data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Sabtu, 14 Juli 2012

Utuhnya Jenazah “Dedengkot” Ahlul Bid’ah Setelah Dikubur Bertahun-tahun.



Prof. DR. Sayyid Muhammad bin Allawy Al Maliki Al Hasani
Orang-orang Wahabi (Salafy) dengan sangat pongahnya yang khas, mereka menjuluki Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani sebagai dedengkot ahlul bid’ah, dedengkot kesyirikan, dan  gelar-gelar buruk lainnya. Hal ini seperti biasa mereka merujuk kepada buku Syaikh Abdullah bin Sulaiman bin Mani’ yang berjudul HIWAR MA’A AL MALIKI FII RADDI MUNKAROTIHI WA DHALALATIHI. Di dalam buku tersebut si penulis dengan sangat kasar bak seorang preman mencaci-maki Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani. Sampai-sampai si Penulis menggelari Sayyid yang mulia ini dengan gelar “dedengkot Ahlul bid’ah dan dedengkot Kesyirikan.”
Di dalam bukunya tersebut Syaikh Abdullah bin Sulaiman bin Mani’ berkata dengan penuh kesombongan: “Akidah dan Orientasinya (Muhammad bin Allawi Al Maliki) hingga sampai pada taraf  tidak waras, akidahnya kacau, dan mengajak kepada paganisme. Itu semua tampak jelas di segala ucapan, tulisan, penjelasan di majelis ta’limnya. Dan tulisannya berisi dosa dan akidah amburadul yang ia sebar pada hari-hari ini. Keseharian orang ini bisa disimpulkan bahwa ia penyeru nomor wahid kepada bid’ah, khurafat, syirik kepada Allah dalam uluhiyyah dan rububiyyah….”
Benarkah Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani seperti yang disangkakan oleh Syaikh Abdullah bin Mani’ yang diikuti pula oleh kaum Wahabi? Mari kita lihat faktanya, setelah beliau wafat dan dikubur bertahun-tahun yang lalu ternyata jasad Jenazahnya masih tetap utuh dijaga oleh bumi dan jasadnya bertambah harum mewangi. Hal ini secara otomatis menjadi bantahan telak buat kaum Wahabi yang sombong. Subhanallah…. 

Laporan investigatif tentang utuhnya jasad Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki berikut ini dilaporkan oleh: Baba Naheel ( Kaheel Baba Naheel / Mevlana Ibrahim Al Khalil )

Setelah beberapa hari lalu diramaikan dengan postingan kabar UTUH-nya jasad Jenazah Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani, kini saya akan melaporkan dengan gaya yang berbeda.
Ini adalah Makam beliau yang berada di Pekuburan suci Makkah Al Mukarromah, yaitu MA’LAA.

Sayyid Muhammad Allawy Al Maliki Al hasani

Makam beliau ini berada di kotak nomor 102.
tepatnya berada dibarisan nomor 56 dengan ciri, BATU NISAN-nya BERDIRI (lihat gambar).
Sengaja oleh keluarga beliau, tumpukan dua batu nisan nya tersebut salah satunya di TEGAK kan, agar mudah dikenali.
Kabar yang kami tangkap, area kotak nomor 102 ini terbebas dari penggantian atau pemindahan jasad, namun ada juga yang mengatakan, meski demikian disetiap memasuki tahun ke-1, 2 dan ke-3 nya makam tersebut di buka untuk dilihat penghuninya. Jika masih utuh maka dibiarkan dan tidak akan di usik lagi hingga seterusnya selamanya.
Area kotak makam nomor 102 ini termasuk area yang dekat sekali dengan gerbang makam Sayyidah Khadijah binti Khuwailid r.a, yang tak lain adalah istri tercinta dan pertama Nabiyyina Muhammad saw.
Pembukaan atau pemeriksaan yang ke-3 makam Sayyid Muhammad ini pihak makam melibatkan atau mengundang keluarga Sayyid Muhammad, waktu itu yang diundang adalah Putra almarhum yang bernama Dr. Sayyid Ahmad bin Muhammad yang mana beliau inilah yang menjadi pengasuh pengganti almarhum. Namun Dr. Sayyid Ahmad tidak bisa hadir kala itu. Beliau mewakilkan kepada salah satu sesepuh staf pengajarnya yaitu Ustad Farid atau Abu Zabibah.
Nah ustad Farid inilah sumber dari cerita UTUH-nya jenazah Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki ini. Beliau adalah saksi mata yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Kabar ini saya dengarkan dari Ahmad Hassan bin saiful islam, dari Ustad Farid Abu Zabibah.
Wallahu a’lam..
Akhirul Kalam.
Semoga bermanfaat.

1 komentar:

  1. Tolak ukur kebenaran adalah berdasarkan al quran dan as sunnah. Jika jasad yg utuh menjadi tolak ukur anda, bgmn dgn Fir'aun ?

    BalasHapus