah toko ini sudah memperoleh ijin. Jadi untuk peruntukkan digunakan untuk karaoke Inul Daratista sampai saat ini kami belum memproses ijin apalagi mengijinkan," ujarnya.

Ditambahkannya pula, kalau nanti pihak manajemen mengajukan perijinan. Maka pemberian ijin tersebut dikembalikan kepada warga. Karena berdasar prosuder pendirian bangunan harus disetujui warga setempat.

Anomali UIN JAKARTA: Injil dibiarkan, Buletin Al Islam dicegat?

Surat terbuka untuk Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Minggu ini, sejak senin 25 November 2013, UIN Jakarta
mengadakan Milad Fakultas Ushuludin ke -51, dalam milad tersebut diadakan beberapa agenda acara, salah satunya pameran agama - agama dan dialog antar agama. Pameran tersebut mengundang berbagai agama diantaranya Kristen, Hindu, Konghucu, dan Islam.

Adanya acara tersebut mengundang banyak tanda tanya
karena fakultas ushuludin yang sedianya menjadi fakultas pengemban dakwah Islam malah mengundang agama-agama lain untuk mendakwahkan agama mereka kepada para mahasiswa UIN.


Standar dari itu semua,tidak lain adalah ide Pluralisme yang menganggap semua agama adalah sama - sama benar. Padahal, Jelas - jelas ide pluralisme agama bertentangan dengan konsep tauhid ataupun Syahadat dalam Islam sehingga bukanlah dialog antar agama yang harusnya dilakukan tetapi mendakwahkan Islam kepada semua umat manusia.

Tak pelak lagi, hal ini menambah icon kontroversial yang selama ini sering disematkan pada Fakultas Ushuludin dengan beragam ide bernuansa sepilisnya (Sekularisme, Pluralisme, Liberalisme).

Di salah satu stand tersebut, tepatnya di stand agama Kristen. Mereka tanpa sungkan membagi - bagi kan paket berupa Al Kitab (Injil), Komik Kristen, Mazmur,dan buku Kristen kepada para mahasiswa yang mengunjungi stand tersebut dengan terlebih dahulu didakwahi agama Kriste. Tak pelak lagi, hal itu merupakan misi 'Kristeisasi' terselubung di balik isu pluralisme dan dialog antar agama. Namun, anehnya pihak kampus, selaku kampus Islam memfasilitasi hal tersebut.

Disisi lain, sekitar dua bulan lalu, seorang sahabat kami yang menyebarkan buletin Jumat Al Islam di Masjid Al Jamiah (Masjid dalam Kampus UIN), dilarang oleh pihak rektorat dengan alasan UIN tidak ingin ada organisasi luar menyebarkan opini dalam kampus. Padahal jelas - jelas buletin Al Islam merupakan buletin yang menyebarkan ide - ide tentang Islam dan sama sekali tidak bertentangan dengan kampus UIN sebagai Universitas Islam, apalagi penyebaran buletin itu gratis tanpa mengambil dana dari UIN seperpun, namun dilarang untuk disebarkan.

Ironis memang, penyebaran ide - ide Islam melalui buletin Al Islam dilarang namun disisi lain membolehkan pemeluk agama lain membuka stand dan menyebarkan agama mereka di kampus Islam ini. Melihat hal ini, kami merasa sangat iba dengan kondisi kampus kami yang tercinta ini.

Muncullah pertanyaan, Apa yang salah dengan isi buletin Al Islam? Kalaulah ide dalam Al Islam dianggap radikal, kenapa ide - ide lain, semisal ide Sosialisme,Liberalisme, Pluralisme, Komunisme, bahkan Kristen menyebar dengan leluasa di kampus kita?

Itulah sebagian fakta yang terjadi di kampus kami, sebuah kampus Islam negeri yang seringkali dibangga-banggakan oleh banyak orang. Karena itu, Kami selaku bagian dari civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah merasa terpanggil untuk mengingatkan pihak rektorat agar senantiasa adil dan memandang segalanya dari
pandangan hidup Islam sehingga tak mudah terpengaruh iming-iming pihak diluar Islam untuk mengintervensi kampus UIN dengan paham - paham diluar Islam.

Padahal, Kami berharap kampus kami seperti apa yang para pembesar kampus selama ini agung - agungkan dengan moto "Knowledge , Piety, Integrity" (Pengetahuan, Keshalehan, dan Integritas) yang selalu tertera di logo UIN ataupun "Integrasi Ilmu" dengan seharusnya menamkan akidah, pengetahuan dan integritas dalam benak mahasiswa UIN.

Apalagi, UIN berharap menjadi "Window of Excellence of Islam in Indonesia" atau Jendela Keunggulan Akademis Islam di Indonesia. Menjadi Jendela Keunggulan akademik Islam seharusnya tak bisa lepas dari Worldview Islam dalam memandang segala hal.

Dengan itu, seharusnya kampus UIN menjadi benteng penjaga akidah umat bukan malah merusaknya, menjadi referensi pemikiran - pemikiran Islam yang berlandaskan Al Quran dan Sunnah, juga mampu menjawab paham asing yang bertentangan dengan Islam. Namun, sudahkah itu dilakukan? atau justru sebaliknya?

---------------------
MW Abdurahman
Hanif Ansharullah
Febri
Firman M
Gerakan Mahasiswa Pembebasan Komsat UIN Syarif
Hidayatullah
Contact Person : Febri (085775787970)

Kamis, 28 November 2013

Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan.

“Ada cerita tentang aku dan dia, dan kita bersama saat dulu kala”
“Ada cerita tentang masa yang indah, saat kita berduka, saat kita tertawa”(Semua tentang kita, Peter Pan)


Ketika ditanya tentang kesan seseorang mengenai masa-masa SMA nya, mungkin kebanyakan jawaban yang timbul adalah : “Menarik”, “tak terlupakan”, “wah,,,masa-masa indah…” dan banyaaak versi ungkapan-ungkapan yang muncul sesuai dengan latar belakang pengalaman dan kisah yang berbeda.

Namun semuanya sepakat, bahwa SMA adalah masa-masa yang tak terlupakan. Dan itu memang benar adanya.Dahulu, ketika langkah-langkah polos kita mulai menapaki rajutan hari-hari di SMA, tak pernah terpikirkan bahwa tiap detik yang kita lalui saat itu, kelak akan menjadi hal-hal yang akan sangat kita rindukan pada 5, 10, 15, atau 20 tahun mendatang.


Setiap jengkal kejadian, baik itu kisah sedih, menyenangkan, pahit, manis, memalukan adalah hal-hal yang menarik untuk diceritakan KELAK ketika kita sudah tidak bisa lagi melalui semua pengalaman itu.


Siapa sangka, pengalaman ketika dimarahi senior pada saat MOS (Masa Orientasi Siswa) yang sangat membuat kita kesal, sekarang kalau difikir-fikir malah membuat kita tertawa sendiri.Siapa sangka, ketika pikiran polos kita sudah terkontaminasi dengan keinginan bolos, cabut, nyontek, suka membantah perkataan guru, yang ujung-ujungnya adalah Skors, dihukum, kena marah…(ahh, menyakitkan memang), tetapi semua itu sekarang bak sebuah kisah manis yang sangat seru untuk diceritakan,,Atau pengalaman ketika menjadi seorang bintang kelas, aktifis sekolah, ikut berbagai kegiatan dan perlombaan,,,telah meninggalkan seraut kebanggaan di memory-memory otak kita.


Sebentuk persahabatan sejatipun telah kita bina di indahnya masa-masa SMA. Teman yang bukan hanya sekedar pelepas tawa, namun juga hadir di kala kita berduka, yang bersedia menyediakan pundaknya ketika kita butuh sandaran. Bahkan menjadi teman seperjuangan yang turut andil dalam meramaikan jagat kenakalan-kenalakan remaja yang kita lakukan. Bahu membahu ketika cabut,memanjat pagar, merokok di lingkungan sekolah, membuat PR di kelas,ketika ujian, dan lain sebagainya.Kemana lagi akan kita cari sahabat seperti itu selepas masa-masa SMA???.


Dan, sekelompok orang tua kedua yang kita panggil dengan sebutan “Bapak” dan “Ibu” GURU itu… Kasih sayang dan jasanya kepada kita sungguh luar biasa. Hmmmm…walaupun terkadang kita mengikuti pelajaran beliau dengan adegan tambahan “terkantuk-kantuk”, diiringi rasa bosan, jenuh, bahkan lebih ekstrimnya lagi kita meninggalkan beliau yang dengan kesungguhannya sedang mengajar, untuk sekedar nongkrong di kantin,ngaso di perpus, atau nekat pulang ke asrama dan gak balik-balik lagi ke sekolah (sinonimnya CABUT).


Jika seorang pemikir ulung mengatakan bahwa ”future is’not to be found, but to created” mungkin itu benar adanya. Dan tahukah kawan, secara tidak langsung, masa-masa SMA merupakan bagian dan langkah untuk kita mencapai kondisi seperti saat ini. Masa-masa SMA turut berkontribusi untuk menciptakan ”kita” yang seperti ini.Maka patutlah rasanya jika kita mengucapan terimakasih kepada guru, sahabat, semua civitas dari SMA, yang turut andil mewarnai kehidupan kita dengan hitam, putih, merah, birunya dunia.


Klise memang, namun begitulah adanya. Sepahit, seburuk, semanis apapun kenangan itu, kenangan tinggalllah kenangan… dan setiap kenangan itu tak kan pernah terulang persis sama seperti dahulu…Namun ada satu teori konsep kenangan yang sepertinya harus kita sepakati, bahwa; kenangan bukanlah untuk dilupakan…Biarkan menjadi sebentuk kisah, SEBUAH KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN… Sebuah kisah klasik yang akan kita ceritakan kepada anak, cucu kita kelak.


***Andai ada satu hariiiiiiiiiiiii saja untukku dapat mengulang kembali indahnya masa SMA, duduk tenang di dalam ruangan kelas, berseragam putih abu-abu, mendengarkan ceramah guru di depan, membuat berbagai tugas, PR, bercanda ria dengan teman, ke kantin bareng, gila-gilaan bareng…Hmmmm….andai itu benar-benar terjadi. Tapi kutahu itu semua hanya mimpi. Tidak mungkin bisa benar-benar mengulang kembali…


Tuhan, jika memang begitu, jangan hapus memory-memory itu. Biarlah tersimpan abadi di otakku, agar aku bisa mereplay ulang kembali semua peristiwa indah itu… Kisah yang terukir indah di bawah naungan acasiaku…


”Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kail, kita berbincang, tentang memory di masa itu,,,Peluk tubuhku, usapkan juga air mataku, kita terharu seakan tiada bertemu lagi. Bersenang-senanglah, karena hari ini yang kan kita rindukan, di hari nanti, sebuah KISAH KLASIK tuk masa depan. Bersenang-senanglah, karena waktu ini yang kan kita banggakan, di hari tua…..Sampai jumpa kawanku..Semoga kita selalu,,Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan….Mungkin diriku, masih ingin bersama kalian, mungkin jiwaku, masih haus sanjungan kalian”(Kisah klasik untuk masa depan, by; Sheila on 7).


Teruntuk; Semua alumni SMK Al Washilah 2009/2010 Kembangan yang paham apa arti sebuah kenangan.

My beloved Friends
Thanks God, I was met with them!!!

Senin, 25 November 2013

Asmirandah Batalkan Pernikahan, FPI Siap Bantu Advokasi

Front Pembela Islam (FPI) melalui pimpinan wilayah Depok, Habib Idrus Al Ghadri menyatakan siap bantu advokasi terkaitnya batalnya pernikahan Asmiranda jka memang diperlukan. Habib Idrus tegas membenci perlakuan Jonas Rivanno yang berpura-pura masuk Islam untuk menikahi Andah (sapaan akrab Asmirandah).

"Islam benci watak seperti Jonas, Islam tidak butuh orang seperti dia. Dan sekarang semakin jelas kalau dia itu benar-benar kafir," ujar Habib Idrus kepada Suara Islam Online, Senin (25/11/2013).

Habib Idrus juga mengatakan bahwa FPI telah menunjukkan ke publik bahwa Jonas benar-benar telah ketakutan. Bahkan sebelumnya, tambah Habib Idrus, beredar kabar Jonas akan bawa Andah nikah di luar negeri.

"Ada info sebelumnya Jonas akan nikah di luar negeri karena di luar negeri boleh nikah beda agama, dengan ini semakin jelas siapa sebenarnya si Jonas," ucapnya.

Namun langkah Asmirandah membatalkan pernikahan dinilai Habib Idrus sebagai keputusan yang tepat, walaupun dalam hukum Islam pernikahannya tidak sah karena masih beda agama.

Seperti diketahui, Asmirandah telah mengajukan pembatalan pernikahannya dengan Jonas Rivano di Pengadilan Agama Depok. Pengajuan tersebut terdaftar dengan nomor 2390/PDT.G/2013/PA.dpk. Asmirandah mengajukan permohonan itu pada tanggal 7 November 2013 melalui kuasa hukumnya, Afdhal Zikri, SH.

Keterlibatan FPI dalam kasus ini dikarenakan ada unsur penistaan agama, bukan untuk mencampuri urusan rumah tangga orang lain.

Jumat, 22 November 2013

Munarman : Usir Dubes Australia dan AS dari Indonesia


Keputusan Presiden SBY untuk menghentikan sementara hubungan kerjasama militer RI dengan Australia pasca-penyadapan oleh intelijen Negeri Kanguru itu dinilai tak tegas oleh ormas Front Pembela Islam (FPI). Sementara Amerika Serikat yang juga turut andil dalam penyadapan justru tak 'disentuh'.

"Terlalu lembek itu. Mestinya usir Dubes Australia dan Dubes AS dari indonesia," kata juru bicara FPI Munarman di Jakarta, Jumat (22/11/2013).

Menurut Munarman, Amerika Serikat lah dalang dari skandal penyadapan yang dilakukan Australia pada 2009 lalu. Di samping itu, dia menilai, Detasemen Khusus Antiteror 88 (Densus 88) Polri juga memiliki andil dalam penyadapan oleh AS ini.

"Karena Amerika Serikat biangnya. Dan yang perlu dihentikan oleh SBY adalah menghentikan operasi alat sadap Densus 88. Karena alat tersebut yang digunakan untuk intersepsi," cetus Munarman.

Intelijen AS juga disebut menerima laporan secara berkala dari Densus 88. "Secara kelembagaan Densus (88) itu juga selalu beri laporan ke AFP (Australia Federal Police) dan CIA atau FBI, makanya densus juga harus dibubarkan," pungkas Munarman.

FPI : Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Australia

Massa Front Pembela Islam (FPI) mengepung Kedutaan Besar (Kedubes) Australia yang berada di Jalan HR Rasuna Sahid, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jum'at (22/11/2013). FPI menuntut agar pemerintah bersikap tegas terhadap Australia.

Putuskan hubungan diplomatik dengan Australia, karena tidak ada manfaatnya. Demikian tegas pimpinan aksi Ustadz Awit Masyhuri di depan kantor kedutaan besar Australia.


Ustadz Awit mengatakan hubungan dengan Australia justru merugikan Indonesia, contohnya dalam bentuk kerjasama anti teror.


"Densus adalah kepanjangan Australia, mereka telah membunuhi umat Islam. Selain itu banyak perusahaan-perusahaan asing termasuk Australia yang telah merampok kekayaan Indonesia," ujar Ustadz Awit.


Dalam aksinya, massa FPI sempat melempar kantor kedubes Australia dengan telur busuk namun keadaan tetap terkendali. Polisipun menjaga aksi dengan santai, tameng dan baracuda tidak digunakan karena aksi ini masih tergolong damai.

Kamis, 21 November 2013

Bela Agama dan Negara, Ribuan Laskar Pembela Islam akan Kepung Dan Usir Kedubes Australia dan AS


Jakarta - Ribuan Laskar Pembela Islam (LPI) rencananya besok ba'da Jum'at (22/11/2013) akan mengadakan aksi di depan kantor kedutaan besar Australia dan Amerika Serikat (AS).

LPI adalah sayap juang dari organisasi Front Pembela Islam (FPI), menurut ketua DPD FPI Jakarta Habib Salim Alatas (Habib Selon) aksi didepan kedubes Australia dan AS besok adalah sebagai bentuk pembelaan terhadap Agama dan Negara.

"Kita akan mengusir kedubes Australia dan Amerika dari Indonesia," ujar Habib Selon.




Menurut ketua FPI Jakarta ini, aksi tersebut tidak hanya terkait masalah penyadapan, tapi seluruhnya. Misalnya dalam bentuk kerjasama yang merugikan seperti Densus 88 yang selalu membunuhi umat Islam dengan dalih terorisme atau kerjasama bidang ekonomi seperti banyaknya perusahaan-perusahaan Amerika yang merampok kekayaan Indonesia.

"Semua yang merugikan agama dan bangsa akan kita lawan," tegas Habib Selon.

Tantangan Mubahalah Habib Rizieq & Jawaban Atas Fitnah Situs Nahimunkar.Com

Habib Rizieq Syihab : Aslm. BETUL !!! Itu Foto ana dkk saat kunjungan ke Iran selama sepekan pada bulan MEI 2006 untuk melihat PROGRAM NUKLIR Iran. Sebelah kiri ana Ayatullah Ali Taskhiri Ulama Syiah Iran yang sering wakili Iran dalam Dialog Internasional Sunni - Syiah, dia Tokoh Syiah Moderat yang sering disebut DR. Yusuf Al-Qordhowi dalam kitabnya.

Kanan ana Ulama SUNNI HANAFI Iran, ana lupa namanya. Ujung kanan DR.Abdul Mu'thi saat itu Ketua Pemuda Muhammadiyah, saat ini kalau tidak salah salah satu Ketua PP Muhammadiyah, di sebelahnya Uan Shahab.

Ujung kiri DR.Imam Daraquthni Tokoh Muda Muhammadiyah pendiri Partai Matahari Besar (PMB), hingga kini kalau tidak salah masih jadi pengurus di PP Muhammadiyah.

Di belakang Haddad Alwi ada Ir.Iqbal Sullam kini Sekjen PBNU. Duduk di bawah ada DR.Jose Rizal pendiri Mer-C bersama Hasan Dalil.

Kenapa Ustadz ?

Apa ada yg aneh ?

Kan ana sudah kasih tahu secara terbuka bahwa ana dkk pernah ke Iran beberapa tahun lalu ?

Apa ada yang sengaja eksploitasi foto tersebut untuk benarkan tuduhan ana Syiah ?

Mereka bodoh dan kekanak2an Ustadz.

Jangan panik Ustadz, tenang saja. Kasih tahu saja mereka dengan santai bahwa FOTO ana dengan Ulama Wahabi ada, dengan Para Pendeta ada, dengan Rahib ada, dengan Preman ada juga, dengan LDII pun ada, dengan Ahmadiyah saat dulu dialog ada juga, bahkan dengan monyet pun ada saat ana ke Kebun binatang Ragunan. Apa itu semua berarti ana golongan mereka ???!!!

Kalau mereka berani dan yakin benar dengan tuduhan mereka, suruh saja mereka SEMUA sekaligus untuk MUBAHALAH dengan ana.

'Afwan wa Syukron.

Senin, 18 November 2013

Jonas Rivanno Juga Harus Minta Maaf kepada Umat Kristiani

JAKARTA - Selain melanjutkan kasus Jonas Rivanno ke jalur hukum, Front Pembela Islam (FPI) Depok menyarankan suami Asmirandah itu meminta maaf secara tertulis.

Ketua FPI Depok, Habib Idrus al Ghadri, meminta Vanno meminta maaf kepada intansi terkait dan seluruh umat Islam secara tertulis. Bukan hanya itu, Vanno juga harus meminta maaf kepada umat Kristiani.

"Dia menganggap enteng masalah, kita mau dia secara tertulis meminta maaf ke umat Islam, ke seluruh lembaga yang dia lecehkan seperti KUA, MUI, DKM An Nur, dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB). Dan Jonas Rivanno juga harus minta maaf ke umat Kristiani juga, karena mereka juga dilecehkan," kata Habib Idrus , Senin (18/11/2013).

Menurut Habib Idrus, FPI sebetulnya sudah memaafkan Vanno. Namun, karena masalah pelecehan agama, maka proses hukum harus dikedepankan. Langkah tersebut didukung lembaga dan ormas Depok.

"Kita juga enggak sendiri, kita kerja sama dengan KUA depok, MUI Depok, dan FPI Pusat juga dukung langkah kita, karena semua juga merasa dirugikan dan dilecehkan," ungkap Habib Idrus.

Pada 15 November 2013, Vanno dan Andah menggelar jumpa pers di kediaman Andah, Perumahan Raffles Hills Estate Blok M2 No 14, Cibubur. Mereka pun meminta maaf kepada seluruh instansi yang merasa dirugikan. Namun, pernyataan maaf itu dirasa kurang cukup oleh FPI Depok.

"Ya secara tertulis, dan ke seluruh umat, baik umat Islam maupun umat Kristiani," tutup Habib Idrus

Dianggap Zina, FPI Siap Usir Asmirandah-Jonas jika Tinggal di Jakarta

JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta tampaknya tak main-main mengusut tuntas kasus Jonas Rivanno yang dianggap telah mempermainkan agama.

Menurut Sekretaris DPD FPI DKI Jakarta Ustadz H. Novel Bamu'min, Jonas dan Asmirandah telah melakukan kumpul kebo, lantaran pernikahan mereka dianggap tidak sah. Bahkan jika keduanya berdomisili di wilayah Jakarta, FPI DKI Jakarta tak segan-segan melakukan pengusiran.

"Di mana nih mereka tinggal? Kalau di DKI Jakarta, kita akan datangin RT, RW setempat untuk mengusir mereka (Jonas dan Asmirandah). Karena mereka telah melakukan perzinaan, kumpul kebo," tegas ustadz Novel.


Jika FPI Depok hanya melakukan pelaporan saja, maka FPI DKI Jakarta tak segan untuk mengusir dua sejoli yang dimabuk asmara ini pergi dari Jakarta.

"FPI Depok kan sudah melaporkan kasus itu. Kalau dia di DKI kita usir dan laporkan," pungkas Ustadz Novel

MUI Khawatir Langkah Asmirandah-Jonas Ditiru Banyak Orang

JAKARTA- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Seni dan Budaya KH Ahmad Cholil Ridwan khawatir tindakan Asmirandah dan Jonas Rivanno akan ditiru banyak orang mengingat profesi keduanya sebagai publik figur.

Pernikahan Jonas dan Asmirandah menuai sorotan karena Jonas memeluk agama Islam atau mualaf sebelum menikah. Namun, setelah isu pernikahannya terkuak, Jonas membantah telah masuk Islam dan mengaku masih Kristen.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Depok dan Front Pembela Islam (FPI) Depok pun langsung mengecam bantahan Jonas. MUI Depok mengaku punya bukti kuat Jonas telah memeluk agama Islam seperti surat, foto dan saksi.

"Iya takutnya seperti itu (ditiru)," kata KH Cholil Ridwan

FPI pun melaporkan Jonas ke polisi karena dianggap melecehkan agama Islam. Mereka juga menganggap Jonas telah melecehkan lembaga negara seperti MUI dan KUA karena pura-pura masuk Islam agar bisa resmi menikahi Asmirandah. Setelah menikah, Jonas lantas kembali kepada agamanya semula.

FPI Didukung Banyak Pihak Penjarakan Jonas Rivanno

JAKARTA - Langkah Front Pembela Islam (FPI) Depok mempidanakan Jonas Rivanno (Vanno) terkait tindak pelecehan dan penistaan agama didukung berbagai elemen. Seperti MUI Depok, KUA Depok, serta ormas keagamaan lainnya baik lokal maupun nasional.

"Alhamdulilah banyak yang dukung, karena ini masalah serius. Tetapi memang ada beberapa (ormas) yang enggak mau di-blow up," ungkap Ketua FPI Depok, Habib Idrus al Ghadri, Senin (15/11/2013).

Lebih lanjut, FPI Depok menjadi pioner ormas yang ingin mempidanakan Vanno. FPI menilai, sikap tidak konsisten Vanno telah membuat umat Islam marah, dan merasa dilecehkan.

"Masalahnya dia ngaku pernah mualaf, pernah jadi orang Islam, berarti sekarang dia balik ke agama semula berarti dia cuma numpang nikah. Bagi kita itu melecehkan agama Islam, ini enggak benar," tutup Habib Idrus.

FPI Depok melaporkan Jonas Rivanno ke Polres Bogor dengan tuduhan pelecehan, dan penistaan agama. Saat ini, MUI Depok dan DKM An Nur telah dipanggil untuk menjadi saksi dalam kasus tersebut.

FPI Minta Jonas Rivanno Kembalikan Asmirandah ke Orangtuanya

JAKARTA - Jonas Rivanno mengaku telah kembali ke agama awalnya, Kristen. Padahal sebelumnya, dia pernah menjadi mualaf. Sehingga, banyak pihak menilai pernikahannya dengan Asmirandah (Andah) telah gugur.

Melihat kondisi itu, Front Pembela Islam (FPI) Depok meminta Vanno mengembalikan Andah kepada kedua orangtuanya.

"Pernikahan Vanno gugur dan haram, Vanno harus mengembalikan Asmirandah ke rumah orangtuanya karena sekarang pernikahan Vanno gugur dan haram kalau dilanjutkan. Tandanya apa gugur dan haram? Tandanya adalah dengan pernyataan dia, 'Pernah mualaf', berarti dia sekarang Kristen," ungkap Ketua FPI Depok, Habib Idrus al Ghadri, Senin (18/11/2013).

Jika tetap melanjutkan hubungan, FPI meminta kepolisian untuk memproses keduanya. Karena menurut FPI, keduanya telah melakukan zina.

"Jika dia tetep keukeuh, maka dia sedang berzina, karena berbeda agama. Masalah itu juga harus dihukum," ujar Habib Idrus.

Sebagai pemuka agama, Habib Idrus pun menyarankan masalah ini tidak berlarut-larut. Dia meminta Vanno kembali mengucapkan dua kalimat syahadat, namun tanpa pura-pura dan konsisten.

"Kalau mau sama Andah, dia juga harus mengucap dua kalimat syahadat lagi, tetapi intinya jangan pura-pura. Dan pihak keluarga Vanno juga ikhlas dengan keputusan anaknya," tutup Habib Idrus

Sabtu, 16 November 2013

FPI Depok Akan Tetap Lanjutkan Proses Hukum Jonas

Depok - Ketua FPI Depok, Habib Idrus Algadri, menegaskan bahwa kasus Jonnas Rivanno adalah masalah penistaan agama bukan untuk mencampuri urusan rumah tangga orang lain.

"Sebagai umat Islam kita maafkan Jonas, tapi proses hukum harus tetap jalan sampai dia kita jebloskan
ke penjara," ujar Habib Idrus Sabtu (16/11/2013).

Habib Idrus mengatakan langkah tersebut untuk memberi pelajaran kepada non Muslim agar jangan pernah mempermainkan Agama sehingga tidak ada lagi Jonas Jonas lain yang begitu mudahnya mengucap dua kalimat Syahadat dengan tujuan mendapatkan wanita Muslimah setelah itu harus memilih dua pilihan, di cerai atau murtad ikut agama mereka.

"Kepada siapapun agar jangan mempermainkan agama, ini masalah aqidah, kita harus berhati-hati," ujar Habib Idrus.

Kasus ini sudah dilaporkan secara resmi ke Polres Bogor. Jonas dilaporkan FPI atas tuduhan penistaan agama. FPI menganggap Jonas telah mempermainkan agama.

Pada laporan tersebut, Jonas dianggap telah membohongi publik. Kekasih Asmirandah itu sebelumnya menjadi muallaf dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat di masjid An Nur, Depok. Dan itu diakui oleh ketua MUI Beji, H. Mahari bahwa dirinya termasuk orang yang turut serta dalam proses masuknya Islam Jonas. Tidak hanya itu, semua berkas serta surat pernyataan yang ditanda tangani oleh Jonas lengkap tersimpan di dokumen MUI.

Akan tetapi setelah itu, justru Jonas melakukan konfrensi pers yang menyebutkan bahwa dirinya tidak masuk Islam. Bahkan dengan lantang pemain sinetron ini membantah dirinya pernah menjadi muallaf.

Jumat, 15 November 2013

Keluarga Asmirandah Dukung Penyataan FPI

Depok - Front Pembela Islam (FPI) DPW Depok menyebut
pernikahan pasangan artis Asmirandah dan Rivano gugur. Hal itu, menurut FPI, dikarenakan Rivano mengingkari telah menjadi mualaf.

Keluarga Asmirandah pun akhirnya ikut buka
  suara. Paman Andah, Arman Abu Ahmad membenarkan jika sang keponakan memang telah
menikah. Tapi ia juga sepakat soal penilaian FPI
yang menyebut pernikahan Asmirandah bisa gugur.

"Ya memang, dalam ajaran Islam juga tidak boleh
  ya. Keislaman dia juga sudah gugur sejak dia mengatakan hal itu ke media," ungkap Arman di Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11/2013) malam.

Melalui surat resmi yang dikeluarkan MUI Depok,
  Rivano memang dinyatakan sudah menjadi mualaf. Penegasan itu disampaikan juga oleh Ketua MUI Beji, Depok, Mahari Madarif.

Mahari juga merupakan orang yang ikut
  mengislamkan Rivano saat itu. Proses sang aktor menjadi mualaf dilakukan di masjid An Nur di kawasan Tanah Baru, Depok. "Saya datang atas keinginan pribadi. Saya bertanggung jawab karena ini keinginan hati
nurani saya," ujar Mahari menirukan ucapan Rivano beberapa waktu lalu.

Ibunda Asmirandah
  Menangis

Kisruh pernikahan bermasalah anaknya pun akhirnya membuat ibunda Asmirandah, Sanny sedih. Menurut paman Andah,
Arman Abu Ahmad, Sanny terus menangis lantaran masalah ini.

"Ibunya nangis terus. Mungkin ya karena hati ibu
  ya khawatir banget," terang Arman ditemui di kawasan Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11/2013) malam.

"Kalau bapaknya lebih tegar, walaupun kelihatan
  juga mikir gitu. Kan usia bapaknya juga jauh lebih dewasa kan," lanjut Arman.

Arman sendiri membenarkan bila Rivano dan Asmirandah telah menikah pada 17 Oktober lalu. Dia juga membenarkan Rivano juga telah pindah keyakinan mengikuti Asmirandah.

Rabu, 13 November 2013

FPI Depok : Haram Hukumnya Jonas Rivanno Ingkari Keislamannya

Sebelumnya, Jonas Rivanno dan Asmirandah membantah telah menikah. Namun, ketua FPI Depok menegaskan, keduanya telah menikah pada 17 Oktober 2013 dengan menunjukkan foto kopi surat dari KUA.

"Dia sudah menikah pada 17 oktober 2013 di kediaman mempelai wanita, dengan mas kawin sebesar Rp13.131.000 dibayar tunai," kata Habib Idrus al Ghadri ditemui di kantornya, Pancoran Mas, Depok, Rabu (13/11/2013).

Saat itu, Jonas telah resmi beragama Islam, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat pada 21 Agustus lalu. Namun, dalam konferensi pers yang digelar 29 Oktober membantah telah mualaf, dan melakukan pernikahan.

Menurut Habib Idrus, perkawinan yang dilakukan Jonas Rivanno dan Asmirandah telah batal dalam hukum Islam. Pasalnya, Jonas telah mengingkari keislamannya, dan kembali ke agama semula.

"Haram, karena dia mengakui Islam pura-pura, karena dia ingin melakukan legalitas untuk menikahi Andah. Artinya, dia numpang nikah hanya untuk mendapatkan Andah, itu hukumnya haram," tutup dia.

Selasa, 12 November 2013

Tantangan Mubahalah Dari Habib Muhammad Rizieq Syihab Yang Menuduh Dirinya Syi'ah.

"Saya Tantang Kepada Siapapun orang-orang yang "Menuduh" saya SYIAH,bahkan saya tantang mereka Mubahalah, saya tantang dimanapun mereka berada !.Mari kita Mubahalah, Kalau anda benar bahwa saya ini
SYIAH, Saya dilaknat oleh ALLAH, Mati dalam keadaan HINA..!!!! Tapi Kalau Saya yang benar, Saya BUKAN SYIAH.. Anda memfitnah... Anda yang dilaknat ALLAH, Mati Dalam keadaan HINA...!!!

Silahkan Download Pernyataan & tantangan Habib Rizieq: (https://www.dropbox.com/s/xxi159exz4hxcw7/Habib%20Rizieq%20-Ukhuwah-%2011%20November%202013-%20Solo%20SLQ.mp3) (Akun Resmi @DPP_FPI)

INSTRUKSI FPI : Kejar dan Tangkap SI PENDETA dan SI ARAB PENIPU yang menghina Islam dan Nabi SAW.

Mengaku ALATTAS turunan Nabi SAW, asal Yaman dan beragama ISLAM lalu masuk Kristen kemudian menghina Islam.Padahal dia BUKAN ISLAM dan bukan Alattas. Lihat dalam tautan di YouTube BERJUDUL "Eks- Muslim: Nabi perintahkan menyusui orang berkumis, Subhanaloh!

Ajaran-ajaran Gokil Rasululoh:
1. Nabi memerintahkan menyusui laki-laki berkumis dan berjenggot supaya suami tidak marah.
2. Nabi memerintahkan membunuh orang-orang yang tidak beriman pada Allah.
3. Nabi memerintahkan memukul anak usia 7 tahun jika tidak mau sholat.
4. Silahkan tambahkan sendiri

Video Diunggah Pada Published on Jan 31, 2013

___
Siapa tahu identitas Si Pendeta segera laporkan ke FPI. Dan ini identitas Paspor Si Arab Penipu asal Hudaidah - Yaman Bernama Asli Ali Ahmed Mohammed Al-Assad.

Lihat Tautannya Di www.youtube.com/watch?v=jtjab3GVYNE&feature=youtube_gdata_player

Minggu, 10 November 2013

Mencari Negara

“Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Slalu di puja-puja bangsa”


“Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Sampai ajal menutup mata”

……………………….
Kudengar, Kulantunkan dan Kuresapi berkali-kali
Dan kudapati sebuah rasa
Ternyata kita amnesia
Atau mungkin kita yang terjebak Euforia


Di mana Indonesia Raya
Saat mereka di tembak
Saat mereka dipancung
Saat mereka di gantung
Di mana Negara?


Ke mana daya dari Pancasila
Ke mana Upaya dari UUD Sembilan Belas Empat Lima
Ke mana Asa dari Bhineka Tunggal Ika
Ke mana kuasa dari NKRI – Negara Kesatuan Republik Indonesia
Apa guna Negara?
Empat Pilar yang Rapuh tak berdaya
Empat Pilar yang alpa dari derita kaum Papa
Seminar dan seminar Empat Pilar bergelora
Warga luput terpenggal dan Negara dijual tanpa dosa


Mereka menjaga Nama tanpa makna
Dan karenanya mereka dapati gelar dan tanda jasa
Rakyat tetaplah jelata dan cukong-cukong berdaulat di Indonesia Raya
Karena para pemimpin negara sudah lama tersandera

……………………………….
Apa Guna Negara?
Di mana Negara?
Saat mereka telanjang di tepi ruas–ruas jalan tanpa busana
Saat mereka di penjara tanpa hak membela
Saat mereka dijual tak berdaya
Saat mereka putus asa


Ke mana daya dari Pancasila
Ke mana Upaya dari UUD Sembilan Belas Empat Lima
Ke mana Asa dari Bhineka Tunggal Ika
Ke mana kuasa dari NKRI – Negara Kesatuan Republik Indonesia
Inikah Indonesia Raya


Jadi Ke mana mereka harus mencari Negara
Apa itu Indonesia yang Raya
Di mana Indonesia menjadi Raya
Inikah pusaka abadi nan jaya

………………
di sini banyak rampok (ratusan triliun) mengendalikan Negara
di sini banyak pribumi diajari mengkhianati bangsa
di sini banyak tokoh pemimpin direkayasa dan menjadi boneka
di sini banyak pemuda dididik mencintai Dunia
di sini banyak mahasiswa berpura-pura


tata krama tergerus harta
suara serta hak bicara dikendalikan mafia (dan) media
harga diri dan derajat wanita di luluhlantakan
pembantai nyawa (komunis) membersihkan nama
buku-buku dicipta menjadi pendusta


sekarang lah saatnya substansi berbicara
Agama harus kembali mengisi Ruh Pancasila
“Ketuhanan Yang Maha Esa”
Agama harus kembali mengisi Ruh UUD 1945
“Mukaddimah UUD 1945”
Agama harus mengisi Ruh Bhineka Tunggal Ika
“anti perpecahan dan pembantaian (komunis)”
Agama harus mengisi Ruh NKRI – Negara Kesatuan Republik Indonesia
“menjadi negara beragama (bukan Atheis)”


Karena Ulama-ulama dahulu ikut angkat senjata
Karena Ulama-ulama dahulu mempersembahkan jiwa dan raga
Karena Ulama-ulama dahulu bersatu membela negara karena Beragama


Karena Ulama-ulama dahulu menggerakkan Para pemuda untuk Merdeka atau menjadi Syuhada


“Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang Kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”

“Atas berkat rahmat ALLAH yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”


“Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang MELINDUNGI segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk MEMAJUKAN kesejahteraan umum, MENCERDASKAN kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang BERKEDAULATAN RAKYAT dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu KEADILAN SOSIAL bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Oleh karena itu…
Biarkanlah kami pemuda-pemuda Indonesia
Kembali bersumpah sebagai Pemuda
Sebagai Pemuda Indonesia yang bertekad memegang erat Agama
Mewarisi darah Pejuang dan jalan Ulama
Agar kami tak lari mengejar Dunia sebelum Merdeka
Agar Sumpah Pemuda tak jadi kenangan atau dongeng dan angan-angan cerita
Agar Indonesia benar-benar menjadi Negara dengan Berkedaulatan rakyat
Karena Indonesia harus benar-benar Merdeka


Sabtu, 09 November 2013

FPI Depok Kecam Keras Calon Suami Asmirandah Jonas Rivano Yang"Permainkan Agama"

DEPOK- Front Pembela Islam (FPI) mengecam Jonas Rivano yang membantah telah memeluk Islam atau mualaf. Jonas dikabarkan telah memeluk Islam sebelum menikahi Asmirandah.

Menjelang pernikahan artis Jonas Rivano dan selebriti cantik Asmirandah pada Januari 2014, aktor sinetron tersebut dikabarkan telah pindah agama memeluk agama Islam. Namun, bantahan berpindah keyakinan yang disampaikan Jonas, justru dikecam sejumlah ulama.

Salah satunya datang dari ormas Front Pembela Islam (FPI). Ketua FPI Depok Habib Idrus Al Qadhri merasa perlu angkat bicara karena Asmirandah juga merupakan warga Depok.

Apalagi, kata Habib Idrus, isu mualaf palsu tersebut harus ditindaklanjuti dengan serius. Pihaknya bahkan sudah melayangkan surat kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) serta polisi.

"Iya kita dari FPI sejujurnya diminta bantuan untuk menangani kasus ini, tapi sementara kita serahkan dulu ke MUI dan FKUB Depok, kita sudah melayangkan surat ke Polresta Depok karena kasus ini adalah pelecehan terhadap Islam," katanya

Menurut Ketua FPI Depok Habib Idrus Al Qadhri, pihak lelaki haram hukumnya jika ingin menikahi wanita Islam hanya menumpang sebentar berpindah agama Islam kemudian nantinya kembali lagi ke agamanya. Idrus menuding hal itu sama saja dengan mempermainkan agama islam.

"Kan non muslim dan nanti dia (Jonas) menikah melalui KUA setelah menikah balik lagi ke agama semula,ini namanya penghinaan terhadap Islam. Artinya dia cuma numpang
nikah atas nama Islam. Kalau begitu, dia telah mempermainkan Agama Islam dan lembaga pemerintah yaitu KUA," ujarnya.

FPI Depok telah mengirim surat kepada polisi karena Jonas
dianggap melecehkan agama. Surat tersebut juga ditembuskan untuk Wali Kota Depok, Kapolresta, Dandim,DPP FPI, DPRD dan MUI. FPI pun mengingatkan agar Jonas tidak coba mempermainkan status agamanya.

"Kalau nikah secara Islam hanya sekadar mendapatkan wanita Islam kemudian setelah itu pindah lagi, ya haram dong, surat untuk FKUB dengan tembusan Wali Kota, Polres, Kodim, DPRD, Kajari, Kandepag, dan Kesbangpol," tandasnya.

Seperti diketahui, Ketua MUI Depok mengaku sudah mengislamkan Jonas di sebuah masjid di Depok.Proses itu disaksikan Asmirandah dan keluarganya. Meski disertai bukti
foto, Jonas tetap membantah telah memeluk Islam.

Ribuan Syekhermania Padati Tugu Pahlawan Surabaya

Tugu Pahlawan yang menjadi simbol kepahlawanan arek-arek Suroboyo, diserbu ribuan Syekhermania, Senin (4/11) malam. Syekhermania memadati kawasan Tugu Pahlawan dalam peringatan tahun baru 1435 Hijriah.

Syekhermania merupakan sebutan untuk jamaah dan pecinta majelis sholawat Habib Syekh bin Abdul Qadir Assegaf. Peringatan tahun baru 1435 H juga dihadiri Ketua Syekher Nasional Dahlan Iskan dan Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab.

Ketika acara berlangsung, Habib Syekh memimpin jalannya pembacaan shalawat. Jamaah yang mayoritas memakai pakaian putih-putih pun ikut bersholawat dengan penuh khidmat.

Di puncak acara diisi tausiyah Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab, ribuan jamaah yang hadir menyambut dengan pekikan takbir saat Habib Muhammad Rizieq Syihab mulai memberikan tausiyah nya, Allahu akbar... Allahu akbar... Allahu akbar...!!!

Selain memperingati tahun baru, momentum itu juga dimaksudkan untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November.

“Kami ingin menunjukkan kebahagiaan menyambut tahun baru Islam, sekaligus menggugah semangat kepahlawanan nasional,” kata ketua panitia acara Muhammad Al-Jufri.

Si anti Tahlil, minta Tahlilan

Ini kisah dari Bekasi, pinggiran kota Metropolitan Jakarta. Dalam lima tahun terakhir ini, pengalaman keagamaan orang-orang di kota besar banyak yang berubah. Mereka yang dulunya dari kampung terbiasa dengan praktek keagamaan tradisional, setelah hijrah ke Jakarta berubah. Termasuk sahabat kita yang satu ini, sebut saja Tukijan.

Dulunya Tukijan adalah jama’ah tahlilan di kampungnya. Tetapi, setelah sering mendapat ceramah dari ustad-ustad di kota, Tukijan menjadi orang yang sangat anti tahlil. Bahkan, Tukijan kini menjadi orang yang sangat sering menyerang dan menantang jama’ah yang masih setia melakukan tahlilan. Tukijan mengatakan bahwa tahlil itu bid’ah dholalah. Bid’ah yang sesat, sehingga mengerjakannya sia-sia bahkan diancam neraka. Sadis memang ucapan Tukijan. Seakan-akan dia sudah mengambil alih tugas Malaikat Rokib dan Atid, tukang catat amal baik dan buruk.


Namun suatu hari ada keluarganya yang meninggal, sikap Tukijan jadi berubah total. Ditinggal ke alam barzah anggota keluarganya membuat Tukijan melihat dunia menjadi mencekam dan dilanda kesepian yang mendalam. Tiba-tiba sontak dalam pikirannya seperti ada yang mendorong agar Tukijan datang ke Ustad yang menjadi pengurus takmir masjid tak jauh dari rumahnya. Ustad itu justru setiap malam jum’at menjadi imam tahlilan.

Kebetulan sore itu, ustad tadi menjadi imam shalat ashar. Tukijan tiba-tiba ikut wiridan keras, sampai do’a imam selesai. Setelah bersalam-salaman, jama’ah lain sudah pada pulang, Tukijan masih menunggu ustad yang pulang belakangan. “lho kok belum pulang Pak Tukijan?,” tanya ustad. “Anu .., ustad saya menunggu ustad untuk mengundang sekalian meminta ustad agar mengajak jama’ah tahlil mengadakan tahlilan malam nanti di rumah saya,” ujar Tukijan memohon pada ustad.

“Lho kok, Pak Tukijan bukannya dulu anti tahlil dan malah pernah menanyakan ke saya hukum tahlil yang dijawab sendiri Pak Tukijan bahwa hukumnya orang tahlil bid’ah,” jawab ustad dikira Tukijan tidak serius minta tahlilan di rumahnya.

“Ustad saya ini serius, saya akui dulu saya anti tahlil. Tapi sekarang sejak keluarga saya meninggal, saya tiba-tiba sangat ingin agar di rumah ada tahlilan untuk menenangkan batin saya yang sedang sedih dan kesepian,” jelas Tukijan. “Oh…, begitu. Baik, saya akan umumkan ke jama’ah tahlil agar nanti ba’da maghrib tahlilan di rumah Pak Tukijan,” ujar ustad.

Tukijan bercerita, dirinya menjadi anti tahlil karena didoktrin oleh ustadnya yang anti tahlil. Namun, begitu anggota keluarganya meninggal, Tukijan menjadi sangat antusias untuk mengadakan tahlilan di rumahnya.

Bagi Tukijan, pengalaman yang dialami sekarang ini, menjadikan tahlil kematian sangat perlu. Tahlilan berfungsi untuk menghilangkan kesepian, perasaan sedih dapat terlupakan karena sibuk melayani tamu dan ikut berdzikir yang akan membawa ketenangan. “Kami bersyukur, ketika dilantunkan do’a kepada keluarga kami, agar diampuni dosanya dan diterima pahalanya, kami sekarang menjadi lebih tenang,” cerita Tukijan.

Tukijan juga menceritakan, tahlilan kematian berdampak positif terhadap emosional keluarga yang ditinggalkannya. Karena dengan banyaknya jama’ah tahlil yang hadir tiap malam sampai tujuh hari, dapat menjadi obat kesepian dan bisa melupakan kesedihan yang dialami.

Ustad lalu menjelaskan, “Pak Tukijan, memang tahlil dan kenduri kematian tidak hanya semata-mata budaya, tetapi berdimensi social, mengandung muatan ibadah dengan berdzikir akan semakin dekat dengan Allah dan menjadikan hati lebih tenang,” jelas ustad.

Memang sedikit merepotkan, lanjut ustad, karena harus keluar belanja untuk menjamu mereka yang ikut tahlil. Namun, jika diniatkan sedekah dan pahalanya dihadiahkan pada si mayit, insya Allah menjadi ibadah. Sebagaimana hadits : “Dari ‘Aisyah : Sesungguhnya ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Muhammad SAW dia berkata : Sesungguhnya ibuku telah meninggal tiba-tiba, saya kira kalau ia dapat bicara sebelum meninggal, tentu ia akan bersedekah. Apakah ibu saya akan dapat pahala, jika saya bersedekah menggantikannya?’ Jawab Nabi SAW : “Ya” (HR. Imam Muslim, juz XI hal 84)

Berdasarkan hadits tersebut, Imam Nawawi menjelaskan bahwa dibenarkan bersedekah yang kemudian pahalanya disampaikan kepada yang sudah meninggal, bahkan dianjurkan.

Sumber : Majalah Risalah NU no.7

Senin, 04 November 2013

Imam Besar FPI: Memangnya yang Mau Kerjasama dengan Ahok Siapa?

Banyak pihak yang kebakaran hati menanggapi pernyataan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang mengimbau supaya kepala daerah bekerja sama dengan Front Pembela Islam (FPI). Padahal orang-orang yang komentar miring tersebut hanya ikut opini media bukan dari fakta di lapangan. Demikian dikatakan Imam Besar FPI Habib Rizieq di Markaz Syariah DPP FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Ahad (3/11/2013).

"Mendagri cerdas karena melihat dari fakta di lapangan, tapi yang komentar miring hanya lihat dari media saja. Ada pula yang selama ini gencar berkomentar ingin FPI dibubarkan karena dendam diskotiknya pernah ditutup oleh FPI," ujar Habib Rizieq.

Selain kelompok liberal yang mengecam pernyataan Mendagri, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga ikut berkomentar sinis terhadap FPI. "Kerja samanya apa? Saya juga bingung," kata Ahok.

Menanggapi komentar itu, dengan santai Habib Rizieq mengatakan Ahok jangan terlalu percaya diri seolah-olah FPI yang meminta bekerjasama. "Memangnya yang mau kerjasama sama dia siapa?" ujarnya.

Sebelumnya Habib Rizieq menegaskan masalah FPI diajak bekerjasama dengan pemerintah, itu hak pemerintah. FPI tidak meminta dan tidak menolak. Selama baik untuk bangsa ini, FPI selalu siap kerjasama dengan pemerintah dalam semua bidang seperti pendidikan, pertanian, perkebunan, kehutanan, ekonomi, sosial, politik, keamanan, pemberantasan korupsi, pengentasan kemiskinan, sampai kepada soal pengentasan penyakit masyarakat seperti: perdukunan, narkoba, miras, judi, pelacuran, dan sebagainya. Kapan saja dan di mana saja gratis tanpa pamrih kecuali hanya mengharap ridho Allah Swt.

Jaya Suprana : Mudah- mudahan Habib Rizieq mau mengisi acara tersebut dan menjelaskan segalanya tentang FPI


Jaya Suprana bukan nama asing di negeri ini. Berbagai predikat tersemat pada dirinya. Pengusaha, presenter, penulis, kartunis, bahkan pencipta lagu. Meski keturunan Tionghoa, Jaya Suprana besar dalam budaya Jawa.

Anehnya, meski hingga sekarang bos Jamu Jago ini masih beragama Kristen tapi dia mengaku belajar Alquran. Jaya mengaku, gurunya belajar Islam adalah Gus Dur dan Nurcholis Madjid, dua tokoh Islam yang selama ini dikenal sebagai penggagas dan pelopor gerakan sekulerisme di Indonesia. Karena Gus Dur dan Cak Nur telah meninggal, Jaya mengaku akan berguru kepada Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab.

"Alquran saya pelajari sendiri, guru saya Gus Dur dan Nurkholis Madjid. Tapi keduanya sudah meninggal. Saat ini saya berharap Habib Rizieq jadi pengganti guru saya," kata pria kelahiran Denpasar, 27 Januari 1949 lalu itu di Markaz Syariah, Petamburan, Jakarta Pusat, Ahad (3/11/2013).

Jaya mengaku kagum dengan sosok Habib Rizieq. Karena itulah dia datang ke tempat Habib. Kedatangannya ke markaz FPI, kata Jaya, supaya masyarakat tahu siapa sebenarnya FPI.

"Saya punya acara TV mudah- mudahan Habib Rizieq mau mengisi acara tersebut dan menjelaskan segalanya tentang FPI," kata pembawa acara "Jaya Suprana Show" di TVRI ini.

Untuk FPI, di hadapan jamaah FPI yang mengikuti ta'lim di Petamburan, Pendiri MURI ini berpesan supaya meneruskan perjuangannya. Menurutnya bila FPI tidak ada kemaksiatan akan menguasai negeri ini.

"Teruskan perjuangan Anda, jika tidak ada FPI pelan-pelan maksiat akan menguasai negeri ini. Terima kasih, hidup FPI," pungkasnya.

Jaya Suprana : Jika tidak ada FPI pelan-pelan maksiat akan menguasai negeri ini.

Budayawan yang juga pembaca acara terkenal, Jaya suprana mengungkapkan kekagumannya terhadap Front Pembela Islam (FPI) setelah bertemu langsung dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq dikediamannya. Hal tersebut dikatakan Jaya Suprana di Markaz Syariah Petamburan Jakarta, Ahad (3/1/2013) siang ini.

"Selama ini saya dihantui oleh pemberitaan media massa tentang FPI. Apa benar ada suatu organisisasi yang begitu jahatnya seperti yang selama ini diberitakan?" ujar Jaya Suprana.

"Saya temui langsung Habib Rizieq untuk memastikan apa benar itu semua kata media. Sebelum bertemu kesannya anker luar biasa, saya tidak membayangkan sebelumnya ternyata Habib Rizieq sama sekali tidak menakutkan, beliau orang yang santun dan cerdas luar biasa, "Masya Allah", kata Jaya Suprana yang beragama Kristen.

Selain itu, pemilik acara talkshow Jaya Suprana Show di TVRI ini menceritakan pengalamannya berdialog dengan mantan presiden Abdurrahman Wahid membicarakan tentang FPI.

"Menurut Gus Dur, Habib Rizieq tidak mau diwawancarai karena beritanya selalu dipelintir, berita FPI hukumnya wajib harus jelek. Karena itulah saya mau ketemu makhluk ini (FPI) untuk memastikan apa benar itu semua," cerita Jaya yang membuat jamaah tertawa.

Tidak disangka, kedatangan Jaya Suprana yang kedua kali ini ternyata bertepatan dengan ta'lim bulanan FPI. Kedatangan Jaya disambut hangat oleh ribuan jamaah. Di akhir acara Habib Rizieq memberikan kesempatan Jaya Suprana untuk bicara. Dengan bangga Jaya Suprana mengatakan tidak akan melupakan pengalamannya hari ini. Kepada FPI, ia pun menyampaikan dukungannya.

"Teruskan perjuangan anda, jika tidak ada FPI pelan-pelan maksiat akan menguasai negeri ini. Terima kasih, hidup FPI," ungkap Jaya Suprana yang disambut takbir oleh jamaah

Jaya Suprana : Saya ingin berguru dengan Habib Rizieq

Jaya Suprana merupakan salah satu pengusaha, pembawa berita acara televisi, komposer dan pemain piano yang terkenal di Indonesia.Pagi ini dia ikut hadir di Markas Syariah di acara majelis bulanan Habib Rizieq.

Dalam Sambutannya, Tokoh Nashrani direktur pencatatan rekor terkemuka di Indonesia yaitu Museum Rekor Indonesia (MURI) ini menyampaikan kekagumannya kepada Habib Rizieq dan FPI setelah melihat secara langsung.

"Masya Allah saya mengagumi Habib Rizieq karena keilmuannya betul-betul menakjubkan, bahkan sampai-sampai ketika saya belum bertanya dia sudah menjawab". kata Presiden Direktur di PT Jamu Jago ini Takjub.

Dia juga menyatakan kekagumannya kepada FPI.

"walaupun saya bukan muslim tapi saya sangat bangga dengan muslim karena sangat santun, dan karena itu saya ingin mencari tau apakah FPI sama dengan yang di beritakan?" Ujarnya.

Dia melanjutkan berjanji akan menunjukkan sisi baik FPI lewat media yang dimilikinya.

"Seluruh masyarakat harus tahu seperti apa FPI, saya punya media dan saya berikan untuk Habib.
Silahkan jelaskan smua nya".lanjut pria berkaca mata ini.

Sebelum mengakhiri sambutannya dia meminta Habib Rizieq mau menjadi Guru baginya.

"Sebenarnya guru saya dulu Gus Dur dan Nurkholis Majid, Tapi karena sekarang sudah tiada maka saya ingin Habib menjadi pengganti nya, Itupun kalau habib mau." katanya.

Di akhir sambutan nya pria keturunan China ini berteriak lantang

"Hidup FPI"

Subhanallah, Seorang non muslim saja sanggup memberikan dukungan perjuangan Islam dan Tuan Guru Habib Rizieq Syihab. Bagaimana dengan kita yang muslim ?

Profil Jaya Suparna Jaya Suprana merupakan salah satu pengusaha, pembawa berita acara televisi, komposer dan pemain piano yang terkenal di Indonesia. Ia lahir di Denpasar, Bali dan diadopsi oleh pasangan suami istri Lambang dan Lily Suprana. Ia sebenarnya merupakan anak keturunan China namun ia dibesarkan di lingkungan keluarga Jawa. Ia menikah dengan Julia Suprana namun sampai saat mereka bercerai, mereka tidak memiliki anak biologis.

Ia sempat mengenyam studi di Musikhochschule Muenster dan Folkwang- Hochschule Essen di Jerman Barat dengan mengambil ilmu mayor musik. Usai studinya itu, ia mulai menciptakan musiknya sendiri. Di samping itu, setiap minggunya ia juga menjadi presenter di Jaya Suprana Show, sebuah acara televisi berbentuk talkshow.

Selain aktivitas musik dan seninya itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Jamu Jago, sebuah perusahaan obat herbal terkenal di Indonesia. Sebelum menjadi Presiden Direktur, ia pun juga pernah menjabat sebagai Direktur Marketing di perusahaan yang sama. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik keluarganya sendiri. Oleh karena itu, Jaya Suprana pun juga menjadi ketua komisioner perusahaan yang berpusat di kota Semarang, Jawa Tengah itu.

Tidak berhenti di situ, ia juga mendirikan sebuah pencatatan rekor terkemuka di Indonesia yaitu Museum Rekor Indonesia (MURI) dan ia menjabat sebagai direkturnya.

Selain jiwa bisnisnya yang kental, jiwa sosialnya pun patut diacungi jempol karena ia pun mendirikan sebuah panti asuhan yang dinamakan Panti Asuhan Rotary-Supran

Sabtu, 02 November 2013

Profil Ketum FPI Baru: Habib Muhsin bin Ahmad Al-Attas,Murid Waliyullah Kiai Hasan Asy'ari (Mbah Mangli Magelang)


Ada sebuah kaidah yang mengatakan almuhafazhatu bil qadimishshalih wal akhdzu bil jadidil ashlah, kita melestarikan hal-hal baik dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik. Kaidah ini juga kita terapkan dalam perjuangan dakwah kita.

Habib Muhsin bin Ahmad Al-Attas, figur kita kali ini, lahir di Desa Grabak,Magelang, 1963. Sebagaimana anak-anak sebayanya, ia memulai pendidikan formalnya dari SD dan SLTP di sekitar tempat tinggalnya. Selepas SLTP, ia masuk KMI (Kulliyatul Mu’allimin Islamiyyah) Pesantren Gontor,Ponorogo,, Jawa Timur. Beberapa tahun kemudian,beliau pun berkesempatan menimba ilmu ke Timur Tengah.

Seabrek aktivitas dakwah kini beliau jalani secara intens. Di FPI, yang terbilang sebagai basis organisasinya sejak awal,di MUI kota Depok, di FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama),bahkan
kini beliau menjadi panglima sebuah organisasi yang bergerak dalam usaha-usaha menentang tindak pidana korupsi (Laki Pejuang 45 Anti Korupsi).

FPI: Bukan Penegak Hukum

Beberapa tahun silam, ayah empat anak ini dipercaya menjadi ketua Dewan Majelis Syura, sebelum akhirnya posisinya digantikan oleh K.H. Abdul Hamid Baidlowi dari Lasem, salah seorang kiai sepuh dalam lingkungan NU yang abahnya KH Baidlowi termasuk perintis NU bersama KH Hasyim Asy'ari.

Habib Muhsin banyak bertutur tentang kiprah FPI di tengah-tengah umat, sekaligus menjawab sejumlah pandangan miring tentang FPI. Berikut sebagian penuturannya:

Seiring dengan gerakan reformasi yang membawa angin segar pada perubahan yang semakin membuka lebar ruang kebebasan dalam berserikat, ditambah adanya keprihatinan dengan merebaknya kezhaliman, FPI pun berdiri. Sejak awal berdirinya, Agustus 1998, respons dari berbagai pihak terasa cukup baik.

“Kita sempat dituduh underbouw Soeharto. Sampai Soeharto wafat, FPI tetap berdiri tegak. Kita juga dianggap binaan parpol atau militer, misalnya isu- isu yang santer yang mengatakan
bahwa FPI itu binaan Wiranto.

Kenyataannya, ketika mereka semua telah lengser, FPI tetap berjalan di jalannya secara istiqamah tanpa terpengaruh sedikit pun dengan pergolakan di panggung perpolitikan atau pergantian jabatan yang terjadi di kalangan militer. Nyata sudah,semuanya tak terbukti, masyarakat pun dapat menilai dengan terus berputarnya waktu.”

Sebagai organisasi kemasyarakatan resmi, FPI membuka lebar-lebar pintu interaksi dengan siapa pun:pemerintah, aparat hukum, politisi, dan sebagainya. FPI tidak dekat dengan mereka, dalam artian tidak selalu memiliki kaitan emosional yang searah
dengan mereka semua itu, tapi jauh pun, dalam artian berseberangan di segala hal, juga tidak. Semuanya serba situasional, berdasarkan garis perjuangan dakwah FPI.

Sewaktu Milad I FPI di Ciputat, 1999, waktu itu panglima TNI Wiranto hadir, sehingga semua jajaran di bawahnya ikut hadir, termasuk SBY, yang saat itu masih aktif di militer. Kejadian itu acap dijadikan bumbu gosip tak sedap di balik berdirinya FPI.

Setelah Wiranto turun dari jabatannya,FPI tak terpengaruh apa-apa, bahkan semakin melebarkan sayap dakwahnya. Kini saat SBY sudah menjadi presiden, FPI pun kerap berseberangan pandangan dengannya.

“Saat peringatan Milad I FPI itu, Kapolda DKI Jakarta juga hadir saat itu. Tak masalah, karena kita memang selalu berusaha menjalin hubungan baik dengan pihak kepolisian. Kita undang mereka. Tapi kalau karena itu kita dikatakan binaan polisi, nyatanya dalam beberapa kesempatan kita pun berseberangan keras dengan mereka.”

Harus dipahami, FPI memang bergerak dalam wilayah penegakan hukum, tapi FPI tidak memposisikan diri sebagai penegak hukum. Aparat penegak hukum, itu domain pemerintah, penegak hukumnya, seperti kepolisian dan instansi-instansi penegak hukum
lainnya.

FPI adalah gerakan masyarakat yang ingin agar penguasa menegakkan hukum dengan sebenarnya. Sehingga dalam sepak terjangnya, FPI selalu berupaya dengan mengingatkan, mengimbau, menyurati, dan seterusnya. Ini adalah bentuk penekanan masyarakat untuk penegakan hukum itu sendiri. Yang
sering kali terjadi, ketika penegakan hukum terasa lemah, akhirnya
masyarakatlah yang turun.

Sebenarnya, kalau penegakan hukumnya kuat, masyarakat tak perlu bereaksi. Ini semacam hukum asap dan api. Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api.

“Suatu ketika, FPI pernah menggerebek gedung tempat perjudian, kemudian semua barang buktinya kita serahkan ke kepolisian.
Itu pun setelah sebelumnya kita melewati proses yang panjang, lewat pelaporan, pelampiran bukti-bukti awal, dan sebagainya. Karena tidak juga bergerak, entah karena alasan apa, masyarakat yang akhirnya bergerak. Ini kan semestinya harus dilihat sebagai bentuk partisipasi masyarakat untuk membantu polisi dalam menegakkan hukum.

FPI memiliki hubungan yang intens dengan para ulama, terutama para ulama sepuh. Contohnya, dengan Kiai Abdullah Faqih (alm.) dari Langitan.Hubungan FPI sangat hangat dengan beliau. Semasa hidupnya, beliau terus memberi spirit perjuangan untuk FPI, terutama ketika FPI dicoba digembosi oleh beberapa oknum warga nahdliyin yang aktivis liberal yang menuduh bahwa FPI itu Wahabi. Atas masukannya pula, K.H. Hamid Baidlowi Lasem kini menjadi anggota Dewan Syura di DPP FPI. FPI pun menyambut baik masukan dari ulama sepuh kita ini.”

FPI menyadari, hidup dan bergerak di tengah-tengah masyarakat membuat mereka dari waktu ke waktu harus terus membangun interaksi dengan berbagai pihak. Adanya berbagai komunikasi lintas sektoral yang dilakukan FPI itulah yang kerap disalahartikan dan bahkan dijadikan bahan isu-isu yang tak berdasar oleh sementara pihak yang tak menyukai sepak terjang dakwah FPI.

Mengenai adanya oknum-oknum dalam tubuh FPI, pengurus pusat
sangat terbuka untuk menerima masukan dan laporan dari masyarakat, yang penting ada bukti otentik. Jangan hanya laporan lisan. Kalau ada bukti, pengurus akan cepat memprosesnya
secara tegas dan profesional,berdasarkan aturan main internal
organisasi FPI.

Arimatea: Imunisasi Pemikiran bagi
Umat

Meski sangat intens terlibat di FPI, Habib Muhsin juga aktif dalam
berbagai aktivitas dakwah lainnya. Di antaranya, ia sempat menjadi ketua Forum Arimatea, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pendidikan umat dalam membendung arus pemurtadan. Tentang Arimatea dan garis perjuangannya, berikut penuturannya:


Pilihan garis perjuangan yang diambil Arimatea sangat dibutuhkan bagi umat. Dalam Al-Qur’an disebutkan, wa lan
tardha ‘ankal yahud wa lan nashara hatta tattabi’a millatahum (sekali-kali tidaklah kaum Yahudi dan Nasrani itu akan ridha denganmu hingga kamu mengikuti millah mereka). Kata-kata
millah di sini bermakna umum, bukan hanya agama, tapi juga pola pikir, adat- istiadat, gaya hidup, perilaku sosial, dan sebagainya.

Ini harus dipahami masyarakat, mengapa ayat itu menggunakan kata millatahum (millah mereka), bukannya dinahum, agama mereka. Kalau pada masalah din, berarti cakupan penekanannya hanya masalah aqidah. Tapi kalau millah, lebih luas dari itu.

“Di sinilah garis perjuangan Arimatea, yang ingin berkiprah di tengah masyarakat, baik lewat diskusi-diskusi,pelatihan-pelatihan, penyebaran media digital, maupun yang lainnya. Arimatea
membuat program imunisasi bagi masyarakat, yaitu imunisasi pemikiran bagi umat dari virus-virus pemurtadan.Aktivis dakwah pada bidang ini memang masih relatif kurang. Kita juga mendorong agar di pesantren-pesan tren ada satu sub materi kurikulum khusus tentang perbandingan agama.”

Saatnya Bersatu

Desa kelahiran Habib Muhsin berdekatan dengan Desa Mangli,
Magelang, Jawa Tengah, yang terkenal dengan ketokohan Kiai Hasan Asy’ari, atau termasyhur dengan Mbah Mangli. Seminggu sekali, di waktu kecilnya itu, tiap Ahad pagi ia bersama ayahnya
menghadiri pengajian Kiai Mangli.Perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki sekitar lima sampai enam kilometer, karenanya sebelum subuh ia harus sudah berangkat. Ribuan orang hadir saat itu. Suasana ruhaniyah di majelis yang bertempat di areal pegunungan yang tinggi itu sangat terasa indah baginya.

Putra kelima dari enam saudara sekandung putra pasangan Ibu
Zahriyah dan Habib Ahmad bin Hasan Al-Attas ini menamatkan pendidikan enam jenjang kelasnya di Gontor selama lima tahun. Lepas dari Gontor, ia ikut mengajar pada salah satu madrasah di kampung kelahirannya, yang didirikan salah seorang pamannya dari ibu, yang lulusan Madinah.

Semangat belajarnya yang ingin meneruskan pelajaran hingga ke Timur Tengah membawa langkah kakinya hingga beliau berangkat ke Jakarta untuk mencari beasiswa kuliah di sana. “Di sela-sela usaha saya ingin mendapatkan beasiswa dari King Saud University Riyadh, saya pun mengambil diploma satu pengajaran bahasa Arab di LIPIA selama satu tahun. Setelah itu barulah saya mendapat panggilan dari Arab Saudi, sekitar akhir 1989 atau awal 1990.”

Di sana pendidikan beliau jalani selama lima tahun, setahun pertama untuk mengikuti matrikulasi persamaan kurikulum sebelum efektif masuk kuliah di Fakultas Pendidikan jurusan Agama Islam.

Universitas di Riyadh ini merupakan perguruan tinggi yang umum, tidak sebagaimana di Universitas Islamiyah di Madinah, yang cenderung doktriner ala paham Wahabi. Sehingga justru ketika
mengambil penjurusan, mahasiswa dipersilakan untuk memilih kajian berbagai madzhab yang ada di dunia Islam. Karenanya, saat mengambil mata kuliah ushul fiqh, misalnya, ia memilih
kelas Dr. Husein Turturi asal Palestina, yang bermadzhab Syafi’i.

Habib Muhsin menyampaikan sejumlah harapannya seputar dunia dakwah saat ini.

“Saya kira, kini sudah saatnya umat Islam, terutama para tokohnya, merapatkan barisan demi persatuan umat yang kokoh.

Kompasiana sibuk sama FPI

Setelah dapatnya dukungan berbagai pihak pemerintah, Menteri Hukum dan HAM juga berpihak pada FPI, yang aneh situs-situs liberal dan non muslim seperti kerasukan setan mereka.Mengulas kembali kejadian dengan foto-foto versi mereka untuk tetap
menjatuhkan FPI dan mencoba menyalahkan pihak-pihak yang membela FPI. kenapa begitu hebohnya mereka melawan kenyataan yang terbuka dipublik ini? atau ketakutan mereka atas misi pemurtadan Indonesia akan menjadi gagal bila pamor FPI dimasyarakat semakin diterima?

Hayooo!!! ada apa kalian begitu heboh???

Ada apa kalian begitu benci sama FPI? 99% kegiatan sosial FPI lenyap tak berbekas ditelan bumi sedang 1% kekerasan yg terjadi sebagai bentuk perlawanan pembelaan kalian plintir menjadi sesuatu sajian anarkis yg memuakan.

Apapun yang kalian lakukan, tdk akan mengurangi semangat kami sebagai Laskar FPI, ini adalah sumber kekuatan buat kami dalam menghadapi kemunkaran dan kemaksiatan.

Bagi kami Amar ma'ruf nahi munkar ada didada seorang muslim, tanpa FPI kami akan tetap melawan kemunkaran. Tidak ada
ketakutan seorang muslim dalam menghadapi musuh yg melakukan makar kepada Allah.

“Wahai orang-orang yang beriman! jika kamu menolong (agama) ALLAH, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu.” (QS Muhammad: 7)