data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Jumat, 24 Agustus 2012

GARIS: Politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari Goblok!.

JAKARTA (voa-islam.com) - Terkuaknya pembunuhan ustadz Edin, membuat umat Islam menumpahkan kemarahannya terhadap para pengikut aliran sesat pimpinan Sumarna di Kampung Cisaloka, Desa Bojong Tipar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Hari Ahad (19/8/2012).

Namun bukannya mengecam pembunuhan seorang ustadz oleh kelompok aliran sesat, Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Eva Kusuma Sundari justru mengecam umat Islam yang beraksi atas pembunuhan tersebut.

“PDIP amat memprihatinkan makin gampangnya massa tersulut gosip dan makin permisifnya masyarakat terhadap kekerasan hingga berdampak penghilangan nyawa empat orang,” kata politisi PDIP tersebut dalam siaran persnya, Rabu (22/8/2012), seperti dikutip viva.co.id.
...Eva Kusuma Sundari goblok! Kalau tidak tahu permasalahan jangan sok mengecam! Kalau dia mengecam aksi warga tersebut berarti dia mendukung pembunuhan ustadz Edin. Jadi jangan asal bacot!

Pernyataan Eva ini pun mendapat tanggapan dari Pimpinan Gerakan Reformis Islam (GARIS), KH. Chep Hermawan. Ia menilai kecaman yang dilontarkan Eva mewakili PDIP justru membuktikan kebodohannya yang tak mengerti permasalahan di lapangan.

“Eva Kusuma Sundari goblok! Kalau tidak tahu permasalah jangan sok mengecam! Kalau dia mengecam aksi warga tersebut berarti dia mendukung pembunuhan ustadz Edin. Jadi jangan asal bacot!” tegas, KH. Chep Hermawan saat diwawancara voa-islam.com, Kamis (23/8/2012).

Haji Encep, sapaan akrabnya, membantah bahwa pembunuhan ustadz Edin yang merupakan anggota GARIS sebagai berita gosip, namun ini adalah fakta seperti yang diungkapkan pihak kepolisian.

Oleh sebab itu, menurut Haji Encep seharusnya yang dikecam adalah aksi pembunahan terhadap ustadz yang kemudian memancing kemarahan umat Islam, bukan sebaliknya.

“Jadi kalau anda ingin mengecam, harusnya mengecam aksi pembunuhan dulu. Sebab dia (Sumarna, red) sudah merencanakan 4 orang yang akan dibunuh. Kalau dia tidak sesat kenapa mesti membunuh? Dan pembunuhan itu sudah direncanakan!” tandasnya.

Menyikapi pembunuhan terhadap anggotanya, pihak GARIS sendiri akan mengawal persidangan 16 orang anggota aliran sesat pimpinan Sumarna yang telah ditangkap pihak kepolisian.
“16 orang yang diduga melakukan aksi pembunuhan sudah ditangkap dan sekarang berada di Polres, paling kita akan menunggu sidang,” tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar