data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Senin, 29 Oktober 2012

.Geliat Dakwah Nakerwan Indonesia di 'Negeri Beton' Hong Kong



Hong Kong (voa-islam.com) - Dakwah Islam di Hong Kong semakin menggeliat. Di Negara yang sering disebut 'Negara Beton' tersebut, dakwah Islam kian menunjukkan ghirahnya, dimotori oleh para dai dan mubaligh Pakistan dan Indonesia.

Ahad 28 maret lalu, sebuah pengajian diadakan di Masjid Jami’ Tsim Sha Tsui, Hong Kong. Pengajian yang diadakan oleh MDZ (Majelis Dzikir) ILHAM, yang berada di bawah naungan PDV (Persatuan Dakwah Victoria park) tersebut mendatangkan dua ustadz dari Jakarta, yaitu Ustadz Muhammad Natta dari majelis Az-Zikra dan Ustadz Muhammad Idris Ismail, seorang qori’ internasional.

Meski jamaah pengajian ini membludak, tapi acara berjalan dengan rapi dan lancar. Ratusan jamaah membanjiri area aula masjid, mengikuti setiap acara pengajian dengan khusyuk dan khidmat. Para jamaah antusias menyimak materi yang disampaikan para ustadz.

Bagi para peserta pengajian, selain menambah ilmu dan mempertebal iman, acara ini juga sangat bermanfaat sebagai wahana untuk menghilangkan dahaga jiwanya yang jauh dari lingkungan islami. Isak dan tangis jamaah sempat mewarnai acara saat ustadz memberikan materi taushiah yang sangat menyentuh qalbu.

Puji, ketua panitia pengajian, menjelaskan bahwa pengajian ini diadakan dengan tujuan mempererat tali ukhuwah sesama tenaga kerja wanita, memperkuat iman agar bisa semangat lagi dalam mempertahankan akidah di negara orang. Karena tidak hanya uang yang di butuhkan para pekerja, namun juga suguhan taushiah agama.

Lebih jauh, Puji menjelaskan, target jamaah tidak ada batasan, tidak memandang suku, golongan, semua dapat mengikuti pengajian tersebut. Yang belum berjilbab pun diperbolehkan mengikuti, karena dakwah tidak boleh diskriminasi.

“Saya berharap para rekan-rekan bisa sering mendapatkan pencerahan. Makanya kami mengumpulkan rekan-rekan di majelis ini, dengan mengundang ustadz dari Indonesia,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar