Entah
apa yang ada dalam pikiran 5 siswi ini. Mereka dengan sendau gurau,
mempraktikkan ritual shalat dengan mencampur-adukkan joget dan musik
yang akhirnya sempat ditayangkan di internet.
Belum jelas apa maksud dan niatnya, namun sendau-gurau 5 siswi, yang
salah satunya menggunakan jilbab sedikitnya telah memancing kegelisahan
banyak pihak tentang moralitas para remaja di negeri ini.
“Kepolisian dan Kemendiknas harus memberi teguran pada pihak sekolah
agar kasus seperti ini tidak berulang, dan hal-hal berkaitan dengan
agama tidak jadi senda-gurau,” ujar Ketua Persaudaraan Dai Indonesia
(Pos Dai) Shohibul Anwar kepada hidayatullah.com, Rabu (17/04/2013).
Seperti diketahui, sebuah tayangan berjudul “Kelakuan Siswa SMA 2 Toli-Toli” yang dimuat di laman Youtube telah membuat masyarakat resah.
Video yang dipublikasikan pada Selasa, 16 April 2013 telah ditonton
lebih dari 300 orang itu melahirkan banyak kecaman dan komentar.
Video berdurasi 5:34 detik itu berisi 5 orang siswi menggunakan
seragam olah raga bertuliskan SMA 2 Tolitoli di bagian punggung sedang
berada di ruang kelas mempraktikkan shalat, melantunkan ayat sambil
disertai joget-joget dan tarian mengikuti lagu.
Shohibul Anwar yang tahu pertama kali video itu sejak hari Selasa kemarin, pertama video ini ditayangkan mengaku kaget.
“Belum tahu apa motifnya, namun tayangan ini menunjukkan bagaimana
pendidikan moral anak-anak kita. Karenanya saya mengimbau para orangtua
memperhatikan pendidikan moral anak dan memilihkan sekolah yang tepat.
Karena soal agama itu tidak cukup hanya menyerahkan kepada sekolah.
Beginilah jika kita salah mendidik,” ujarnya.
Sementara itu, penulis buku-buku laris Alwi Alatas menilai ada banyak kemungkinan atas masalah ini.
“Susah mengomentari sesuatu yang informasinya terbatas. Siapa mereka
kita belum tahu. Apakah semuanya Muslim? Apakah mereka melakukan itu
dengan sengaja? Atau mereka tidak faham apa yang sedang mereka
kerjakan?” ujarnya pada hidayatullah.com.
Penulis buku “Whatever Your Problem, Smile” ini yang tahu pertama kali dari laman Facebook nya
mengatakan, kemungkinan besar anak-anak ini tidak sepenuhnya faham apa
yang sedang mereka lakukan, yakni mempermainkan ibadah shalat.
“Tapi cara berpikir anak remaja sekarang ini banyak masalah. Jelas perlu diberi teguran,” tambahnya.
“Selain teguran atau hukuman, pada saat yang sama perlu juga ada yang
siap membimbing dan memberikan pemahaman mereka, itu bisa jadi jalan
dakwah buat mereka. Mudah-mudahan setelah ini mereka sadar, “ tambahnya.
Sementara itu, di bawah tayangan video, kini mulai muncul kecaman.
“Astagfirullah..... perlu disomasi nie sekolahnya kalau gak ada tindakan
ke mereka smua,” tulis wanita berjilbab berinisial Iis Thea.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar