LOS ANGELES, muslimdaily.net - Di tengah kecaman dan
protes yang muncul di Timur Tengah, para pemain dan kru film 'Innocence
of Muslims' menyebut diri mereka sebagai korban eksploitasi. Mereka
marah karena merasa ditipu ketika mengetahui bahwa film tersebut
digunakan untuk propaganda anti Islam.
Seorang aktris dalam film produksi California menyatakan ia ditipu
dan tak menyadari bahwa film itu bakal mengenai Nabi Muhammad.
Sang
aktris, Cindy Lee Garcia, dari Bakersfield, California, yang muncul
sebentar dalam klip fillm tersebut mengaku menjawab panggilan casting
tahun lalu untuk tampil di sebuah film berjudul Dessert Warrior.
"Itu
terlihat tidak nyata bagi saya. Sepertinya tak satu pun yang
menunjukkan kami pernah difilmkan di sana. Semua di sana terlihat aneh,"
ungkap Garcia dalam wawancara dengan telefon seperti dikutip Gawker.com, Kamis (13/9).
Klip-klip film tersebut ditayangkan di YouTube dengan beberapa judul berbeda termasuk 'Innoncence of Muslim". Film itu menggambarkan Nabi Muhammad sebagai sosok dengan perilaku kejam dan agresif.
Dalam naskah skenario dan selama pengambilan adegan, ia mengaku tak
ada satu pun yang mengindikasi ke arah kontroversi seperti produk akhir
yang beredar saat ini. "Muhammad saat itu bahkan tidak disebut Muhammad
malah Master George," tutur Gracia. Kata "Muhammad" didubing dalam
posproduksi.
Sebagai contoh, pada menit 9:03 dalam klip, Gracia
di sana digambarkan bertanya, tak setuju kepada suaminya yang ingin
mengirim putri mereka ke Muhammad. "Apakah Muhammad-mu seorang pelaku
pelecehan anak?"
Gracia mengaku, seharusnya tidak ada pernyataan
seperti itu dalam film. Pasalnya sekenario yang diberikan padanya saat
pengambilan gambar berbunyi, "apakah Tuhan-mu adalah pelaku pelecehan
anak?"
Ia sangat terkejut dan ngeri melihat hasil akhir film,
ketika para demonstran di Libya sampai membunuh staf Kedubes AS. "Saya
tidak terkait dengan apa pun di sini," ujarnya. "Kini ada korban yang
tewas akibat film di mana ada saya di sana. Ini benar-benar membuat saya
muak."
Menurut Gracia, syuting selama tiga hari pada Juli lalu
sungguh tidak ada yang luar biasa. Penulis dan sutradara pun menggunakan
nama samaran, "Sam Bacile" yang ternyata seorang raja real estate
Israel. Padahal menurut penuturan Gracia, si sutradara mengaku berasal
dari Mesir.
"Dia orangnya terlihat kalem. Ia hanya duduk mengawasi pengambilan gambar dan menginginkan beberapa poin dibuat," ungkap Gracia.
Wanita
itu juga menuturkan Bacile pernah menginginkan bahwa gadis yang tidur
dengan Master George (yang didubing menjadi Muhamamad dalam film)
terlihat berusia tujuh tahun, alih-alih sepuluh tahun. Permintaan itu
pun sempat membuat asisten sutradaranya protes, bahwa itu terlalu muda.
Setelah
protes meletus dan Bacile tampil di media, Garcia menelponnya dan
mengungkapkan kemarahan dengan taktik kotor tipuannya."Saya menelpon Sam
dan berkata padanya, 'Mengapa kamu melakukan ini?' dan ia menjawab,
'Saya capek dengan sikap Islamis radikal yang membunuh satu sama lain."
Garcia tidak puas dengan jawaban itu dan bahwa ia sekedar tidak bersalah. "Saya hendak menuntutnya secara hukum," ujarnya.
Dubbbing
Sejumlah pemain film 'Innoncence of Muslim" mengungkapkan bahwa dialog film amatir tersebut telah di-dubbing tanpa sepengetahuan mereka.
"Seluruh aktor dan kru film ini merasa sangat kecewa dan merasa telah
dimanfaatkan oleh sang produser," demikian pernyataan bersama para
aktor dan kru film 'Innocence of Muslims' seperti dikutip CNN dan
dilansir AFP.
"Kami 100 persen tidak mendukung film ini dan kami
sama sekali telah dibohongi tentang maksud dan tujuan film ini. Kami
sangat terkejut ketika mengetahui bahwa naskahnya ditulis ulang secara
drastis," tegas mereka.
Jika diamati, memang jelas sekali bahwa
dialog dalam film tersebut di-dubbing secara berlebihan. Dalam potongan
adegan berdurasi 14 menit yang diunggah ke internet, banyak kata-kata
kasar yang dimasukkan di tengah-tengah kalimat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar