Jakarta
– FPI: Sutradara liberal, Hanung Bramantyo yang selama ini kerap
mendiskreditkan Islam, kembali mengundang masalah. Film karyanya
berjudul "Cinta Tapi Beda", yang menceritakan kawin beda agama dan
menghina masyarakat minang yang selama ini identik dengan islam
digambarkan sebagai katholik taat. Film tersebut dinilai memutarbalikkan
fakta dan melecehkan agama Islam.
Kali
ini, sineas liberal Hanung Bramantyo secara terang telah berdusta. Ia
mengungkapkan bahwa Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Jakarta, Habib
Salim Al-Attas atau yang biasa disapa Habib Selon bersama istrinya telah
menonton film kontroversial "Cinta Tapi Beda".
Informasi
itu disampaikan Hanung melalui akun Twitter @Hanungbramantyo. “Hari
Sabtu Habib Selon menonton ‘CTB’ dengan isteri atas undangan
Multivision,” tulis @Hanungbramantyo, seperti dikutip harian online itoday, Selasa 08 Januari 2013.
Hanung
juga mengutip pendapat sejumlah sumber bahwa Habib Selon tidak
mempermasalahkan film Cinta Tapi Beda. “Menurut sumber, secara cerita
tidak ada persoalan. Hanya beliau minta ada tambahan teks di akhir
film,” tulis @Hanungbramantyo.
Namun
setelah dikonfirmasi ternyata Hanung Bramantyo berbohong, Habib Salim
Al-Attas belum pernah menonton seperti yang dituduhkan oleh Hanung. “Itu
nama saya dicatut, ane tidak kenal die, ane tidak pernah diundang
nonton ame Multivision”, kata Habib Salim Al-Attas, Selasa 25 Shafar
1434/ 8 Januari 2013.
Sementara
itu, menurut pihak DPP Front Pembela Islam (FPI) Jakarta, yang dimaksud
bukanlah Habib Salim Al-Attas, tapi Habib palsu yang mengaku bernama
Abdurrahman Assegaf. Ia sering menjual nama Habib dan FPI, padahal nama
aslinya Abdulharis Umarella (Amsari Omarella) asal Ambon dan tinggal di
Pamulang / Parung.
“Waspada
! HABIB PALSU Abdurrahman Assegaf, nama aslinya Abdulharis Umarella
asal Ambon tinggal di Parung, sering jual nama HABIB dan FPI. Kini, a/n
HABIB dan FPI dia bela film CINTA TAPI BEDA karya SINEAS LIBERAL Hanung
Bramantyo yang menceritakan KAWIN BEDA AGAMA dan menghina masyarakat
MINANG yang selama ini identik dengan Islam digambarkan sebagai Katholik
taat. Dengan ini FPI DKI Jakarta menyatakan bahwa Hanung Bramantyo dan
Habib Palsu Abdulharis Umarella sebagai MUSUH UMAT ISLAM”, demikian
klarifikasi yang disampaikan DPP Front Pembela Islam (FPI) Jakarta,
kepada redaksi fpi.or.id, Selasa 25 Shafar 1434/ 8 Januari 2013. [slm/fpi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar