Jakarta (voa-islam.com) Baru kali ini, ribuan massa
kader PKS kembali turun ke jalan, sejak menjadi partai terbuka. Sudah
lama PKS absen menunjukkan jati dirinya sebagai kekuatan yang membela
kepentingan Islam. PKS sudah jarang melakukan aksi, saat peristiwa
penting terkait dengan kejahatan Amerika Serikat.
Minggu siang ini, PKS menurunkan kadernya melakukan demo secara damai
terhadap Kedutaan Amerika Serikat, di mana film "Innocence of Muslim",
yang menghina Nabi Shallahu alaihi wassalam, yang dibuat oleh orang
Israel dan Koptik yang bermukim di Amerika Serikat.
PKS menuntut Amerika Serikat mencabut film yang menista Nabi
Muhammad SAW itu, dan menindak tegas warganya yang membuat dan
mengedarkan film tersebut.
Ribuan massa itu memadati depan
Kantor Kedubes AS di Jalan Medan Selatan, Jakarta Pusat. Demonstrasi
berlangsung damai dan tertib. Aksi itu berlangsung di depan Kedutaan
Besar Amerika Serikat, yang merupakan perwakilan resmi pemerintah
Amerika Serikat, yang merupakan pusat kejahatan terhadap Islam dan
Muslim.
Di mana Amerika Serikat melakukan invasi terhadap Muslim Afghanistan,
Irak, dan membunuhi ribuan ulama dan aktivis Islam, yang dianggap
menjadi ancaman keamanan dan kepentingan nasional Amerika Serikat.
Salah
satu demonstran, anggota Komisi III DPR, Indra mengatakan, penistaan
yang sudah dilakukan warga AS telah menyakiti umat Muslim di dunia
khususnya di Indonesia.
"Amerika harus bisa menindak warganya
yang melakukan penistaan agama. Ini bukan pertama kalinya AS melakukan
penistaan terhadap Muslim. Ini merupakan protes keras kami," tegasnya.
PKS selama kemana saja? Melihat di mana-mana Muslim di zalimi oleh
dajjal Amerika Serikat, yang sangat biadab. Tetapi, baru sekarang
keluar menyuarakannya.
Padahal, di Libya, Mesir, Yaman, Tunisia, Yordania, Palestina,
Sudan, Pakistan, Afghanistan, dan sejumlah negara lainnya, Muslim sudah
bentrok dengan aparat keamanan yang menolak "Innocence of Muslim".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar