data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Kamis, 24 Januari 2013

Peringatan Maulid Nabi Markaz FPI: Habib Rizieq Minta Seluruh Kader FPI Siap Bantu Korban Bencana.

Jakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI), Habib Muhammad Rizieq Shihab menyerukan kepada seluruh kader FPI untuk siap membantu masyarakat jika terjadi bencana alam. Seruan tersebut merupakan bentuk kepedulian FPI terhadap kondisi bangsa yang terus dirundung bencana dan mengakibatkan penderitaan bagi masyarakat luas.

Hal tersebut disampaikan Habib Muhammad Rizieq Shihab dalam acara peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW ke 1486 bertema Tegakan Syariat, Raih Rahmat Indonesia Selamat yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI) di markas FPI Jalan Petamburan Jakarta (23/1).

“Saya minta kepada seluruh posko FPI ketika ada bencana maka semua posko kemanusiaan FPI harus dibuka. DPP FPI akan membantu semaksimal mungkin. FPI adalah milik umat dan harus membantu umat tanpa memandang suku agama ras. Pasca banjir banyak sampah, laskar FPI harus bekerja bantu masyarakat membersihkan lumpur dan sampah banjir. Kita lakukan penyemprotan terhadap rumah warga untuk antisipasi penyakit,” seru Habib Muhammad Rizieq Shihab yang baru saja ditinggal ibunda tercinta, Syarifah Sidah Alatas karena sakit.

Habib menjelaskan dalam musibah banjir yang melanda Jakarta, tidak kurang 40 posko yang didirikan oleh FPI untuk membantu masyarakat korban banjir. Semua, kata Habib Muhammad Rizieq Shihab dilakukan dengan maksimal walau penuh keterbatasan.

“DPD DKI membentuk posko banjir untuk membantu umat, FPI tidak mampu membantu seluruh masyarakat. Ada 40 posko banjir FPI tetapi peralatan dan modal kami sangat terbatas. Kami minta maaf pada masyarakat,” terang pria kelahiran Jakarta tanggal 24 Agustus 1965 ini.

Pria yang mengecap pendidikan S2 dan S3 di Universitas Antar-Bangsa Malaysia ini meminta agar masyarakat tidak berkecil hati walau Indonesia mengalami musibah bencana yang bertubi-tubi. Menurutnya itu bisa merupakan ujian maupun azab dari Allah karena tindakan manusia itu sendiri. Untuk itu Habib mengajak seluruh masyarakat untuk bertaubat memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang selama ini telah diperbuat.

“Masyarakat jangan berkecil hati, musibah merupakan ujian bagi yang beriman. Mudah-mudahan musibah kemarin jadi peringatan bagi kita semua. Musibah adalah azab bagi mereka yang kafir, murtad, fasik, munafik, maksiat. Mari kita introspeksi diri, kalau kita banyak maksiat maka musibah yang menimpa kita adalah azab. Kita wajib kembali kepada Allah, mari kita bertaubat, mohon ampun pada Allah,” ajaknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar