data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Jumat, 12 Oktober 2012

Empat Pemain Muslim Newcastle Tolak Pakai Baju Berlogo Perusahaan Rentenir.

Newcastle (SI ONLINE) - Klub sepak bola Liga Primer Inggris, Newcastle United, menghadapi ancaman dari empat pemain Muslim mereka, yakni Demba Ba, Papiss Cisse, Cheick Tiote, dan Hatem Ben Arfa. Tindakan ini diambil setelah klub berjuluk the Magpies itu menjalin kerja sama dengan perusahaan rentenir asal Inggris, Wonga, selama empat tahun.

Keempat pemain itu dikabarkan berniat menolak memakai jersey dengan logo Wonga karena perusahaan tersebut dinilai melanggar hukum Islam.


Ini mendatangkan masalah besar bagi Newcastle lantaran keempatnya merupakan pemain kunci klub bermarkas di Saint James Park itu.


Newcastle United mendapat keuntungan Rp 369 miliar per musim dari hasil kerja sama dengan Wonga. Sebelumnya, Newcastle mengakhiri kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa keuangan asal Inggris, Virgin Money, yang hanya memberikan keuntungan Rp 46 miliar tiap tahun.


Direktur Utama Newcastle United, Derek Llambias, mengatakan dirinya menyambut gembira kontrak kerja sama dengan Wonga. "Ini menjadi langkah dalam membangun klub bisa berkompetisi di level tertinggi," ucapnya.


Wali Kota Turut Menolak


Penolakan juga dilakukan oleh Pemimpin Dewan Kota Newcastle, Nick Forbes. Ia mengecam kesepakatan Newcastle dengan Wonga dan menyebut Wonga sebagai lintah darat resmi.

 "Saya terkejut dan muak dengan fakta bahwa mereka akan menandatangani kesepakatan dengan rentenir legal," kata Forbes seperti dikutip Daily Mail.

"Ini adalah dakwaan menyedihkan dari budaya Newcastle United. Kami berjuang keras untuk mengatasi kredit legal atau ilegal. Menampilkan perusahaan seperti ini di setiap kaos sepak bola akan merusak semua pekerjaan kami," imbuh Forbes.

Wonga dikenal sebagai perusahaan lintah darat yang mengisap uang kaum miskin. Sebagai contoh, jika ada penggemar Newcastle yang membeli jersey seharga 50 pound dengan uang pinjaman dari Wonga, mereka harus mengembalikannya sebesar 71,2 pound (sekitar 1 juta rupiah) sebulan kemudian.


Newcastle United mengikat kerja sama dengan wonga.com mulai tahun depan selama empat tahun dengan nilai kontrak mencapai £24 juta.


Wonga bergerak di bidang pemberian pinjaman jangka pendek dan mendapat sorotan berbagai pihak di Inggris karena dinilai mengenakan bunga yang terlalu tinggi.


Dewan Muslim Inggris Mengharamkan


Dewan Muslim Inggris, MCB, memperingatkan para pemain Muslim Newcastle United untuk tidak mengenakan kaus dengan logo sponsor baru klub, wonga.com. MCB mengatakan mengenakan kaos tersebut sama dengan mendukung tindakan haram.


Sekretaris Jenderal MCB, Sheikh Ibrahim Mogra, mengatakan bunga pinjaman melanggar hukum syariah dan perusahaan seperti wonga.com tidak boleh dipromosikan.


"Mempromosikan Wonga, yang mengenakan bunga pinjaman yang sangat tinggi, sama dengan membantu perusahaan yang membuat sulit anggota masyarakat, terutama kalangan miskin," kata Mogra kepada
BBC.

"Sebagai contoh, kaus tim Newcastle bila dibeli secara kontan harganya £44. Tapi bila Anda meminjam £44 dari Wonga, maka nilai pengembalian pinjaman yang harus Anda bayar adalah £78," papar Mogra.


Mogra menjelaskan seruan MCB kepada para pemain Muslim Newcastle didasarkan pada keinginan untuk melindungi kalangan miskin yang besar kemungkinan mudah terjebak ke perusahaan-perusahaan seperti Wonga.


"Kami tidak ingin warga miskin yang rentan menjadi korban eksploitasi. Ketika mereka meminjam uang dengan bunga tinggi, mereka pasti akan mendapatkan masalah dalam jangka panjang. Mereka sulit untuk membayar bunga tinggi ini," kata Mogra.


Menurut Morga, keempat pemain muslim Newcastle itu berhak melakukan itu. Dia mencontohkan tindakan serupa pernah dilakoni Frederic Kanoute ketika bermain buat Sevilla di Liga Spanyol. Dia menolak memakai kostum berlogo perusahaan judi 888.com. "Saya percaya ini bukan permintaan berlebihan," ujarnya.


Frederic Kanoute, mantan penyerang Tottenham Hotspur, pernah menolak mengenakan logo situs perjudian 888.com ketika bermain untuk klub Spanyol, Sevilla, dengan alasan agama.


Ia diperbolehkan mengenakan kaus tanpa logo tersebut ketika resmi bertanding namun Sevilla mensyaratkan ketika latihan Kanoute harus tetap memasang logo 888.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar