data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Kamis, 31 Januari 2013

Lagi, Nabi Palsu Muncul di Jawa Tengah.

Ini kabar Nabi Palsu dari Karanganyar, Jawa Tengah. Polres Karanganyar tengah mendeteksi kabar munculnya seorang warga yang mengaku nabi.
 
 

Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Aji Wibowo, mengatakan, pihaknya telah mengetahui persis keberadaan nabi palsu tersebut berada di sekitar daerah lereng Gunung Lawu.
 
 

Demikian disampaikan AKBP Nazirwan Adji Wibowo kepada wartawan seusai penyampaian visi dan misi 2013 di Gedung Wanita, Selasa (29/1/2013).
 
 

Menurut Kapolres, pihaknya mendapatkan laporan terkait munculnya nabi palsu di Karanganyar dalam beberapa bulan ini. Kendati demikian, Kapolres enggan membeberkan identitas dan alamat nabi palsu tersebut.
 
 

“Yang terbaru, ada laporan mengenai nabi palsu di Karanganyar. Kami akan mengawasi dan memantau nabi palsu tersebut,” katanya kepada wartawan, Selasa (29/1/2013)
 
 

Polres Karanganyar, ujar Nazirwan, sudah melaporkan munculnya nabi palsu tersebut kepada Bupati Karanganyar. Para tokoh masyarakat akan dilibatkan untuk mengantisipasi aliran sesat yang bernabi palsu ini, sehingga tak menyebar, dan tidak memunculkan konflik horizontal..
 
 

Nazirwan memberi contoh, kasus perusakan rumah milik salah satu pengikut ingkar sunnah yang terjadi pada 2012 lalu. Kasus itu dirampungkan dengan mempertemukan pihak terkait dengan para tokoh di Karanganyar, sehingga permasalahan tidak melebar dengan konflik horizontal.
 
 

Kapolres menyatakan kekhawatiran, jika aliran sesat yang mengakui adanya nabi palsu itu dibiarkan terus berkembang, bisa membahayakan wilayahnya. Jika sudah demikian, gesekan dan konflik horizontal kemungkinan besar akan terjadi.
 
 

Jika sudah tahu ada aliran sesat dengan nabi palsu, mengapa tak dibubarkan saja dan tangkap nabi palsunya? Yang baru terduga “teroris” saja cepat sekali digerebek bahkan ditembak mati, mengapa yang sudah jelas-jelas sesat, malahan mengaku nabi, kok tak segera ditindak?
 
 

Kata Kapolres, pihaknya akan melakukan tindakan tegas setelah hasil pemantauan intelijen tentang nabi palsu sudah lengkap. Jika tak bisa dibina (disadarkan), maka bubarkan, ujar Kapolres.
 
 

Ia memastikan sudah melakukan koordinasi untuk menyelesaikan kasus ini. “Dalam koordinasi dengan bupati dan muspida, kami sudah tekankan masalah ini untuk segera diselesaikan, kalau memang tak bisa dibina, bubarkan…!” tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar