
Menurut dia, rencana studi banding yang dikabarkann menghabiskan dana Rp 6,5 miliar tersebut hanya menghamburkan duit rakyat saja. “Ngapain jauh-jauh ke luar negeri. Itu sama saja buang-buang duit rakyat,” ujar Habib.
Habib Selon menambahkan, studi banding ke luar negeri itu nanti hasilnya juga belum tentu didapat Komisi III DPR.
“Mereka (Komisi III DPR) keliling ke luar negeri belum tentu menghasilkan. Mereka kan ngga paham ilmu santet. Bicara santet adalah bicara ilmu gaib, jadi harus mengundang orang yang ngerti ilmu gaib,” jelasnya.
Karenanya, petinggi FPI ini menyarankan Komisi III DPR untuk mengurungkan niatnya. “Lebih baik kumpulkan orang yang memang ngerti ilmu gaib. Mari diskusikan bersama untuk menemukan solusi yang terbaik".
Seperti diketahui, Komisi III DPR berencana berangkat ke empat negara di Eropa, yaitu Rusia, Inggris, Perancis dan Belanda pada 14 April mendatang. Salah satu tujuan pelesir dengan dalih studi banding kali ini diantaranya untuk mempelajari soal santet yang menjadi kontroversi ketika hendak disusun dalam Rencana Undang Undang (RUU) KUHP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar