Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman
SH, mengecam pernyataan politisi Partai Golkar, Nurul Afirin, yang
mempertanyakan apa yang dikatakan oleh Mendagri Gamawan Fauzi. Munarman menegaskan, pernyataan Nurul Arifin tidak layak didengar.
"Nurul Arifin dari Partai Golkar. Ada kader dari Partai Golkar yang
korupsi soal pengadaan Alquran. Jadi, ngapain dengar omongan dari orang
yang organisasinya banyak terlibat korupsi. Ngurus anggotanya saja tidak
becus," kritik Munarman seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat
(25/10/2013).
Sebelumnya, seperti dikutip Kompas.com, Nurul
Arifin mempertanyakan maksud Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, yang
mengimbau para kepada kepala daerah untuk bekerja sama dengan Front
Pembela Islam (FPI) dalam menjalankan pembangunan dan program di daerah.
Menurut Nurul, imbauan Mendagri layak dipertanyakan karena dapat terjadi banyak penafsiran di dalamnya.
"Kenapa harus FPI, apa enggak ada yang lain untuk mengawasi? Saya akan
pertanyakan lebih lanjut pada Mendagri. Emang enggak ada yang lain, yang
kredibilitasnya lebih baik dari FPI," kata Nurul Arifin.
Menanggapi pernyataan Nurul Arifin ini, Munarman mengatakan partai Nurul
yang banyak dihuni para koruptor lebih tidak layak lagi dilibatkan
dalam urusan kemasyarakatan.
"Kalau logika Nurul Arifin
digunakan, maka partainya nggak berhak untuk dilibatkan dalam urusan
sosial, politik, kemasyarakatan. Orang kredibilitasnya dikenal sebagai
partai korup kok," kecam Munarman lagi.
Sebelumnya, Mendagri
Mendagri Gamawan Fauzi mengimbau kepada kepala daerah untuk menjalin
kerja sama dengan FPI. Kepala daerah seharusnya tidak alergi dengan
organisasi kemasyarakatan (ormas). Menurut Gamawan, kerja sama bisa
dilakukan untuk program-program yang baik.
"Kalau perlu dengan
FPI juga kerja sama untuk hal-hal tertentu. Iya kan? Kerja sama untuk
hal-hal yang baik," ujar Gamawan, dalam sambutan Rapat Koordinasi
Nasional Pengelolaan Kawasan Perkotaan Tahun 2013, di Hotel Red Top,
Kamis (24/10/2013) kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar