JAKARTA (voa-islam.com) -
Terkuaknya pembunuhan ustadz Edin, membuat umat Islam menumpahkan
kemarahannya terhadap para pengikut aliran sesat pimpinan Sumarna di
Kampung Cisaloka, Desa Bojong Tipar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat, pada Hari Ahad (19/8/2012).
Namun
bukannya mengecam pembunuhan seorang ustadz oleh kelompok aliran sesat,
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Eva Kusuma Sundari justru mengecam umat
Islam yang beraksi atas pembunuhan tersebut.
“PDIP
amat memprihatinkan makin gampangnya massa tersulut gosip dan makin
permisifnya masyarakat terhadap kekerasan hingga berdampak penghilangan
nyawa empat orang,” kata politisi PDIP tersebut dalam siaran persnya,
Rabu (22/8/2012), seperti dikutip viva.co.id.
...Eva Kusuma Sundari goblok! Kalau tidak tahu permasalahan jangan sok mengecam! Kalau dia mengecam aksi warga tersebut berarti dia mendukung pembunuhan ustadz Edin. Jadi jangan asal bacot!
Pernyataan
Eva ini pun mendapat tanggapan dari Pimpinan Gerakan Reformis Islam
(GARIS), KH. Chep Hermawan. Ia menilai kecaman yang dilontarkan Eva
mewakili PDIP justru membuktikan kebodohannya yang tak mengerti
permasalahan di lapangan.
“Eva
Kusuma Sundari goblok! Kalau tidak tahu permasalah jangan sok mengecam!
Kalau dia mengecam aksi warga tersebut berarti dia mendukung pembunuhan
ustadz Edin. Jadi jangan asal bacot!” tegas, KH. Chep Hermawan saat
diwawancara voa-islam.com, Kamis (23/8/2012).
Haji
Encep, sapaan akrabnya, membantah bahwa pembunuhan ustadz Edin yang
merupakan anggota GARIS sebagai berita gosip, namun ini adalah fakta
seperti yang diungkapkan pihak kepolisian.
Oleh
sebab itu, menurut Haji Encep seharusnya yang dikecam adalah aksi
pembunahan terhadap ustadz yang kemudian memancing kemarahan umat Islam,
bukan sebaliknya.
“Jadi
kalau anda ingin mengecam, harusnya mengecam aksi pembunuhan dulu. Sebab
dia (Sumarna, red) sudah merencanakan 4 orang yang akan dibunuh. Kalau
dia tidak sesat kenapa mesti membunuh? Dan pembunuhan itu sudah
direncanakan!” tandasnya.
Menyikapi
pembunuhan terhadap anggotanya, pihak GARIS sendiri akan mengawal
persidangan 16 orang anggota aliran sesat pimpinan Sumarna yang telah
ditangkap pihak kepolisian.
“16 orang yang diduga melakukan aksi
pembunuhan sudah ditangkap dan sekarang berada di Polres, paling kita
akan menunggu sidang,” tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar