Rangoon
(SI ONLINE) - Kegembiaraan suasana hari raya Idul Adha tahun ini tak
dapat dirasakan muslim Myanmar. Demi menghormati dan bersimpati atas
penderitaan kaum Muslim Rohingnya, Organisasi Muslim Myanmar (BMA)
mengatakan sekitar tiga juta umat muslim di negara itu tidak akan
merayakan Idul Adha tahun ini.
Situs iirawady.org melaporkan Kamis (25/10/2012), pada hari Idul Adha
yang jatuh hari ini mereka tidak akan mengadakan festival hari raya yang
biasanya mereka lakukan setiap tahun.
"Saudara-saudari kami dibunuh dan desa mereka dibakar di Arakan. Itu
alasan kami tidak merayakan Idul Adha," kata pemimpin BMA Myo Latt.
Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar bagi umat Islam sejagat
selain hari raya Idul Fitri. Hari raya ini juga dikenal dengan hari raya
kurban.
Latt mengatakan biasanya semua anggota BMA berkumpul dan makan malam di
Ibu Kota Rangoon untuk merayakan hari Idul Adha. Tahun ini merupakan
pertama kalinya mereka tidak merayakan hari raya kurban. Namun dia juga
menyatakan bagi umat Islam di negara itu atau di kota-kota lain yang
ingin merayakan tidak akan dilarang.
Menurut siaran pers dari BMA Selasa lalu, pemerintah tidak bisa menjamin
keamanan dan keselamatan umat Islam yang akan merayakan Idul Adha. Itu
juga menjadi alasan bagi umat Islam Myanmar untuk tidak merayakan Idul
Adha.
Namun menurut salah satu pemimpin komunitas Muslim di Ibu Kota Rangoon,
Hla Thein, Rabu sore, pemerintah juga telah mengubah pikiran dan siap
mengamankan perayaan Idul Adha di Ibu Kota Rangoon.
Sejumlah masjid dibakar di Arakan akibat konflik antara warga Muslim Rohingya dengan umat Buddha selama empat bulan terakhir.
Sejumlah warga Muslim di daerah Mandalay, Karen, dan Mon juga khawatir
akan keselamatan mereka jika merayakan Idul Adha tahun ini. "Lima
organisasi Muslim di Myanmar sudah mengirim surat ke pemerintah untuk
meminta perlindungan bagi saudara-saudara kami di Arakan. Tapi belum ada
tanggapan," kata Myo Latt.
Rabu lalu sebanyak 200 rumah warga dibakar di Kota Kyaukpyu, Arakan.
Selasa malam sebelumnya 20 rumah juga telah dibakar di kota itu.
Kejadian itu dipicu karena terbunuhnya seorang lelaki Buddha dan 2
perempuan Muslim dalam sepekan terakhir.
"Semua rumah yang dibakar itu milik warga Muslim," kata seorang penduduk Kyaukpyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar