JAKARTA (voa-islam.com) -
Pemandangan yang begitu menyedihkan nampak di depan mata. Rumah-rumah
penduduk tenggelam oleh banjir. Harta benda seperti lemari es, hingga
motor dan mobil pun terendam dan tak sempat diselamatkan karena banjir
datang secara mendadak Kamis dini hari.
Demikian
situasi dan kondisi di depan Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat saat
relawan Infaq Dakwah Club (IDC) bersama laskar FPI dibantu PMI saat
melakukan evakuasi korban banjir.
Banjir datang dengan tiba-tiba sejak Kamis dini hari di saat warga terlelap, lalu air mulai meninggi saat pagi hari.
“Air
naik sejak pagi, langsung tinggi. Sementara ini tidak ada korban jiwa,
tapi semua warga sudah dievakuasi ke masjid-masjid dan sekolah,” kata
Saban, seorang petugas PMI Jakarta Pusat kepada voa-islam.com, Kamis
(17/1/2013).
Selain
itu, PMI juga membuka dapur umum untuk korban banjir. “untuk sementara
sudah kita data dari sini saja ada sekitar 750 orang. Kita juga membuka
dapur umum,” tambahnya.
Meski
tak ada korban jiwa, kerugian harta benda diperkirakan amat besar
lantaran umumnya penduduk hanya sempat menyelamatkan diri karena banjir
yang datang tiba-tiba.
Pemandangan
kawasan Petamburan nampak seperti sungai besar. Petugas pun harus
bekerja ekstra keras untuk mengangkut penduduk yang masih berada di
rumah-rumah, apalagi lokasi banjir begitu padat dan sebagian berada di
dalam gang sehingga makin menyulitkan evakuasi.
Mereka
yang masih bertahan, umumnya tinggal di lantai atas atau atap-atap
rumah. Namun tetap dihimbau segera ke lokasi posko penampungan untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi listrik di lokasi
tersebut pun sudah padam, sehingga selain kebanjiran mereka pun harus
bertahan dalam kondisi gelap gulita.
Usai
melakukan upaya evakuasi bersama laskar FPI dan PMI, relawan IDC kembali
menuju markas FPI di Petamburan. Di markas tersebut, kini difungsikan
juga sebagai tempat menampung para pengunsi korban banjir.
Irwan,
salah seorang pengurus FPI menyampaikan, dari RW. 03 dan RW. 04
Kelurahan Petamburan, sudah terdata sekitar 3141 jiwa yang menjadi
korban banjir. “Semua data yang kita dapat ini belum seluruhnya dan
terus akan bertambah,” ujarnya.
Sementara
itu, selain di wilayah Kelurahan Petamburan, posko-posko penanggulangan
korban banjir FPI sudah berada di 21 titik di Jakarta.
“Sejauh
ini masih belum terpusat, jadi masih dikendalikan di wilayah
masing-masing, ada sekitar 21 titik di Jakarta. Namun nantinya kita akan
lakukan pendataan juga,” jelasnya.
Para pengungsi korban banjir kini membutuhkan pertolongan segera. Diantaranya pakaian, selimut, makanan, serta yang paling penting adalah obat-obatan dan tenaga medis. Sebab jika hujan terus mengguyur dan banjir tak segera reda diperkirakan penduduk bisa mudah terserang penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar