data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Kamis, 16 Agustus 2012

Ahok Bakal Jabat Ketua Dewan Pertimbangan BAZIZ DKI Jakarta?.

BOGOR-Atmosfir politik DKI Jakarta kian panas. Pertarungan Foke – Jokowi pada 20 September mendatang ternyata menyita perhatian sejumlah ulama. Hari ini, Ahad 5 Agustus 2012 seju
mlah ulama pun berkumpul di Cipayung, Bogor.

“Kami berkumpul untuk sharing, tak lain adalah menampung aspirasi ummat yang sedang galau. Perlu menyatukan sikap agar umat diakar rumput tidak terombang ambing dengan rayuan-rayuan yang menyesatkan,” tegas Ustadz Haririe Muslim, Ketua Dewan Syariah Forum Zakat Muslim Indonesia, kepada Kiblat siang tadi.

Menurutnya, persoalan Pilkada DKI Jakarta Putaran kedua 20 September mendatang perlu mendapat perhatian umat islam DKI Jakarta. Pasalnya, jika hanya berpijak atas nama demokrasi semata, maka celakalah umat Islam Indonesia.

Mengapa demikian Ustadz? “ Begini. Sejatinya kita memang mendukung Jokowi yang memiliki prestasi baik. Namun persoalan akan rumit bila Jokowi bakal dicawapreskan dalam Pilpres 2014 kelak terbukti. Otomatis wakil gubernur akan menjadi gubernur. Inilah yang sangat berbahaya Jakarta dipimpin oleh non-muslim,” jelasnya.

Yang lebih berbahaya lagi, imbuh Haririe, bilamana pasangan Jokowi menang, dengan posisinya sebagai wagub, Ahok juga bakal dapat jabatan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Badan Amil Zakat dan Infak/Shadaqah (BAZIS) DKI Jakarta?.

“Saya tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengan Syariat Islam yang selama ini kita tegakkan. Maka dengan ini saya ingatkan kepada umat islam DKI Jakarta untuk tidak termakan rayuan para politikus itu. Jangan hanya kita dikasih permen, tapi akidah kita dirusak habis,” tegas Ustadz Haririe Muslim.

Supaya Jakarta tidak jatuh ke tangan orang non-muslim, tokoh Aisiyah yang sekaligus Ketua Umum FORSAP Hj Nurdiati Akma mewanti-wanti umat Islam supaya tidak golput dalam pilgub putaran kedua nanti. “Umat Islam jangan golput, kalau golput akan memberikan kesempatan Jokowi menang,” kata mantan anggota DPR itu.

Sementara Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al Khaththath juga mengingatkan, agar Jakarta tidak mengalami nasib seperti Singapura dan Manila, serta Indonesia tidak menjadi Andalusia kedua, hendaknya umat Islam segera melakukan gerakan pencegahan. Caranya umat Islam harus melakukan konsolidasi dan silaturahmi antar berbagai komponen umat Islam.

“Konsolidasi pemikiran, perasaan, dan gerak untuk memberikan loyalitas hanya kepada Allah dan Rasul-Nya penting dimassifkan,” katanya.

Asal tahu saja, Manila sebelumnya adalah kota Islam, didirikan Sultan Sulaiman. Manilla berasal dari kata fii amaanillah yang artinya doa semoga di dalam jaminan keamanan Allah SWT. Namun setelah kaum Nasrani Spanyol menyerang dan membersihkan kaum muslimin dari Manilla dan kota-kota di Filipina bagian utara, maka kota Manilla menjadi satu-satunya kota Katolik di Asia. Andalusia juga ibu kota Daulah Islam selama 8 abad lebih, tetapi ketika kekuasaannya direbut kaum Nasrani, umat Islam lantas dibantai habis dan diusir dari sana.

Apakah Jakarta akan mengikuti jejak Manilla dan Indonesia mengikuti jejak Andalusia?. Wallahu a’lam. Tentunya tergantung kesadaran umat Islam di Jakarta khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Cegahlah semaksimal mungkin sebelum nasi menjadi bubur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar