
Kasus
penetapan mantan Menpora Andi Malarangeng sebagai tersangka korupsi
kini menjadi topik perbincangan hangat dimana-mana. Mulai dari kalangan
bawah hingga elit negara ikut membahas peristiwa ini, sebagai bentuk kekecewaan akan bobroknya negeri yang dililit kasus korupsi.
Kekecewaan serupa turut pula disampaikan Ketua Umum Front Pembela Islam, Habib Rizieq Syihab.
Pejabat negara yang seharusnya menjadi contoh malah memperlihatkan
akhlak buruk menjadi maling di negaranya sendiri, dimana ia seharusnya
bekerja dengan jujur dan menjaga citra negara ini.
Pembicaraan
kemudian berlanjut ke bagian yang agak menarik saat Habib Rizieq
mengupas kilas balik tentang sikap Andi Malarangeng ketika terjadi
Insiden Monas tahun 2008 lalu. Menurutnya, saat itu Malarangeng
bersaudara begitu lantang menghakimi FPI, membahas panjang lebar tentang
FPI dan membuat opini seolah FPI adalah pelaku kriminal nomor satu,
tanpa melihat dari dua sisi. Bahkan saat itu belum ada proses hukum apa
pun tentang peristiwa tersebut.
Habib Rizieq menjelaskan, saat
terjadi insiden Monas pada tanggal 1 Juni 2008, dimana laskar Islam yang
Anti Ahmadiyah bentrok dengan AKKBB yang Pro Ahmadiyah di Lapangan
Monas. Malam harinya, kakak beradik Rizal Malarangeng dan Andi
Malarangeng asyik dialog di Metro TV tentang FPI dengan aneka hujatan.
Bahkan, Rizal dengan semangat mengatakan “FPI Ormas Sinting!” yang
langsung disambut dengan lebih semangat oleh Andi dengan menyatakan “FPI
Ormas Kriminal!”. Padahal, saat itu belum ada proses hukum apa pun
tentang siapa yang terlibat dan siapa yang bersalah.
Kini, Andi
Malarangeng memakan ucapannya sendiri. KPK telah menetapkannya sebagai
tersangka koruptor, Palu Hakim sudah siap diketok untuk memvonisnya
sebagai menteri kriminal, insya Allah.
Habib Rizieq
menambahkan, ada pepatah mengatakan; “Al-Jazaa min Jinsil ‘Amal” artinya
“balasan itu sesuai amal perbuatan”. Pepatah lain menyebutkan “Maling
teriak Maling”. Andi meneriaki orang lain maling, ternyata dia yang
“maling”. Andi meneriaki FPI kriminal ternyata dia yang “Kriminal”.
Bagaimana kabar Rizal? Akan datang juga balasan serupa, insya Allah.
Demikian penuturan Habib Rizieq Syihab, agar menjadi pelajaran bagi
semua pihak. Jangan memvonis sesuatu tanpa mengerti duduk permasalahan,
karena bisa jadi pihak yang menunjuk hidung pihak lain ternyata adalah
pelaku sebenarnya.