JAKARTA (voa-islam.com) - Selain MUI Pusat yang menolak program sertifikasi ulama yang diwacanakan BNPT, hal senada juga disampaikan oleh Front Pembela Islam (FPI)
Bahkan
lebih tegas lagi, menurut Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab wacana
sertifikasi ulama oleh BNPT merupakan sebuah penghinaan terhadap agama
Islam.
"Usulan
Sosiolog Unas dan rencana BNPT tentang perlunya sertifikasi ulama dengan
motivasi deradikalisasi agama Islam adalah sebuah Penghinaan terhadap
ulama, bahkan penistaan terhadap agama Islam. BNPT sudah kebablasan,
mereka tidak paham kesucian agama Islam dan mereka tidak tahu kemuliaan
Ulamanya,” tegas Habib Rizieq dalam pesan singkat yang diterima redaksi
voa-islam.com, Sabtu (8/9/2012).
...rencana BNPT tentang perlunya sertifikasi ulama dengan motivasi deradikalisasi agama Islam adalah sebuah Penghinaan terhadap ulama, bahkan penistaan terhadap agama Islam
Habib Rizieq menilai program tersebut adalah bukti jika BNPT ingin memposisikan Islam dan ulamanya sebagai musuh.
“BNPT
ingin memposisikan Islam dan ulamanya sebagai musuh. Sehingga mereka
ingin mempunyai justifikasi dan legitimasi untuk ‘mengerjai’ Islam dan
ulamanya,” imbuhnya.
...saya serukan kepada segenap umat Islam untuk siapkan diri melawan BNPT dan Densus 88 jika mereka menjadikan Islam dan ulamanya sebagai musuh
Untuk
itu, Ketua Umum FPI tersebut menyerukan kepada seluruh umat Islam agar
menolak ide gila BNPT serta bersiap melawan BNPT dan Densus 88 jika
mereka memposisikan Islam dan ulamanya sebagai musuh.
“Saya
serukan kepada segenap ulama untuk menolak keras usulan gila dan rencana
edan tersebut. Dan saya serukan kepada segenap umat Islam untuk siapkan
diri melawan BNPT dan Densus 88 jika mereka menjadikan Islam dan
ulamanya sebagai musuh. ‘Isy kariman aw mut syahidan (hidup mulia atau mati syahid),” seru Habib Rizieq ditutup dengan takbir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar