PRANCIS, muslimdaily.net - Prancis menegaskan
bahwa mereka takkan mengizinkan protes di jalan raya untuk menentang
kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW yang disiarkan salah satu majalah
mingguan Prancis, Charlie Hebdo pekan ini.
Menteri Dalam Negeri Prancis Manuel Valls mengatakan semua prefektur
di seluruh negeri tersebut telah memerintahkan pelarangan setiap protes
mengenai masalah itu dan menindak pelaku yang menantang larangan
tersebut.
"Takkan ada pengecualian sama sekali. Demonstrasi akan dilarang dan dibubarkan," kata Valls.
Media setempat, Kamis (20/9), melaporkan satu organisasi Islam
Prancis berencana menuntut majalah satire Charlie Hebdo sehubungan
dengan penyiaran kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW.
Uni Organisasi Islam Prancis mengumumkan organisasi itu akan
menempuh jalur hukum terhadap mingguan tersebut, karena menghasut
kebencian rasial, kata Radio France Internationale di dalam laporan di
jejaringnya.
Majalah Prancis itu, Rabu (19/9), menggambarkan Nabi Muhammad
SAW dalam keadaan bugil di dalam beberapa kartun, tindakan yang memicu
kemarahan baru umat Muslim setelah penyiaran film anti-Islam buatan AS,
yang menyulut protes mematikan di seluruh negara Muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar