data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Jumat, 24 Agustus 2012

Dua tahun lebih berjuang membangun masjid di Amerika.

Takmir Masjid dan Pusat Kajian Islam Kota Murfreesboro, Negara Bagian Tennessee, Amerika Serikat, kini bisa bernafas lega. Setelah dua tahun lebih berjuang bangunan mereka akhirnya diizinkan beroperasi pemerintah.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Jumat (24/8), Ketua Takmir Masjid Essam Fathy mengaku bahagia dengan izin ini. Pengelola menang di Pengadilan Tinggi Memphis setelah warga sekitar menggugat keberadaan tempat ibadah umat muslim itu.

Masjid Murfreesboro ini terhambat pembangunannya sebagai imbas konflik di Kota New York dua tahun lalu. Saat itu muncul pro-kontra ketika Presiden Barack Hussein Obama mengizinkan pembangunan masjid di Distrik Park51, dekat lokasi serangan teroris 11 September.

Persoalan bangunan ini merembet menjadi isu konflik antar agama. Akibat isu masjid di Ground Zero itu, warga Murfreesboro akhirnya ikut menentang saat mendengar bakal dibangun tempat ibadah umat Islam di kota mereka.

Selama ramadan kemarin, beberapa jamaah nekat beribadah di halaman rumput masjid meski masih ada protes dari warga sekitar. Selama dua tahun terakhir, Masjid Murfreesboro mengalami pelbagai vandalisme, mulai dari coretan dinding sampai dilempari bom molotov.

Imam masjid Usamah Bahlul mengaku bingung mengapa penduduk sekitar mendadak memusuhi kalangan muslim. "Kami bukan tiba-tiba ada di kota ini, kami sudah tinggal tiga dekade. Apa salah kami?" tanya Bahlul.

Salah satu warga netral, Angela Hytry, menyatakan penolakan datang dari penduduk asli sudah tinggal berpuluh-puluh tahun. "Saya juga heran mengapa warga asli merasa keberadaan masjid bakal membawa masalah, pandangan mereka sungguh kolot," kata dia.

Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) menilai selama Ramadan tahun ini tingkat kebencian terhadap muslim meningkat di Negeri Paman Sam itu. Ada tujuh serangan terhadap masjid dalam rentang 12 hari.

Berdasarkan data FBI, serangan Islamofobia sempat menurun setelah Presiden Barack Hussein Obama terpilih empat tahun lalu. Dari 500 serangan pada 2001, menjadi tinggal 107. Namun tahun lalu, jumlah insiden terhadap masjid atau penduduk muslim kembali meningkat hingga 160 kasus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar