data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Kamis, 11 Juli 2013

Thamrin Tamagola Layak Disiram.

Jakarta – FPI: Insiden kecil antara juru bicara Front Pembela Islam (FPI), H. Munarman SH dan sosiologi Univeristas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tamagola dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di TVOne, Jum’at 28 Juni 2013, mendapat tanggapan dari para pengamat dan praktisi media, antara lain adalah Mohamad Fadhilah Zein dan Hanibal Wijayanta.

Insiden itu terjadi ketika mereka tengah berdiskusi mengenai jam operasional hiburan malam selama Ramadan. Saat Munarman tengah asyik berbicara, Thamrin menyela untuk mengungkapkan ketidaksetujuannya. Namun, Munarman mengaku kesal terhadap Thamrin karena kerap memotong-motong pembicaraannya. Klimaksnya, Munarman menyiram wajah profesor itu dengan secangkir teh. Diskusi yang bertemakan pembatasan jam operasi tempat hiburan malam itu akhirnya dihentikan.

Menurut Fadhilah Zein yang juga mantan produser TVOne ini, perlu dipertanyakan, bagaimana sebenarnya rapat redaksi program Apa Kabar Indonesia Pagi di TVOne. Sehingga sampai mengundang dua orang yang berseberangan secara ideologi di satu tempat. Padahal, kata Fadhil – demikian ia akrab disapa, TVOne sudah tahu karakter Munarman seperti itu. Dan bisa diprediksi akan terjadi konflik dengan orang-orang liberal seperti Thamrin Amal Tamagola, “Kenapa ditempatkan di satu tempat. TVOne sebenarnya bisa memisahkan Munarman di lokasi berbeda (teleconference), tapi di layar televisi tetap berdialog dengan Thamrin.”

Fadhil yang juga dosen Universitas Ibnu Khaldun tersebut khawatir,  ini merupakan strategi TVOne untuk menaikkan rating pemirsa. Karena dengan konflik Munarman dan Thamrin, pemirsa TV jadi meningkat “Media massa seperti televisi seharusnya memberi tayangan yang mencerdaskan. Jangan memperuncing konflik. TV itu kan wilayah public. Jadi public punya hak untuk mendapatkan tontonan yang berkualitas dan bermutu. Saya berharap umat Islam punya stasiun televisi sendiri. Kontennya berkualitas dan mampu menghadirkan Islam yang sesuai dengan diajarkan Rasulullah SAW," jelasnya berharap.

Terkait insiden kecil yang terjadi antara Munarman dan Thamrin A Tamagola, tidak sedikit pihak yang menganggap aneh jika kasus ini sampai dibawa ke jalur hukum. Seperti pendapat praktisi media Hanibal Wijayanta yang merasa aneh jika Munarman dilaporkan ke kepolisan. “Bisa saja Munarman dituntut oleh Thamrin dengan tuduhan penganiayaan. Tapi itu kalau Munarman memukul atau menggetok kepala Thamrin dengan gelas, atau vas bunga. Tapi kan tidak ia lakukan.”

Hanibal yang Produser Eksekutif ANTV menjelaskan, insiden serupa sebetulnya pernah terjadi. Sebelumnya, pernah terjadi ketika Goerge J Aditjondro ‘mengeplak’ wajah Ramadhan Pohan dengan kertas. Namun, ketika Ramadhan mengadukannya ke polisi, justru malah menjadi bahan tertawaan orang. Sehingga gugatannya dicabut. “Apalagi yang disiram Munarman cuma air saja. Kan nggak sakit. Cemen banget kalau perkara begini saja sampai diadukan ke kepolisian. Nanti laporannya adalah Thamrin dianiaya Munarman dengan air. Hehehe,” ujar Hanibal tersenyum geli.

Dikatakan Hanibal, tuduhan perbuatan tidak menyenangkan adalah pasal karet. Lagi-lagi, Hanibal menyebut Thamrin cemen jika ingin menjerat Munarman dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan.  ”Munarman bisa saja membalikkan fakta yang sebenarnya, misalnya, yang memotong pembicaraan kan Thamrin lebih dulu. Tidak memberi kesempatan Munarman untuk berkomentar.”

Hanibal kemudian memberi contoh lain sebagai perbandingan, yaitu ketika dialog di Metro TV antara anggota FPKS Fachri Hamzah dengan Juru Bicara KPK Johan Budi. Disitu terlihat jelas, bahwa Fachri terus memotong penjelasan Johan. Sehingga Johan pun jengkel. “Kalau mereka satu meja pasti bisa berantem, karena saya mengenal keduanya punya karakter keras dalam bersikap.”

Tapi yang menarik, orang punya pendapat berbeda dalam melihat tayangan tersebut. Bagi pendukung PKS, Fachri hebat karena bisa membungkam Johan. Sebaliknya banyak pula yang menganggap Fachri lebay dan ngawur argumentasinya. Tapi ada juga yang menganggap penjelasan Johan lebih kuat dan dengan tenang bisa mengcounter komentar Fachry.

“Begitu pula dalam kasus Munarman vs Thamrin, perdebatan adalah hal biasa dalam dialog seperti itu. Namun, idealnya, kedua pihak harus sama-sama saling menghargai. Kalau salah satu pihak sedang menjelaskan, maka pihak yang lain harus memberikan kesempatan kepada pihak pertama dan mendengarkan penjelasan itu. Kalau memotong-motong pembicaraan lawan bicara, seperti Thamrin dalam diskusi kemarin, itu namanya tidak punya etika juga,” ujar Hanibal.

Lebih lanjut Hanibal mengungkapkan, setiap aksi selalu ada reaksi. Dan reaksi Munarman adalah dengan menyiram wajah Thamrin. “Menurut saya, tindakan Munarman ini tetap terukur. Bukan kalap. Kalau Munarman kalap, pasti Thamrin akan ditinju wajahnya, atau menggetok kepalanya dengan gelas atau vas bunga yang ada disitu.”

Ingat, Munarman adalah seorang sarjana hukum yang faham betul tentang hukum, apalagi sebagai bekas Koordinator Kontras dan Ketua YLBHI, tentu sangat paham tentang pasal-pasal penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan. “Karena itu, dia lebih memilih tindakan menyiram muka Thamrin dengan air (teh) dingin, Kalau air itu panas, Munarman dengan gampang bisa dikenai pasal penganiayaan. Tujuan Munarman, tampaknya hanya untuk mengagetkan dan membuat jera lawan bicaranya saja. Dan tampaknya, Thamrin pun menyadari bahwa pengaduan kasus penyiraman air seperti ini sangat lemah argumentasi hukumnya.

Demikian diungkapkan praktisi media Hanibal Wijayanta, yang juga Produser Eksekutif ANTV ketika dimintai tanggapannya terkait insiden penyiraman air minum yang dilakukan juru bicara FPI Munarman terhadap sosiolog UI Thamrin Amal Tamagola dalam program, “Apa Kabar Indonesia Pagi” di TVOne, Jum’at kemarin.

Sementara itu Ketua Umum Front Pembela Islam(FPI), Habib Rizieq Syihab menilai insiden kecil itu wajar-wajar saja. Habib mengatakan, Thamrin Tomagola itu layak mendapat siraman, karena Tamrin seringkali menyalahkan umat Islam. “Thamrin Tomagola memang layak mendapatkan siraman itu. Karena sejak Awal Tahun  2000 ia selalu menyalahkan muslim Ambon dalam kasus pembantaian umat Islam di Ambon tahun 1999. Begitu juga pada kasus pembantaian umat Islam di Poso sepanjang kasus tahun 1998 - 2000. Padahal semua orang tahu bahwa ekstrimis kristen yang memulai pembantaian umat Islam di Ambon dan Poso.”  Kata Habib.

Selanjutnya Habib Rizieq juga mengatakan FPI  siap menghadapi resiko apapun atas tindakan Ketua DPP FPI Bidang Nahi Munkar.  ”Dalam dialog pagi TV One Jum’at 28 Juni 2008, H. Munarman, SH menyiramnya karena dia selalu memotong-motong pembicaraan dan terus mengalihkan pokok pembicaraan tanpa etika dialog, lalu dengan kurang ajar dia menuding-nuding dengan tangan kiri ke muka H.Munarman SH di depan TV yang ditonton jutaan orang. Mengajar orang yang tidak beretika terkadang memang perlu siraman.

Jadi, H. Munarman sudah benar. FPI sepenuhnya mendukung tindakan H. Munarman SH, apalagi beliau sebagai Ketua DPP FPI Bidang Nahi Munkar, maka sudah sesuai tugasnya untuk nahi munkar. Jika si Atheis Thamrin dan gerombolan liberalnya mau memperpanjang masalah dengan cara apa saja, silahkan! FPI selalu siap untuk menghadapi mereka kapan saja dan dimana saja ! Allahu Akbar.” Tulis Habib. 

Berikut tulisan lengkap Sikap Ketua Umum Front Pembela Islam(FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab terhadap SIRAMAN H.MUNARMAN SH KE MUKA THAMRIN TOMAGOLA Dalam DIALOG TV ONE: 

Bagus !  Thamrin Tomagola memang layak mendapatkan SIRAMAN itu !! Karena, sejak Awal Th. 2000 ia selalu menyalahkan muslim Ambon dalam Kasus Pembantaian Umat Islam di Ambon Th.1999. Begitu juga pada Kasus Pembantaian Umat Islam di Poso sepanjang kasus Th.1998 s/d 2000. Padahal semua orang tahu bahwa EKSTRIM KRISTEN yang memulai Pembantaian Umat Islam di Ambon dan Poso. 

Dia juga sering menyalahkan Umat Islam dalam Kasus Ahmadiyah dimana saja. Dan hampir di setiap dialog dan ceramah, dia selalu menghina FPI dan selalu memfitnah Umat Islam sebagai pihak INTOLERANSI. Dalam sidang MK tentang Judicial Review UU ANTI PENODAAN AGAMA Tahun 2010, saya dengar langsung dalam ruang sidang pernyataannya dalam membela Ahmadiyah, bahwa jika ingin objektif menilai agama-agama dan aneka keyakinan, maka kita harus tanggalkan dulu baju agama (alias ATHEIS). Dan dia juga seorang RASIS dimana dia hina masyarakat Dayak dengan tuduhan bahwa Sex Bebas adalah tradisi Dayak, sehingga dia diadili dalam Sidang Adat Dayak. Jika saya mau rinci ada 1001 hinaan yang dilontarkannya terhadap GERAKAN ISLAM mau pun Bangsa Indonesia secara umum. 

Dalam dialog TV One pagi Jum'at 28 Juni 20013, H.Munarman SH menyiramnya karena dia selalu memotong-motong pembicaraan dan terus mengalihkan pokok pembicaraan tanpa ETIKA DIALOG, lalu dengan kurang ajar dia menuding-nuding dengan tangan kiri ke muka H.Munarman SH di depan TV yang ditonton jutaan orang. Mengajar orang yang TDK BERETIKA terkadang memang perlu SIRAMAN. Jadi, H.Munarman sudah benar!!! 

FPI sepenuhnya mendukung tindakan H.Munarman SH, apalagi beliau sebagai KETUA DPP FPI Bidang NAHI MUNKAR, maka sudah sesuai tugasnya untuk NAHI MUNKAR. Jika Si Atheis Thamrin dan gerombolan LIBERAL nya mau memperpanjang masalah dengan CARA APA SAJA, silakan ! FPI selalu siap utk menghadapi mereka kapan saja dan dimana saja ! Allahu Akbar !!!.. 

SELURUH LASKAR FPI SIAGA I 

Menyikapi pernyataan Ketua Forum Masyarakat Maluku (FORMAMA) Arnold Thenu dalam kasus Thamrin Tomagola bahwa dia dan gerombolannya akan mengejar H.Munarman SH walau ke lobang tikus. "Dalam waktu 2X24 jam Polisi tidak dapat menangkap Munarman, maka kami akan mencarinya di tempat tinggalnya ataupun keluarganya sampai dapat, kalaupun dia lari maka akan kami buru sampai ke lubang tikus sekalipun akan kami kejar," ancam Arnold seperti dikutip itoday, Jumat 28 Juni 2013.

Respon dari ancaman tersebut, Ketua Umum Front Pembela Islam(FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab menyatakan: "Siapa pun yang mencoba mengganggu H.Munarman SH di luar proses hukum berarti mengganggu FPI. Ancaman Armold Thenu terhadap Munarman akan ditanggapi serius FPI. Sebelum dia mengejar Munarman, maka FPI yang akan kejar dia kapan saja dan dimana saja. DIA MAU MENANTANG PERANG, KAMI LAYANI!!. ALLAHU AKBAR !!!"..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar