data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Selasa, 18 September 2012

Aksi Umat Islam Tuntut Hukuman Mati Bagi Penghina Nabi (Foto).

Jakarta (SI ONLINE) - Ribuan umat Islam berkumpul di Bunderan Hotel Indonesia, Senin (17/9/2012) untuk memprotes film buatan warga Amerika Serikat yang menghina dan menista Nabi Muhammad Saw, Innocence of Muslims. Mereka berasal dari beragam organisasi massa Islam dan majelis taklim. Mayoritas mengenakan busana putih-putih seperti himbauan Forum Umat Islam (FUI).

Di Bunderan HI, aksi berlangsung tertib dan damai. Satu per satu tokoh ormas menyampaikan orasi, menyampaikan aspirasinya dan mengutuk tindakan keji pembuat film penghina Nabi itu. Hingga massa berjalan ke Kedubes Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan, aksi masih tertib. Bahkan long march itu dikawal oleh sejumlah polisi bersepeda motor di depan.

Keributan terjadi ketika massa sampai di depan Kantor Wapres yang sedang direnovasi. Sebagian massa mengambil jalur kanan, melawan arus kendaraan, dan melempari pagar Kedutaan Amerika dengan batu dan sejenisnya. Aksi ini dilakukan oleh sebagian kecil massa yang sudah marah dengan kelakuan Amerika. Rupanya polisi bertindak gegabah. Sedikit massa itu mereka sambut dengan tembakan peluru karet dan tembakan gas air mata. Massa mundur.

Tetapi massa lain yang berada di belakang justru maju ke depan. Bukannya melempar pagar kedutaan, mereka melempari polisi yang sudah membuat barikade. Dua kubu massa tidak dapat dikendalikan. Komandan polisi seolah kehilangan kendali atas anak buahnya, mereka tak patuh pada komando. Berkali-kali mereka menembakkan peluru karet. Inilah yang membuat massa makin marah dan terus terprovokasi. Hingga kemudian sejumlah korban luka berjatuhan dari kedua kubu.

Aksi massa mereda setelah Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath menyeru massa umat Islam untuk mundur dan bertahan. Sejumlah aktivis FPI pun kemudian menjalankan shalat ashar di bahu jalan. sebagian yang lain membersihkan batu-batuan dan pepohonan yang terlempar k tengah jalan. Hingga kemudian datang Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Radjab untuk menenangkan massa.

Berikut foto-foto aksi kemarin:
Aksi dimulai dari Benderan HI
"Penghina Nabi Wajib Dihukum Mati"
Massa bergerak dari Bunderan HI ke Kedubes AS dengan tertib
Sejumlah massa melempari pagar Kedubes AS. Polisi menjawab dengan tembakan gas air mata
Sejumlah wartawan berlarian ketika tembakan gas air mata semakin banyak
Polisi sulit dikendalikan, mereka membalas melempar batu dan menembakkan peluru karet
Massa umat Islam bisa dikendalikan
Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath memberi pengarahan pada massa umat Islam yang telah tertib
Korlap aksi Ust Bernard Abdul Jabbar menunjukkan bukti selongsong peluru, 3 peluru karet, 1 peluru tajam
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Radjab datang berjanji menarik pasukannya
Sejumlah aktivis FPI membersihkan bekas-bekas kerusuhan di Jalan Medan Merdeka Selatan
Salah satu korban umat Islam yang terkena peluru aparat
Setelah tenang, Kapolda bersama stafnya bersantai di depan pasukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar