Perbedaan
yang terjadi antara pemerintah dengan beberapa Ormas, misal FPI,
terletak pada perbedaan metode rukyatul hilal. FPI menggunakan metode
Sullam An-Niyarain yang digunakan oleh ulama-ulama tradisional sejak
dulu. Sedangkan pemerintah menggunakan metode Ephemeris yang notabene
berasal dari barat dan digunakan sebagai navigasi, yang pada akhirnya
Pemerintah memutuskan awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, (21/07/2012).
Tim
rukyatul-hilal FPI di Cakung yang sudah biasa dari tahun ke tahun
memantau hilal telah berhasil melihat hilal. Dalam sidang itsbat yang
digelar Kemenag Pusat, Kamis petang (19/7/2012) wakil
dari Front Pembela Islam (FPI) melaporkan hasil Tim Cakung Jakarta
Timur yang telah berhasil melihat hilal dengan posisi diatas 3 derajat. Dengan menggunakan methode sullam.
“Hilal
Ramadhan 1433 H berhasil terlihat di Cakung oleh saksi-saksi, Ust.HM.
Labib SPd. I, Ust.Afriano, Nabil SS dan Ust.M.Yusuf Jam: 17.53 WIB
selama 4 menit dengan tinggi 3 jah 30 qoh berdasarkan Methode Sullam
dengan bentuk Hilal miring ke kiri. Hakim yang ambil sumpah: H. Nemin
Aminudin SH. MA dari Pengadilan Agama Jaktim”, demikian kata Habib
Rizieq Syihab melalui pesan singkatnya kepada redaksi fpi.or.id, Kamis, (19/07/2012).
Oleh karena itu, DPP FPI memutuskan 1 Ramadhan 1433 H jatuh pada hari Jum'at 20 Juli 2012. Meskipun
berbeda, tetap saja FPI menghormati keputus Pemerintah (Kementerian
Agama) melalui sidang itsbat sekali pun pihak Menag menolak kesaksian
Tim FPI termasuk tim-tim yang lain, yang sudah jelas-jelas melihat hilal
dan telah disumpah oleh Hakim Pengadilan Agama Kementerian Agama
setempat.
Berdasarkan
pengalaman tahun lalu dan sebelumnya. Hasil ru’yat yang diselenggarakan
di Cakung kerap ditolak kesaksiannya karena dianggap mustahil oleh
Dewan Isbat Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ahli Ilmu Falaq (Mbah Munir) Tetapkan 1 Ramadhan 20 Juli 2012
Syekh
Mishbachul Munir (70) atau yang akrab dipanggil Mbah Munir, pemimpin
Pondok Pesantren (Ponpes) Marzakul Falaqiyyah Dusun Semali, Desa
Salamkanci, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jateng menyatakan
awal puasa Ramadhan 1433 H jatuh pada Jumat, 20 Juli 2012. Mbah Munir
sendiri adalah salah satu unsur ahli ilmu Falaq (Lajnah Falaqiyyah) yang
ditunjuk oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Penetapan
hari pertama puasa itu berdasarkan ilmu falaq dan perhitungan yang ada
di tiga kitab penghitungan hari secara Islam. Ketiga kitab itu adalah,
Kitab Nurul Anwar, Rizatul Falaqiyyah, dan Minjhajur Rosidin. "Penetapan
ini sudah saya beritahukan dan dikirim ke PBNU," ungkap Mbah Munir di
Ponpes Marzakul Falaqiyyah, Kamis (19/7/2012), seperti dikutip merdeka.com.
Sebelumnya
Pemerintah memutuskan 1 Ramadan 1433 H jatuh pada 21 Juli 2012.
Keputusan itu disampaikan oleh Menteri Agama Suryadarma Ali dalam sidang
Itsbat, Kamis Malam (19/7). "Dengan mengucapkan Bismillahirromnanirohim
kami tetapkan 1 Ramadan 1433 jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012," kata
Menteri Agama, Suryadarma Ali saat memutuskan sidang Itsbat di gedung
Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (19/7/2012) malam. Kendati
demikian, penetapan hari Lebaran 1 Syawal dipastikan akan bersamaan,
yakni jatuh pada 19 Agustus 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar