data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Sabtu, 07 Juli 2012

Tuti Adawiyah "Menjadi Sukses dan Berbudi".

Sekolah merupakan salah satu cara untuk memerangi kemiskinan.  Kesadaran ini menguatkan Tuti Adawiyah, siswi kelas XII SMK  Al-Washilah, untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Menguatkan tekad seperti ini tentu bukan hal mudah bagi Adawiyah. Selain karena keterbatasan ekonomi keluarganya, juga ia masih memiliki 4 orang adik. Terlebih putri  pasangan Ichsan dan Puaini ini tinggal di asrama sekolahannya, di Kembangan Utara Jakarta. Sedangkan kedua orangtua dan saudaranya tinggal di Kelurahan Mekarsari, Tambun, Bekasi, Jawa Barat. “Saya ingin kuliah jadi sekretaris,” kata siswi SMK yang hobi komputer ini. 

Adawiyah bercita-cita menjadi sekretaris karena ia ingin hidup mandiri. “Saya ingin menjadi seorang yang profesional, dan berpenghasilan,” ungkap anak ketiga dari tujuh bersaudara.  Dari penghasilannya itu, Adawiyah ingin bisa membantu ekonomi kedua orangtuanya dan membiayai sekolah adik-adiknya. “Saya ingin bisa berbakti kepada kedua orangtua,” kata Adawiyah tulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar