MUI Pusat dilaporkan menolak penyelenggaraan kontes kecantikan Miss
World 2013 yang dijadwalkan berlangsung 28 September di Sentul
International Convention Center (SICC), Bogor.
MUI menyebutkan,
kontes Miss World hanya sebagai ajang pamer aurat seperti yang sudah
diselenggarakan di berbagai negara. Acara itu dianggap tidak sopan dan
melanggar norma-norma agama.
“Apabila itu terjadi pasti akan
sangat mencederai atau menodai umat Islam di Indonesia,” tegas KH
Muhyidin Junaedi, Ketua MUI Pusat Bidang Kerjasama dan Hubungan
Internasional, dikutip dari laman Fajar, Senin (8/4/2013).
Muhyidin
menilai, kontes Miss World sangat bertolak belakang dengan budaya
Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan adab kesopanan.
Muhyidin
berpendapat bahwa kontes Miss World 2013 tidak bisa diandalkan sebagai
cara agar turis dari seantero dunia mau membanjiri Indonesia. “Lebih
baik jika diadakan di luar negeri saja karena lebih banyak mempunyai
infrastruktur yang bagus dibandingkan Indonesia,” ujarnya.
Ia
berharap pemerintah pusat dan Jawa Barat bersikap arif mengambil
keputusan terkait penyelenggaraan Miss World 2013, agar tidak hanya
memikirkan aspek sesaat. Dia mengingatkan, MUI membolehkan kontes itu
terjadi, tapi tidak diadakan di Indonesia.
”Indonesia pun harus
menolak mengirim perwakilannya ke sana (Miss World, Red). Pemerintah
harus memahami suara rakyat karena Ka’bah tidak memayungi event-event
yang memang direkayasa musuh-musuh Islam,” pungkasnya.
Beberapa tokoh dan ormas Islam pun sudah menyatakan ketidaksetujuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar