
“Ayah, Idul Fitri telah berakhir, tetapi kau belum membelikanku baju baru.
“Kau katakan akan membelikan apapun demi kebahagiaanku, kau carikan berbagai warna untuk gaunnya.
“Akan tetapi akhirnya kain kafanlah pilihan satu-satunya.
“Engkau menangis. Hidup ini tiada arti di zaman perbudakan.
“Jangan bersedih karenaku, ayah. Bergembiralah.
“Aku akan memakai pakaian terindah hadiah dari-Nya langsung. Ayahku, bersabarlah janganlah bersedih. Berjihadlah, aku ingin engkau sepertiku, syahid.”
Kalimat itu seperti rekaan dalam dirinya sendiri namun terus tengiang-ngiang hingga akhirnya ia tuliskan. Putri Abu Majd tewas dalam serangan militer Mesir, Rabu pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar