"Kami dalam kondisi sangat memprihatinkan. Mengapa kami ditingglkan disana sendiri, padahal jumlah kaum Muslimin di dunia milyaran orang," kata Imam dan Khatib Masjid Al Aqsha, Dr Ali Al Abbasi, dalam sambutannya di acara Galadinner bersama Walikota Bandung Dada Rosyada di Pendopo Kantor Walikota, Rabu malam (4/7/2012)
Syeikh Al Abbasi mengaku baru optimis akan pembebsan Palestina dan Al Quds setelah dirinya datang ke Indonesia ini. "Kami optimis, di sini ada ratusan juta orang Islam yang berdiri di belakang kami," katanya.
Al Abbasi bahkan berharap orang Indonesialah yang akan memimpin pembebasan Al Quds. Harapannya ini berdasarkan sejarah yang selama ini terjadi. Pembebsan Al Quds justru dilakukan oleh orang non-Arab, bukan orang Arab.
"Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa pembebas Al Aqsha bukanlah orang Arab. Sholahuddin Al Ayyubi orang Turki. Saya berharap dari Indonesia ada yang bisa membebaskan Palestina," katanya disambut pekik takbir peserta.
Menurut Al Abbasi kewajiban membebaskan Al Quds dan Palestina bukan hanya tanggung jawab bangsa Palestina atau bangsa Arab saja. Tetapi menjadi kewajiban seluruh umat Islam di dunia, termasuk Indonesia.
"Sebagaimana jika Masjidil Haram dijajah, maka akan menjadi kewajiban umat seluruh dunia untuk membebaskannya," jelasnya.
Al Abbasi menegaskan sekali lagi, bahwa taktala Daulah Islamiyah dijajah bangsa Mongol yang berhasil membebaskan juga bukan Arab, melainkan orang Turki. Yang berhasil menaklukkan Konstantinopel juga bukan orang Arab.
"Yang menjaga Islam kebanyakan juga bukan orang Arab. Al Ghazali bukan Arab, Abu Hanifah bukan orang Arab. Imam Al Qurtubi bukan orang Arab. Bahkan para perawai hadits kebanyakan bukan orang Arab", tandasnya.
"Ini karena dalam Islam Allah tidak membedakan antara orang Arab dengan 'Ajam (non Arab). Orang dibedakan atas dasar ketaqwaannya", ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar