SOLO (voa-islam.com) - Saat penggrebekan di sejumlah lokasi di Solo, Densus 88 juga menangkap seorang remaja berusia belasan tahun.
Remaja
itu bernama Fajar Novianto yang saat ini berusia 18 tahun. Fajar
ditangkap saat membeli membeli es teh setelah kelelahan membantu
keluarganya melakukan pindahan rumah.
Pasca
penangkapan yang dilakukan pada Sabtu (22/9/2012) siang, perwakilan
keluarga Fajar mendatangi Polresta Solo. Kedatangan mereka yang
didampingi dari Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) dan Laskar Umat Islam
Surakarta (LUIS) untuk menanyakan keberadaan Fajar.
JAT
datang ke Polres sekaligus untuk menanyakan keberadaan salah seorang
anggota mereka bernama Dul Rahman yang juga ikut ditangkap Densus.
Wiwit,
bibi Fajar menuturkan, seluruh keluarga Fajar memang sedang disibukkan
aktifitas pindahan dari rumah kontrakan di Todipan, Purwosari. Saat itu,
Fajar yang masih duduk di kelas III sebuah SMA negeri di Solo ini juga
ikut membantu angkut-angkut perabotan.
Fajar
yang kehausan lantaran cuaca Solo cukup panas lantas pamit pada orang
tua hendak membeli es teh. “Saat membeli es teh, Fajar ditabrak mobil
Densus dari belakang. Dia lalu ditangkap dan dibawa masuk ke dalam
mobil,” kata Wiwit sambil menangis tersedu-sedu.
Peristiwa
itu terjadi saat Fajar melewati gang masuk tak jauh dari rumahnya.
Setelah ditabrak, Fajar jatuh tersungkur di tanah. Warga yang mencoba
menolong langsung ditodong senjata oleh para anggota Densus diminta
untuk tak mendekat.
Wiwit
menuturkan, setelah mendengar kabar penangkapan itu kedua orang tua
Fajar langsung syok. Mereka khawatir dengan kondisi Fajar jika terjadi
sesuatu saat diinterogasi oleh petugas. Karena bingung, ia pun diminta
untuk mencari kabar ke polres.
“Keponakan saya itu masih kecil, dia tak tahu apa-apa. Kok bisa-bisanya dikaitkan dengan teroris,” kata Wiwit lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar