Sehubungan dengan banyaknya opini negatif selama ini mengenai Front Pembela
Islam (FPI), maka secara bersambung kami akan tampilkan penjelasan mengenai
FPI yang berisi ringkasan pokok dari buku “DIALOG FPI - Amar Ma’ruf Nahi
Munkar” karangan Habib Muhammad Rizieq Syihab (Ketua Umum FPI). Tulisan
ini terdiri dari 8 Bab. Mudah-mudahan tulisan singkat ini bisa memperjelas
latar belakang, tujuan berdirinya, prosedur standar kerja FPI dan strategi
umum operasionalnya. Siapa saja terbuka membaca tulisan ini, entah ia
mukmin, muslim, non-muslim, munafiq ataupun seorang musuh Islam. Semoga
kita semua diberi-Nya hidayah selalu. Amiin.
Mengapa Islam Perlu Dibela ?
Islam perlu dibela, dengan dalil-dalil antara lain :
“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama)” (QS,
As Shaff, 14)
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya
Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” . (QS, Surat Muhammad ayat
7)
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa” (QS, Al Hajj,
40)
Sayyid Quthb, dalam tafsir Qur’an Fi-Zhilalil Quran berpendapat bahwa
menolong Allah berarti menolong rasul Allah, agama Allah dan aturan Allah
dalam kehidupan ini. Jadi menolong Allah maksudnya menolong dan membela
agama-Nya, dengan cara menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan segala
larangan-Nya semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT.
Visi dan Misi FPI
FPI berpandangan (Visi FPI) bahwa penegakan amar ma’ruf nahi munkar adalah
satu-satunya solusi untuk menjauhkan kezholiman dan kemungkaran. FPI
berkeinginan untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar secara kaffah
(sempurna) di semua segi kehidupan manusia, dengan tujuan menciptakan umat
sholihat yang hidup dalam baldah thoyyibah (negeri yang baik) dengan
limpahan keberkahan dan keridhoan Allah ‘Azza wa Jalla.
Misi FPI adalah penegakan amar ma’ruf nahi munkar untuk penerapan syariat
Islam secara kaffah.
Asas Perjuangan FPI
· FPI adalah organisasi amar ma’ruf nahi munkar
· Berdasarkan Islam
· Beraqidahkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah (berpegangh teguh pada Al
Qur’an dan As-Sunnah)
Pedoman Perjuangan FPI
FPI menggunakan Lima (5) Prinsip Perjuangan Islam yang pernah digunakan
Al-Imam Hasan Al-Banna rhm, sebagai pedoman perjuangan FPI, yaitu :
1. Allah SWT adalah Tuhan kami dan Dia lah tujuan kami
2. Muhammad Rasulullah SAW adalah teladan kami
3. Al Qur’an Karim adalah Imam kami (sumber segala sumber
hukum Islam)
4. Al-Jihad adalah jalan kami (jihad tenaga, jihad lisan,
jihad hati, jihad ibadah, jihad ilmu, jihad harta, jihad nafkah, dsbnya)
5. Asy-Syahadah (mati syahid) adalah cita-cita kami
Semboyan Perjuanga FPI
“Hidup Mulia atau Mati Syahid”
(Semboyan ini banyak digunakan aktivis pejuang Islam di seluruh dunia, dan
merupakan kata-kata yang diucapkan oleh Asy-Syahid Sayid Quthb beberapa saat
sebelum ajal menjemput di tiang gantungan oleh rezim diktator Jamal Abdun
Nashir)
Hidup mulia adalah hidup dengan iman dan taqwa, karena kemuliaan seseorang
ditentukan oleh tingkat ketaqwaannya. Allah SWT menegaskannya dalam QS 49,
Al Hujarat ayat 13 : “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kam”
Hidup mulia dan Mati Syahid adalah 2 hal yang menyatu saling menyempurnakan.
Artinya, seorang muslim tak akan hidup mulia jika tak berharap syahid, dan
ia mustahil mendapatkan syahid jika ia hidup tak mulia.
Motto Perjuangan FPI
Motto manajemen strategi perjuangan FPI adalah :
‘Haq (kebenaran) tanpa sistem dikalahkan Bathil dengan sistem’
Maknanya :
Kebathilan pada prinsipnya lemah, tapi kalau diatur secara sistematis dan
terorganisasi dengan baik, maka kebathilan akan muncul dalam bentuk yang
kuat dan kokoh
Teknis perjuangan untuk menegakkan kebenaran (Haq) memerlukan organisasi
yang rapi dan sistematis.
Bathil yang kokoh (sistematis dan terorganisasi) dapat dikalahkan oleh
Haq (kebenaran) yang juga kokoh (sistematis dan terorganisasi) .
Haq (kebenaran) yang tidak terorganisasi akan mudah dikalahkan oleh
kebathilan yang terorganisasi.
************ ********* ********* *******
Lima Doktrin Perjuangan FPI
1. Diperlukan niat yang benar-benar ikhlas.
Yaitu niat membela agama Allah karena untuk mencari keridhaan Allah
SWT, semuanya karena Allah tidak menuntut balasan dan ganjaran di dunia,
apalagi sampai mengharapkan pujian atau upah di dunia.
“Sesungguhnya amal perbuatan itu harus dengan niat. Dan sesungguhnya
(ganjaran) bagi setiap orang itu didasarkan niatnya” (Sabda Rasulullah
dalam sebuah hadits)
2. Mulailah dari diri sendiri
Rasulullah bersabda, “Mulailah dari diri sendiri”. Maksudnya sebelum
kita melakukan amar ma’ruf nahi munkar, maka mulailah kita mengajak diri
kita sendiri untuk mulai melakukan kebaikan-kebaikan. Ajaklah diri kita
sendiri untuk belajar menghindarkan kemungkaran dan perbuatan buruk
lainnya yang dilarang agama.
Diperlukan NIAT dan USAHA yang
tulus untuk memperbaiki diri sebelum kita mengajak orang lain kepada
kebaikan. Namun bukan berarti orang yang belum baik tidak boleh
melakukan amar ma’ruf nahi munkar, karena yang penting syaratnya ia
telah tobat dan berjanji untuk memperbaiki diri.
Perhatikan
dengan baik firman Allah SWT dalam QS, As Shoff ayat 2 dan 3 : “Hai
orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu
perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan
apa-apa yang tiada kamu kerjakan.”
Atau firman Allah SWT (Al
Quran, Al Baqarah, 44) : “Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan)
kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal
kamu membaca Al Kitab? Apakah engkau sekalian tidak berpikir?”
3. Berani Untuk Mengatakan Yang Benar
Rasulullah SAW bersabda, “Katakanlah yang haq (kebenaran) walaupun pahit akibatnya”. (HR Ahmad).
Kebathilan pasti akan sirna dari hadapan kita selama ada orang yang
melawannya, dan jadilah kita sebagai orang yang terdepan (yang paling
berani) mengatakan kebenaran.
4. Siap Mengorbankan Nyawa dan Harta
Diperlukan keberanian dalam menegakkan kebenaran. Keberanian (yang
tidak konyol) hanya ada bila kita telah memiliki niat yang ikhlas dan
keyakinan yang sangat kuat bahwa Allah SWT pasti akan membantu kita.
Ingatlah selalu firman Allah SWT setiap kali hati kita mulai was-was,
yaitu : ‘Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah,
niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu’ . (QS, Surat
Muhammad ayat 7)
Pengorbanan harta telah disinggung dalam
beberapa hadits dan Qur’an, antara lain dalam Qur’an, Allah berfirman :
“Allah meninggikan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya
atas orang-orang yang duduk sebesar satu derajat” (QS, An-Nisa 4:95)
Pengorbanan fisik dan bahkan nyawa merupakan resiko lain yang dihadapi.
Namun ingatlah bahwa kematian pasti akan datang dengan cara dan waktu
yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT. Manusia tidak pernah tahu kapan
ia mati, bisa saja ia mati ketika sedang tidur, sedang di kendaraan atau
lagi berperang. Khalid bin Walid, salah seorang pejuang syahid yang
memimpin banyak perang di zaman Rasulullah dan para sahabat selalu
memimpikan agar ia bisa mati di medan perang untuk mati sebagai syuhada.
Tapi Allah SWT telah menentukan rencana-Nya sendiri dan mewafatkan
Khalid dengan tenang di tempat tidur di rumahnya sendiri.
5. Keyakinan Akan Datangnya Pertolongan Allah SWT
Dalam menyerukan orang lain agar menjauhi perbuatan buruk (munkar) kita
pasti akan menghadapi kesukaran dan resiko, misalnya penolakan keras
dari musuh kita. Hal ini sering menimbulkan rasa takut dan was-was.
Allah SWT berfirman : “Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar
mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya
mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya,
sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS, An-Nisa 104)
Ayat ini mengisyaratkan bahwa bila kita memperjuangkan dan membela agama Allah, maka :
- jika kita lelah melawan musuh, maka musuh juga akan dibuat lelah oleh Allah.
- jika kita khawatir melawan musuh, maka Allah juga menanamkan rasa khawatir yang sama pada diri mereka.
- Jika kita menghabiskan waktu dan uang untuk melawan musuh, maka
musuhpun akan mengalami kerugian waktu dan uang yang sama derajatnya
- Jika musuh men-teror, mengancam dan mengganggu kita, maka sebenarnya
Allah juga telah menanamkan rasa tertekan dan takut yang sama pada diri
musuh kita.
Di surat An-Nisa ayat 76, Qur’an mempertegas
lemahnya kondisi musuh Islam yang sedang kita perangi, yaitu,
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang
kafir berperang di jalan thaghut (jalan syeitan), sebab itu perangilah
kawan-kawan setan itu, karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah
lemah”.
Kedua ayat diatas menunjukkan bahwa Allah akan
menanamkan kesusahan, kelemahan dan rasa ketakutan (jiwa pengecut) yang
luar biasa dalam diri musuh Islam, namun hal ini memerlukan persyaratan,
yaitu :
1. perjuangan kita harus ikhlas (berjuang karena Allah)
2. memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah pasti akan membantu kita
(ingat surat Muhammad ayat 7, ‘Hai orang-orang yang beriman, jika kamu
menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu’ . (QS, Surat Muhammad ayat 7)
Namun harus diingat,
sebaliknya pertolongan Allah tidak akan datang bila kita tidak ikhlas
(misalnya marah membabibuta atau karena mengharap imbalan dunia) dan
bila kita ragu-ragu dan kurang yakin akan pertolongan dari Allah (kurang
beriman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar