data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Sabtu, 18 Agustus 2012

Duka korban kebakaran Pekojan, shalat Ied di bawah fly over.

Ratusan warga Kampung Janis RT 6 sampai RT 12, RW 07-08 di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat yang menjadi korban kebakaran, pada Sabtu (28/7) lalu. Mau tidak mau mereka yang muslim harus rela merayakan hari Idul Fitri dengan keadaan seadanya. 

Mereka berencana melaksanakan sholat Ied di bawah jembatan layang Tubagus Angke. Rencananya, warga akan menggunakan dua lajur jalan raya.

Penggunaan jalan raya ini, menurut kepala RT 8 RW 7, Budi, dikarenakan perbaikan Masjid Nurul Istiqomah yang berada di tengah pemukiman warga belum sepenuhnya selesai. Selain belum rampungnya masjid, banyaknya puing-puing bahan bangunan di sekeliling masjid, menjadi alasan warga melaksanakan sholat Ied di jalan raya.

"Besok kita sholat Ied di bawah fly over, terpaksa arus lalu lintas kita arahkan ke Pasar Angke. Kegiatan kita juga nggak akan ganggu arus lalu lintas, fly over kan masih bisa dipakai," kata Budi, saat ditemui merdeka.com di bekas reruntuhan rumahnya, Sabtu (18/8).

"Rencananya, nanti akan ada penceramah dari Masjid Istiqlal, seperti yang ibu Tuti Alawiyah bilang pas dia berkunjung ke sini,"

Sesudah sholat Ied, lanjut Budi, kegiatan warga adalah halal bil halal, bermaaf-maafan dengan warga yang lain. 

"Bedanya dengan tahun kemarin, mungkin tahun sekarang kita enggak bikin ketupat," imbuhnya seraya tersenyum.

Meski banyak warga yang sudah mampu menyiapkan makanan untuk sahur dan berbuka, Budi mengatakan, pengurus RT tetap mendirikan dapur umum yang didirikan di tengah RT 6 RW 7. Dapur umum ini dikelola oleh warga secara bergantian.

"Selain di RT 6, dapur umum dari PMI juga ada di kelurahan. Sayangnya cuma dua minggu," ujar Budi yang sudah sejak lahir tinggal dan besar di Pekojan.

Budi yang sudah tiga periode menjadi ketua RT mengatakan, sebagian besar warganya tidak melakukan mudik. Mereka masih mendiami reruntuhan rumahnya, meski ada sebagian warga yang mengontrak rumah, sementara tempat tinggalnya yang terbakar mulai dibangun dengan menggunakan material-material bantuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar