data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Sabtu, 15 September 2012

FPI: Film Innocence of Muslims adalah Bukti Pelaku Intoleransi adalah Non-Muslim.

Jakarta (SI ONLINE)  - Front Pembela Islam menyatakan wajar bahkan wajib ika umat Islam sedunia marah melihat beredarnya film "Innocence of Muslims" yang menghina Nabi Muhammad saw dan Islam di situs media sosial YouTube.

"Tak ada yang tidak marah melihat film seperti itu,” kata juru bicara FPI, Munarman, Jumat, (14/9/2012).


Menurut Munarman, pembuatan film
Innocence of Muslims, sekaligus menunjukkan bahwa tuduhan selama ini bahwa umat Muslim sering bersikap rasis, intoleran, dan suka melakukan penghinaan adalah tidak benar.

"Justru mereka yang membuat film ini yang rasis dan tidak toleran, bukan Islam," kata mantan Ketua YLBHI itu.


Saat ditanya, apakah Front Pembela Islam akan melakukan aksi protes terhadap peredaran film ini, Munarman tidak menjawab secara tegas. "Nanti kami pikirkan," kata dia.


Namun, dia meminta setiap umat Islam harus mengembalikan kehormatan agama yang sudah diinjak-injak akibat penayangan film ini. "Terserah apa saja," kata dia. Dia meminta umat Islam melakukan pengembalian kehormatan ini sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.


Film Innocence of Muslims berdurasi selama dua jam. Film ini sempat beredar di
YouTube sebelum akhirnya ditutup di Indonesia karena permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pembuatan ini menyebabkan kantor Konsulat AS di Bengazi diserang dengan roket sehingga menyebabkan seorang duta besar dan tiga stafnya tewas. Selain di Libya, reaksi keras atas penyebaran film ini juga terjadi di Mesir, Palestina, Tunisia dan Pakistan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar