data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Sabtu, 01 September 2012

Rapat Kabinet Agendakan Pembubaran FPI.


JAKARTA-Di sebuah ruangan, sekitar lima belas kursi ditata setengah lingkaran membentuk huruf U. Tak berapa lama kemudian, jajaran anggota kabinet memasuki ruangan itu. Agenda rapat pagi tadi adalah pembubaran ormas Front Pembela Islam. Kali ini rapat kabinet berlangsung istimewa, digelar di Lapangan Monas, Jakarta.

Rapat kabinet di
pimpin oleh Setan Iblis Terlaknat. Sebelum rapat dimulai, para anggota kabinet diabsen satu per satu. Nyaris semua hadir. Setan Liberal, Setan Homo, Setan Riba, Setan Media, Setan Zina, Setan Judi, Setan Miras dan Narkoba, Setan Murtad, Setan Kafir, Setan Sihir, Setan Korupsi, Setan Aliran Sesat dan Setan Pembunuh. Hanya satu setan yang tidak hadir, Setan Ahmadiyah. Semua memakai kostum sesuai namanya masing-masing.

Semua setan melaporkan hasil kerjanya kepada Setan Iblis Liberal. Setan Liberal melaporkan, bahwa liberalisasi di Indonesia telah berhasil. Nyaris semua sektor berhasil diliberalkan. Pemikiran liberal juga sudah masuk semua lini. Setan Iblis Terlaknat pun bangga, dan tertawa terbahak-bahak.

"Tapi, ada yang merecoki usaha liberalisasi," kata Setan Liberal. Setan Iblis Terlaknat, sebagai kepala negara bertanya dengan geram, "Siapa gerangan?". Setan Liberal menjawab, "FPI. Front Pembela Islam. Mereka gerakkan umat untuk demo Indonesia Tanpa Liberal, ustadnya tiap malam ceramah menghantam liberal, pimpinannya mengeluarkan buku Hancurkan Liberalisme." Kepala Negara pun manggut-manggut, tapi dengan muka merah tajam.

Setan Zina kemudian melaporkan kinerjanya. Dia mengatakan bahwa zina sudah merebak di mana-mana. Bahkan tidak jauh dari Istana Negara juga ada pelacuran. "Tapi ada yang merecoko juga Tuan Iblis Terlaknat, anak-anak FPI tiap malam melakukan sweeping," kata Setan Zina. Kepala Negara makin bertambah marah.

Setan Homo dengan ghaya bencongnya juga laporan. Menurut Setan Homo, saat ini gerakan homo juga sudah merebak. Bahkan pengikut kaum homo dan lesbi sudah mulai banyak. Mereka bebas berekspresi. "Tapi Tuan Iblis Terlaknat, lagi-lagi FPI merecoki kaum homo dan gay," Setan Homo mengadu.

Setan Homo melaporkan, berbagai kegiatan yang dilakukan kaum homo, lesbi dan bencong selalu dibubarkan FPI. Pertemuan para bencong di Depok, Kontes Waria di Surabaya, Pemutaran Film Gay di Jakarta, bahkan sampai rencana kedatangan Irshad Manji juga dibubarkan oleh masyarakat yang dibelakangnya adalah orang-orang FPI.

Situasi rapat kabinet makin memanas. Semua menteri melaporkan hasil kerjanya, tetapi sekaligus melaporkan FPI yang mengganggu kerja mereka. Semua sepakat agar FPI dibubarkan. Setan Media pun mendukung usulan itu dan berjanji akan mengorganisir seluruh media massa untuk mendukung opini itu. Tapi mereka bingung bagaimana cara membubarkan FPI?. Setan Pembunuh menyampaikan usulannya, "Bagaimana kalau mereka kita bunuh saja?". "Hah..gila kamu," kata Kepala Negara. Usulan Setan Pembunuh ditolak.

Setan Iblis Terlaknat akhirnya meminta kepada Setan Sihir untuk meramal. "Wahai Tuan Setan Iblis Terlaknat, ramalan itu kan untuk manusia bukan untuk kita," protes salah satu setan anggota kabinet.

Rupanya interupsi itu tak dihiraukan. Setan Sihir tetap meramal. Dia kemudian mengatakan, "Rasanya bukan kita yang bakalan bisa membubarkan FPI, tapi FPI yang bakalan membubarkan rapat kita."

Usai berkata demikian, belasan aktivis FPI masuk ke ruang rapat sembari meneriakkan "Allahu Akbar..Allahu Akbar..." dan membubarkan rapat kabinet itu. Rapat kabinet dengan agenda pembubaran FPI pun terpaksa bubar. Hymne FPI kemudian berkumandang. Belakangan diketahui, kenapa Setan Ahmadiyah tidak hadir dalam rapat kabinet pagi tadi, karena di Lapangan Monas dipenuhi aktivis FPI. Mereka khawatir kejadian 2008 terjadi kembali.

Ya, adegan di atas bukanlah rapat kabinet sungguhan. Pagi tadi FPI menggelar Milad ke-14 di Lapangan Monas dengan menampilkan berbagai atraksi kesenian termasuk salah satunya parodi Rapat Kabinet Iblis. Parodi ini merupakan karya Ketua Umum DPP FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab. Ribuan aktivis FPI yang menyaksikan acara itu kadang tersenyum, kadang tertawa dan kadang pula meneriakkan takbir. Sebab parodi itu bukanlah sesuatu yang mengada-ada, tetapi semua berdasarkan pengalaman FPI di lapangan.

Selain jajaran pengurus FPI, sejumlah tokoh ormas Islam hadir memenuhi undangan milad yang bertema, "Menuju NKRI Bersyariah" itu. Di antaranya Ketua Rois Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Maulana Kamal Yusuf, Ketua MUI Pusat KH A Cholil Ridwan, Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath, Ketua Fahmi Tamami H Rhoma Irama, Pimpinan Majelis Az Zikra Ustad Muhammad Arifin Ilham, Wakil Sekjen MIUMI H Fahmi Salim, Amir Majelis Mujahidin Ustad Abu Jibril, Jubir HTI Ismail Yusanto dan sebagainya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar