MENGENALKAN buku pada anak-anak merupakan tanggungjawab orang dewasa, khususnya orang tua dan para
pendidik. Tanpa ada dorongan, anak tidak akanmengerti arti penting membaca buku, tutur Ustadz muda, biasa disapa kang Aab Yang Punya nama LengkapDrs.Abdul Wahab, SAg
yang akrab dengan berbagailapisan masyarakat, baik itu
dengan orang-orang intertainer maupun pejabat pemerintah.
Sosok Ustadz yang satu inijuga Memiliki segudang bakat
terutama dibidang da'wah. Jam terbangnya telah
melanglang buana di berbagai belahan Nusantara.
pendidik. Tanpa ada
yang akrab dengan berbagailapisan masyarakat, baik itu
dengan orang-orang intertainer
Sosok Ustadz yang satu inijuga Memiliki segudang bakat
terutama dibidang da'wah.
melanglang buana di berbagai
Anak-anak tidak akan mencari atau menginginkan - buku bacaan atas keinginahya sendiri, Hal ini seting kali terjadi karena anak belum mengerti manfaat membaca buku. Namun, jika orang dewasa berhasil memberi dorongan dan pengertian akan pentingnya membaca buku, anak akan tertarik dan mulai mencari buku. Berawal dari keprihatinan rendahnya minat baca anak di lingkungan sekitarnya, Drs. Abdul Wahab, S.Ag yang akrab disapa Kang Aab memprakarsai pembukaan sebuah Taman Bacaan Anak (TBA) di bawah bendera Yayasan Al washilah.cabang Bongas Indramayu Jawa Barat yang berdomisili di Jl. Kerta Mulya Bongas Indramayu Jawa Barat. Ustadz Muda yang penuh kharismatik ini juga pengelola Ra dio Alwaish Indramayu, memiliki hobi membaca, memang terbiasa di kelilingi dengan beragam buku bacaan sejak belia.
"Saya merasakan nikmatnya membaca. Saya khawatir sekali kalau sampai tidak ada bacaan untuk anak-anak. Pada waktu krisis moneter, harga buku naik dan banyak penerbit gulung tikar, buku bukan lagi sesuatu yang harus di beli. Karena kebutuhan sandang pangan papan lebih di utamakan. Saya semakin khawatir karena membaca akan meningkatkan kwalitas dari manusia itu sendiri," ujar Abdul Wahab ketika di temui di kawasan kediamannya di Bongas Indramayu Jawa barat.
Penyebab lain, anak tidak memiliki kecintaan tehadap buku karena harga buku sering tidak terjangkau uang saku mereka. Oleh karena itu, supaya anak mencintai buku dan memiliki minat membaca, or ang dewasa harus terMbat dengan memberi teladan dan membantu mengusahakan
penyediaan buku bacaan.
Menyadari hal tersebut diawali dengan mengumpulkan buku dari lingkungan rumah dan sekitarnya, Abdul wahab membuka TBA pertama bernama Annur. Lokasi TBA dipilih di daerah perkampungan padat tahun 2004 silam. Tujuanya untuk memberikan bacaan bermutu secara gratis, khususnya bagi anak dari keluarga ekonomi lemah.
"Alhamdulillah, ketika pertama kali dibuka, saya tidak melihat adanya kesulitan. Mungkin karena kita mengerjakanya dengan gembira dan sederhana. Tidak seperti perpustakaan yang memakai nomor, maka kita lebih kepada klasifikasi. Jadi ada rak buku ceria, buku ilmu pengetahuan, buku sekolah, dan buku sosial serta moral," lanjut Abdul Wahab sosok ustadz muda yang selalu senyum dan tampil penuh wibawa, Abdul Wahab sadar bahwa kegemaran membaca bukanlah sesuatu yang bisa di paksakan kepada anak. Maka dibuatlah suasana Taman Bacaan Anak (TEA) yang ada secara menarik, Setrategis dan mudah di jangkau anak.
Dia sengaja mengarahkan taman bacaanya pada anak terutama usia 3-18 tahun karena anak perlu memiliki dasar. Karenanya Abdul Wahab yang akrab dipanggil Aab terpanggil untuk membantu mereka memperoleh buku bacaan.
"Saya harap dengan membaca mereka bisa mandiri dan kreatif. Walaupun nanti tidak memiliki kesempatan untuk meneruskan pendidikan, tapi bukan berarti proses belajar berhenti. Dengan adanya taman bacaan, mereka bisa belajar autodidak dan mampu menjadi manusia yang terisi ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar