data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Kamis, 25 Oktober 2012

Dianggap Suci, Raja Bali minta Muslim Jangan Sembelih Sapi

Semarang - Umat Islam diminta untuk tidak menyembelih Sapi pada perayaan Idul Adha. Hal ini diungkapkan oleh Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, President The Hindu Center Of Indonesia yang juga Raja Majapahit Bali, di sela – sela dialog Islam – Hindu di Jawa Tengah, seperti dilansir Tribunnews.com, Rabu (24/10/2012).

"Dalam rangka Idul Adha 2012 nanti, saya menghimbau semeton Islam agar tidak menyembelih sapi sebagai kurban. Mungkin bisa diganti dengan dengan hewan lainnya. Ini penting, karena di Bali, Sapi adalah hewan yang disucikan, dan juga dipercaya sebagai kendaraan Dewa Siwa. Dan mayoritas orang Bali adalah penganut Siwaisme," katanya.
"Saya juga minta Desa Adat di Bali juga memberi pemahaman pada semeton Islam. Sehingga tanah Bali ini tetap sakral dan suci,” ungkap Dr.Arya Wedakarna.
”Saya juga mengimbau agar perusahaan di Bali dan para pejabat di Bali CSR jika ingin menyumbang,jangan memakai hewan sapi. Karena umat Hindu harus memberi contoh dan teladan sebagaimana tatwa yang diajarkan Sang Sulinggih.Mari hargai perasaan umat Hindu", papar President World Hindu Youth Organization (WHYO) itu kepada tribunnews.com.

Sementara itu,  Habib Muhsin, berbagai pihak baik MUI, tokoh adat di Bali harus membicarakan persoalan qurban sapi. "Selama ini kan qurban di Bali tidak masalah. Misalnya menyembelih sapi di ruangan tertutup," papar Habib Muhsin.
"Harusnya dirumuskan bersama-sama dengan MUI setempat, Raja Bali tidak usah menghimbau atau melarang menyembelih sapi di Bali. Ini justru menimbulkan polemik," kata Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin seperti dimuat itoday, Rabu (24/10).
Menurut Habib Muhsin, selama ini Umat Islam sudah toleransi dengan warga Hindu di Bali. "Yang namanya toleransi juga harus seimbang, umat Hindu juga harus menghormati keyakinan umat Islam termasuk membolehkan menyembelih sapi saat Idul Adha," jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, President The Hindu Center Of Indonesia yang juga Raja Majapahit, Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menghimbau umat Islam di Bali menyembelih sapi sebagai penghormatan terhadap hewan yang disucikan bagi agama Hindu.
Menurut Arya Wedakarna, umat Islam di Bali agar menyembelih hewan lain karena sapi hewan yang disucikan dan juga dipercaya sebagai kendaraan Dewa Siwa, dan mayoritas orang Bali adalah penganut Siwaisme. "Di Bali, Sapi adalah hewan yang disucikan, dan juga dipercaya sebagai kendaraan Dewa Siwa," ujar Arya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar