Jakarta (SI Online) - Puluhan ribu massa gabungan dari 60 ormas Islam
se-Indonesia siap melakukan gerakan sistematis untuk mengepung Sentul
International Convention Center (SICC) Bogor, yang akan menjadi arena
final Miss World pada bulan September ini.
Pelaksanaan ajang pamer tubuh mulus dan buka-bukaan para wanita cantik
dari 130 negara di dunia yang sengaja dilaksanakan di negara yang
mayoritas mutlak umat Islam ini, dianggap sebagai bentuk pelecehan dan
penghinaan terhadap agama Islam.
Karena ini bagi umat Islam Indonesia, pelaksanaan Miss World wajib
dibatalkan kalau tidak ingin terjadi pertumpahan darah seperti ketika
Miss World diadakan di negara yang mayoritas umat Islam seperti Nigeria
di Afrika Barat beberapa tahun lalu, yang sampai menimbulkan 200 korban
jiwa dimana akhirnnya terpaksa dipindahkan ke London, Inggris.
“Kalau rezim SBY nekat memberi izin pelaksanaaan Miss World, maka kami
siap menjadikan arena Miss World di SICC sebagai ladang bagi kami untuk
menjemput gelar syuhada sebagaimana di Nigeria atau Mesir baru-baru
ini. Ribuan umat Islam tidak akan gentar menghadapi moncong senjata
aparat keamaanan yang menjaga ajang kemaksiatan tersebut. Kami siap
menjadikan arena Miss World sebagai Mesir kedua,” tegas Ketua Taruna
Muslim Indonesia, Alfian Tanjung, kepada Suara Islam Online, seusai konferensi pers di Kantor DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Tenet, Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Konferensi Pers yang dipimpin Juru Bicara HTI Ismail Yusanto tersebut
juga dihadiri lebih dari sejumlah pimpinan ormas Islam seperti Persis,
Hidayatullah, Syarikat Islam, Jamaah Anshorut Tauhid, Parmusi, Al
Irsyad, Al Ittihadiyah dan lain-lain.
Sementara ini salah seorang tokoh Islam yang juga mantan anggota DPR RI,
Mashadi, menegaskan jika pemerintah dengan sokongan MNC Group nekat
menggelar Miss World, berarti pemerintah seperti memaksa umat Islam agar
memakan daging bagi yang sama-sama haramnya.
“Saya kira itu seperti Pemerintah dengan sokongan MNC Group nekat
menjejalkan daging babi yang haram ke mulut umat Islam Indonesia, karena
keduanya sama sama maksiat dan haramnya,” ujar Mashadi.
Dalam beberapa hari kedepan, beberapa ormas Islam akan melakukan gerakan
“pemanasan” dengan mengerahkan massanya untuk berdemo di berbagai
tempat di Jakarta dan Bogor dalam upaya mendesak rezim SBY agar mencabut
surat izin yang telah dikeluarkan Kapolri. Bagi ormas Islam, pembatalan
Miss World baik di Bali maupun Sentul Bogor adalah harga mati. Kesucian
NKRI tidak boleh dicemari oleh tangan-tangan kotor yang ingin
mengobok-obok sendi-sendi moral dan akhlak serta budaya bangsa
Indonesia yang dikenal luhur dan religius tersebut.
Demo massa umat Islam antara lain akan dilaksanakan di depan Gedung MNC
Group Kebon Sirih milik konglomerat keturunan Cina Kristen, Harry Tanoe
dan istrinya Liliana yang dinilai sebagai sponsor utama Miss World.
Selain itu demo juga akan digelar di Bundaran HI, Bogor, Bali dan
Bandung, dimana Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan nekat memberi izin
Miss World.
Sedangkan puncaknya akan digelar di SICC ketika malam final
Miss World dengan mengepung arena maksiat tersebut oleh puluhan ribu
pemuda Islam yang siap syahid.
“Jika nanti sampai terjadi korban jiwa, itu merupakan konsekwensi logis
dari keyakinan umat Islam yang memang harus dibayar dengan jiwa, raga
dan harta dalam memerangi kemungkaran dan kemaksiyatan. Itulah salah
satu bentuk jihad fi sabilillah dan kalau syahid pahalanya jannah,”
tegas Mashadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar