JAKARTA (voa-islam.com) –
Ada benarnya jika sekarang dikatakan sebagai zaman edan. Bayangkan,
seorang dukun yang menyebarkan kemusyrikan bakal mencolonkan diri
menjadi presiden negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
MUI Pusat pernah menyampaikan hasil investigasinya dan menyatakan bahwa terbukti Eyang Subur melakukan praktek perdukunan.
"Ditemukan
adanya praktek perdukunan dan peramalan oleh saudara Subur, yang
dibuktikan oleh kesaksian (syahadah) sejumlah orang yang sulit untuk
terjadinya kebohongan, serta indikasi kuat dalam proses klarifikasi yang
menunjukkan adanya praktek yang dimaksud," kata wakil sekjen MUI,
Amirsyah Tambunan, Senin (22/4/2013), di kantor MUI Pusat.
Sesuai hasil kajian MUI tahun 2005 dalam Munas dengan momor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 ditegaskan, praktek perdukunan dan peramalan adalah haram hukumnya.
Seperti
diketahui, nama Eyang Subur mencuat setelah berseteru dengan komedian
Adi Bing Slamet. Pria gaek yang pernah memiliki 8 istri ini berencana
mencalonkan diri sebagai Presiden RI.
Tak
main-main, tim sukses Eyang Subur pun mengundang beberapa politikus dan
aktivis. Antara lain, mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tri
Dianto dan aktivis yang juga bekas anggota DPR Hatta Taliwang.
Dalam
dalam pertemuan itu, Eyang Subur dan tim mengutarakan niat untuk maju
sebagai calon presiden dari jalur independen. Tapi, Tri Dianto,
mengingatkan bahwa jalur independen hanya ada di pemilihan kepala
daerah.
Karena
itu, Tri Dianto menyarankan pria yang pernah dinyatakan menyimpang dari
aqidah dan syariat Islam oleh MUI itu untuk ikut konvensi capres
Demokrat. Meski memang, sebelumnya Eyang sudah tahu dan berencana untuk
ikut konvensi.
"Saya
jelaskan, hak setiap orang untuk ikut konvensi. Demokrat katanya partai
terbuka. Kalau berani membuka, harus berani menerima. Kalau persyaratan
memenuhi, nggak ada salahnya ikut daftar sebagai capres dari Partai
Demokrat," jelas Tri Dianto di kediaman Eyang Subur di daerah Kebon
Jeruk, Jakarta Barat, Senin (27/5/2013).
Sementara menurut Hatta Taliwang, Indonesia membutuhkan Capres supranatural seperti Eyang Subur.
“Yang
dihadapi bangsa Indonesia saat ini sudah tidak terjangkau, kita butuh
capres supranatural untuk melihat sebaiknya Indonesia bagaimana,“ ujar
Hatta Taliwang saat melakukan kunjungan bersama Tri Dianto.
Eyang Subur yang tak hafal surat Al-Fatihah ketika dites oleh MUI Pusat itu digadang-gadang bisa menyelamatkan Indonesia.
“Beliau berhak sebagai warga negara. Barangkali ada kekuatan lain yang bisa menyelamatkan Indonesia, karena Indonesia sudah tidak masuk akal. Kita butuh kekuatan-kekuatan lain yang bisa menyelamatkan Indonesia,“ pungkasnya.
Ikuti KONTES SEO RGOPOKER 2014 dengan TOTAL HADIAH 32 Juta Rupiah.. untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi www.kontes-seo-rgopoker.com, Terima kasih atas partisipasi anda.
BalasHapus