data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Kamis, 18 April 2013

Kepala SMAN 2 Tolitoli: Saya Pingsan Dua Kali.

Hidayatullah.com- Video 5 siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah yang bergurau, Mereka mempraktikkan ritual shalat dengan mencampur-adukkan joget dan musik yang kemudian beredar di dunia maya.

Mengetahui perilaku para muridnya, kepala sekolah tersebut kaget dan jatuh pingsan dua kali.

“Saya pingsan hanya karena rasa kesedihan yang mendalam, dan rasa kegagalan pembinaan sebagai seorang pimpinan,” ujar Kepala SMAN 2 Tolitoli Muallimin kepada Hidayatullah.com via selular, Rabu (17/4/2013).

Muallimin bercerita, dia pingsan dua kali di sekolahnya. Pertama pada 1 April 2013, menjelang berakhirnya upacara sekolah. Ketika itu dia menyampaikan kepada para murid akan adanya sanksi bagi pelaku.

“Rabu, 3 April 2013 dan pingsan kedua kalinya, saat memperlihatkan video pada orangtua di ruang PSB (Penerimaan Siswa Baru. Red),” tuturnya.

Pertemuan dengan para orangtua ini juga dihadiri kelima pemeran video. Usai pertemuan, jelas Muallim, digelar rapat kedua sekolah. Rapat ini memutuskan secara resmi sanksi bagi para pelaku.

“Karena saya langsung sakit, jadi diwakilkan (dalam rapat),” ujar Muallimin.

Iseng Jelang Ujian

Muallimin menjelaskan, video itu direkam pelaku pada Sabtu, 9 Maret 2013. Pihaknya baru mengetahui kasus ini akhir bulan lalu (30/3/2013).

“Hari Sabtu, jam 12.15 WITA kita (sudah) pulang (sekolah). Kasus itu terjadi jam 13.45 WITA. Mereka hura-hura seperti itu di ruang kelas karena ada kegiatan les jelang Ujian Nasional (UN),” jelasnya.

Kepada pihak sekolah, para pelaku mengaku rekaman itu dilakukan hanya iseng-iseng sembari menunggu les dimulai, jelas Muallimin.

Kelima murid tersebut berinisial YL, LM, AR, MLD dan SKW, rata-rata berusia 17 tahun. Mereka berdomisili di Tolitoli.
“Pelaku semua muslimah,” imbuh Muallimin.

Dalam rapat sekolah, para murid ini dijatuhi sanksi keras berupa pengeluaran dari SMAN 2. Mereka dipastikan tak bisa mengikuti UN yang akan digelar dalam waktu dekat.

“Sebagai bentuk keprihatinan, saya buktikan dengan pemecatan. Meskipun ada yang minta (para pelaku) diikutkan Ujian Nasional,” imbuh Muallimin.

Pembinaan Iman-Taqwa

SMAN 2 Tolitoli terletak di Jalan Siswa Nomor 5, Tambun, Tolitoli. Dari 600-an muridnya, 98 persen beragama Islam. Menurut Muallimin, kejadian tersebut adalah yang pertama kali terjadi di sekolahnya. Dia berharap ini peristiwa terakhir.

Setiap malam Jumat, sekolah ini menggelar pembinaan rohani bagi murid kelas 1 dan 2 di sebuah masjid. Karena keterbatasan tempat, pihak sekolah belum bisa  mengikutkan murid kelas 3 dalam kegiatan terebut. Kelima pelaku video saat itu tercatat sebagai murid kelas 3 SMAN 2 Tolitoli.

“(Kami) mengharapkan para orangtua siswa dan masyarakat agar lebih proaktif dalam mendukung program dan kebijakan sekolah, dalam hal pembinaan imtaq (iman dan taqwa. Red) bagi siswa/i SMA 2,” harap Muallim.

Video “Kelakuan Siswa SMA 2 Tolitoli” cukup mencoreng sekolah tersebut. Video ini dipublikasikan melalui Youtube pada Selasa, 16 April 2013 dengan akun bernama Muhammad Fadil.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar