Sangat aneh jika wartawan media sekuler yang bertanya seperti ini:
Indonesia kan bukan negara Islam, kenapa Miss World dilarang ? Wartawan
lain mencecar lagi dengan pertanyaan, bukan kah ajang
Miss World itu positif, lebih baik daripada mereka berdiri dipinggir
jalan untuk dijual kehormatannya? Bukankah ajang Miss World sejenis
dengan ajang kontes Abang None Jakarta?
Ditambahkan oleh KH Muhyidin Junaini (Ketua MUI bidang Internasional), “Miss World itu punya misinya sendiri. Yang jelas, kita tidak menolak kebudayaan global, tapi jangan sampe budaya luar mempengaruhi
budaya lokal yang membuat bangsa ini menjadi bangsa yang hedonistis,
materialis, dan konsumeristis.
“Masyarakat bertanya, apa
sikap MUI terhadap Miss World, maka inilah sikap MUI, menolak
diselenggarakannya ajang internasional seperti Miss World.”
Kabarnya, MUI diundang Menko Kesra untuk dimintai pendapatnya tentang
Miss World. “Seharusnya pemerintah tidak perlu undang MUI. MUI hanya
membahas tentang yang berkaitan dengan agama dan social.”
Ajang Miss World 2013 yang akan diselenggarakan pada 7 September 2013
mendatang di Nusa Dua, Bali, dengan tegas ditolak Ormas Front Pembela
Islam (FPI).
Sikap penolakan itu dikeluarkan setelah sebelumnya
dibahas di Forum Musyawarah Nasional (Munas). "Kalau menanggapi soal
Miss World kita tolak, bahkan bukan hanya FPI, tetapi MUI juga. Cuma FPI
punya sikap, kalau tetap diadakan kita akan tetap uber panitianya.
Kalau aparat masih melindungi akan kita tolak," ujar KH Misbahul Anam,
Sekretaris Majelis Syuro DPP FPI, saat dihubungi, Senin (26/8).
FPI beranggapan, adanya ajang kontes kecantikan tersebut, moral
masyarakat bisa rusak. Apalagi sebagai orang timur, kompetisi seperti
itu bertentangan dengan nilai budaya.
Pihak panitia kontes kecantikan internasional Miss World 2013 akan menampilkan kebaya dan lebih tertutup dalam hal busana. Namun Misbahul Anam, Sekertaris Majelis Syuro DPP FPI menyatakan hal tersebut tidak mungkin benar-benar diterapkan.
"Ah, itu amat sangat mustahil. Pemilihan Miss World kan ada dari sudut
pandang postur tubuh.Kalau pake kebaya, pake jilbab, itu kan untuk
kamuflase, itu amat sangat mustahil," ujarnya saat dihubungi Senin
(26/8).
Kalau memang hal tersebut dilakukan, pihak FPI benar-benar tidak
akan menolak kontes tersebut dilaksanakan. Namun harus ada pernyataan
tertulis. "Kita nggak mau dibohongin mereka. Kalau ada hitam di atas putih baru kita percaya, kalau nggak ya udah kita obrak-abrik," katanya.
Untuk itu FPI dengan tegas menolak ajang yang untuk pertama kalinya
Indonesia menjadi tuan rumah. "Kita tetap akan menjadi garda terdepan
menolak adanya Miss World," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar