New
York (SI ONLINE) - Aktris Cindy Lee Garcia tak menyangka film yang
dibintanginya, Innocence of Muslims, akan memicu protes berdarah di
sejumlah negara. "Ini membuatku gila," ujarnya dalam sebuah wawancara
dengan Gawker, Rabu (12/9/2012).
Film kontroversial ini menghina dan menistakan sosok Nabi Muhammad. Akibatnya, umat Islam dunia marah. Dalam unjuk rasa terkait film ini di Benghazi, Libya, seorang Dubes Amerika dan tiga staf lainnya tewas mengenaskan karena kantornya diroket dan dibakar.
"Sutradara bilang (saat syuting), ini hanya film biasa berlatar Mesir 2.000 tahun yang lalu," ujar aktris asal Bakersfield, California. Dalam film itu, ia memainkan peran kecil sebagai wanita yang menyerahkan anaknya pada Nabi Muhammad untuk dinikahi.
"Dalam film, bukan Muhammad peran yang kutahu, tapi Master George," ujarnya.
Nama Muhammad sendiri dialih suarakan oleh sang sutradara pada proses pasca-produksi. Mengetahui itu, ia merasa amat geram pada sang sutradara dan produser karena merasa dimanfaatkan. Dampaknya, ia merasa trauma. "Seseorang terbunuh karena film yang kubintangi," ujarnya.
Hasil editing final film tersebut diakuinya amat mengerikan. Terlebih setelah melihat dampak yang ditimbulkan dari film yang diketahuinya berjudul Desert Warriors tersebut. Film yang telah diedit tersebut kemudian diunggah cuplikannya ke dalam situs YouTube. Cuplikan inilah yang membuat kaum muslim dunia marah besar. Selain Libya, di Mesir juga tercatat unjuk rasa besar-besaran memprotes film ini.
Film kontroversial ini menghina dan menistakan sosok Nabi Muhammad. Akibatnya, umat Islam dunia marah. Dalam unjuk rasa terkait film ini di Benghazi, Libya, seorang Dubes Amerika dan tiga staf lainnya tewas mengenaskan karena kantornya diroket dan dibakar.
"Sutradara bilang (saat syuting), ini hanya film biasa berlatar Mesir 2.000 tahun yang lalu," ujar aktris asal Bakersfield, California. Dalam film itu, ia memainkan peran kecil sebagai wanita yang menyerahkan anaknya pada Nabi Muhammad untuk dinikahi.
"Dalam film, bukan Muhammad peran yang kutahu, tapi Master George," ujarnya.
Nama Muhammad sendiri dialih suarakan oleh sang sutradara pada proses pasca-produksi. Mengetahui itu, ia merasa amat geram pada sang sutradara dan produser karena merasa dimanfaatkan. Dampaknya, ia merasa trauma. "Seseorang terbunuh karena film yang kubintangi," ujarnya.
Hasil editing final film tersebut diakuinya amat mengerikan. Terlebih setelah melihat dampak yang ditimbulkan dari film yang diketahuinya berjudul Desert Warriors tersebut. Film yang telah diedit tersebut kemudian diunggah cuplikannya ke dalam situs YouTube. Cuplikan inilah yang membuat kaum muslim dunia marah besar. Selain Libya, di Mesir juga tercatat unjuk rasa besar-besaran memprotes film ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar