Bekasi-Ketua
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH. Ahmad Cholil Ridwan mendukung
jika Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab
Lc, MA. menjadi presiden Indonesia bersyariah.
Dukungan ketua
MUI tersebut disampaikan dalam pembukaan musyawarah nasional (munas) FPI
ke III di Asrama Haji, Bekasi, Kamis (23/8/2013).
Tema acara munas FPI itu sendiri adalah "Menuju NKRI Bersyariah".
"Jika tahun 2014 Habib Rizieq dicalonkan jadi presiden, saya yakin umat
Islam pasti akan mendukung," ujar Kyai Cholil yang disambut dengan
pekikan takbir para jamaah.
"Jika ingin dakwah lancar, ibadah lapang, maka FPI harus merubah haluan pergerakannya ke arah politik. Habib Rizieq merupakan tokoh yang paling pas untuk menjadi Presiden Indonesia 2014-2019," tegas ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Ridwan.
Dalam acara yang dihadiri menteri agama, para ulama, habaib, pimpinan
ormas serta pengurus FPI dari seluruh wilayah Indonesia itu kyai Cholil
berpesan agar umat Islam mengaji politik Islam agar faham masalah
kenegaraan.
Selain itu, kyai Cholil juga menyampaikan kesannya
dalam acara munas FPI tersebut karena kental semangat jihadnya. "Saya
belum pernah merasakan dalam acara lain, di acara ini saya bergetar,
Ruhul Jihad saya rasakan dalam munas FPI ini. Syariat Islam tidak bisa
ditegakkan tanpa jihad," tegas ketua MUI yang juga disambut kalimat
"Allahuakbar" dari jamaah.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI), KH Muhammad Al Khatthat, menurut dia Habib Rizieq memiliki tingkat popularitas tertinggi jika dibanding dengan calon-calon presiden yang hari ini bermunculan.
"Sayangnya, lembaga survei tidak pernah mencantumkan nama Habib Rizieq dalam survei mereka. Saya yakin jika nama Habib Rizieq diikut sertakan maka tingkat popularitasnya mencapai 30 persen," kata dia, yang disambut Gema Takbir oleh ribuan aktivis FPI yang hadir.
Sementara itu, Habib Rizieq enggan menanggapi serius wacana tersebut. Menurutnya, dia belum berfikir ke arah sana, apalagi dirinya tidak memiliki partai politik.
"Saya tidak berfikir ke arah sana," kata Habib Rizieq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar