Presiden
Barack Obama menyatakan Amerika Serikat tidak terlibat krisis di
Mesir, dan penggulingan Presiden Mohamad Mursi oleh militer. Obama cuci
tangan terhadap fakta-fakta yang menunjukkan keterlibatan Amerika
Serikat terhadap penggulingan Mursi.
Tetapi,
hasil kajian dan investigasi oleh pemerintah federal Amerika Serikat
terhadap puluhan dokumen menunjukkan Washington nyata-nyata mendanai
tokoh-tokoh utama oposisi Mesir yang menyerukan penggulingan Presiden
Mohamad Mursi.
Dokumen
yang diperoleh oleh Program Pelaporan Investigasi di Berkeley
menunjukkan Amerika Serikat menyalurkan dana melalui program Departemen
Luar Negeri untuk mempromosikan demokrasi di kawasan Timur Tengah. Program ini mendapat dukungan penuh semangat dari aktivis dan politisi yang menggalang aksi kerusuhan di Mesir.
Program
Departemen Luar Negeri oleh para pejabat AS disebut sebagai inisiatif
"bantuan demokrasi" yang merupakan bagian dari upaya pemerintah Obama
yang lebih luas yang mencoba menghentikan kekalahan kelompok sekuler
yang pro-Washington, dan memenangkan kembali pengaruh kalangan sekuler
di negara-negara Arab yang dilanda revolusi, dan mengakhiri bangkitnya
kaum Islamis, yang sebagian besar menentang kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah.mokrasi'
'Bantuan Untuk Demokrasi
Program bantuan Washington untuk demokrasi di Timur Tengah disalurkan secara terstruktur melalui Departemen Luar Negeri. Ratusan
juta dolar pembayar pajak yang disalurkan melalui Biro Demokrasi, Hak
Asasi Manusia dan Tenaga Kerja (DRL), The Middle East Partnership
Initiative (MEPI), USAID, organisasi semi-pemerintah National Endowment
for Democracy (NED), dan organisasi-organisasi yang berbasis di Washington.
Pada
gilirannya, kelompok-kelompok itu juga menyalurkan dana kepada
organisasi lain seperti International Republican Institute, National
Democratic Institute (NDI), dan Freedom House. Dokumen
federal itu menunjukkan kelompok-kelompok ini telah mengirim dana ke
organisasi tertentu di Mesir, sebagian besar dijalankan oleh anggota
senior partai politik anti-Mursi yang berkedok sebagai aktivis LSM.
The
Middle East Partnership Initiativmene - yang digagas oleh George
Walker Bush pada tahun 2002 yang dalam upayanya mempengaruhi politik
di Timur Tengah, bersamaan dengan serangan teroris 11 September -
telah menghabiskan hampir $ 900 juta dollar dalam bentuk proyek-proyek
demokrasi di seluruh wilayah Timur Tengah, ungkap dari data-data dari
pemerintah federal.
USAID
mengelola sekitar $ 1.4 juta dolar per tahun di Timur Tengah, dengan
hampir $ 390 juta dolar ditujukan untuk promosi demokrasi, ungkap salah
seorang pengelola Proyek yang berbasis di Washington pada Timur Tengah
Demokrasi (POMED).
Pemerintah
Amerika Serikat tidak menyebutkan angka pengeluaran per-negara, tapi
Stephen McInerney, direktur eksekutif POMED, memperkirakan bahwa
Washington menghabiskan sekitar $ 65 juta dolar pada tahun 2011 dan $ 25
juta dolar pada tahun 2012. Hal ini dapat dilihat dari rincian dokumen di bawah ini:
Amerika
Serikat menyalurkan dana demokrasi penyalurannya melalui Departemen
Luar Negeri ke Mesir yang diwakili National Endowment for Democracy. Dokumen
federal menunjukkan NED, yang pada tahun 2011 diberi wewenang anggaran
tahunan sebesar $ 118 juta dolar oleh Kongres, disalurkan setidaknya $
120 ribu dolar selama beberapa tahun kepada seorang Mesir perwira
polisi di pengasingan yang telah bertahun-tahun menghasut kekerasan di
Mesir.
Hal
ini tampaknya bertentangan dengan mandat Kongres, yang jelas
menyatakan NED adalah untuk terlibat hanya dalam perubahan secafra
"damai", tanpa adanya kekerasan.
Kolonel Omar Afifi Soliman
Kolonel
Omar Afifi Soliman - yang bertugas di satuan polisi elit dan
investigasi, terkenal karena pelanggaran hak asasi manusia - mulai
menerima dana NED pada tahun 2008, selama empat tahun.
Soliman,
yang memiliki status pengungsi di Amerika Serikat, dijatuhi hukuman in
absentia selama lima tahun penjara oleh pengadilan Kairo untuk
perannya dalam menghasut kekerasan pada tahun 2011 terhadap kedutaan
Israel dan Arab Saudi, dua sekutu Amerika Serikat.
Dia
juga menggunakan media sosial untuk mendorong serangan kekerasan
terhadap para pejabat Mesir, menurut dokumen pengadilan dan review
posting media sosial nya.
US
Internal Revenue Service mengungkapkan bahwa NED membayar puluhan ribu
dolar untuk Soliman melalui organisasi yang ia ciptakan yang disebut
Hukuk Al-Nas (Hak Rakyat), yang berbasis di Falls Church, Virginia.
Soliman
mendapat beasiswa HAM 2008 di NED dan pindah ke Amerika Serikat.
Soliman menerima hibah kedua $ 50.000 dolar NED kembali memberikan
hibah pada tahun 2009 untuk Hukuk Al-Nas. Pada tahun 2010, ia menerima $ 60.000 dan $ 10.000 pada tahun 2011.
Dalam
sebuah wawancara dengan Program Pelaporan Investigasi di UC Berkeley,
Soliman enggan mengakui bahwa ia menerima dana pemerintah Amerika
Serikat dari National Endowment for Democracy.
Sosliman mengatur penghancuran terhadap pemerintahan Mursi
pada akhir Mei, dan memerintahkan, "Memenggal kepala orang-orang yang
mengendalikan kekuasaan, melalui sebaotase terhadap kebutuhan air dan
gas".
Soliman
membuat instruksi melalui Facebook kepada 83.000 pengikutnya
melakukan penyemprotan jalan dengan campuran minyak dan gas oli
sebanyak "20 liter minyak sampai 4 liter gas" - bagaimana untuk
menggagalkan mobil melakukan pengejaran.
Pada
sebuah video YouTube, Soliman mengambil dana untuk usaha yang gagal
pada bulan Desember menyerbu istana presiden Mesir dengan pistol dan bom
molotov untuk menggusur Mursi.
"Kami tahu dia
mendapat dukungan dari beberapa kelompok di Amerika Serikat, tapi kita
tidak tahu ia mendapatkan dukungan dari pemerintah Ameirka Serikat. Ini
akan menjadi berita untuk kami," kata seorang pejabat kedutaan Mesir,
yang berbicara dengan syarat anonim kepada media.
Pendanaan Lawan Morsi
Front
Keselamatan Nasional (FSN) yang merupakan blok oposisi utama yang
dipimpin el-Baradei, beberapa anggotanya menerima dana Amerika Serikat,
telah mendukung kampanye aksi jalanan yang berubah menjadi kekerasan
terhadap pemerintah Mursi
Sebuah
penerima dana dari National Endowment for Democracy dan kelompok
demokrasi Ameirka Serikat, adalah seorang perempuan Mesir berumur 34
tahun, Esraa Abdel-Fatah, yang tiba-tiba masyhur selama pembahasan
konstitusi baru pada Desember 2012.
Dia
mendesak para aktivis untuk mengepung masjid dan menangkap dar mimbar
semua ulama dan tokoh Islam yang mendukung konstitusi yang diusulkan,
sebelum referendum.
Tindakan mengepung masjid sejak itu terus, dan beberapa orang telah tewas dalam bentrokan membela mereka.
Hasil
investigasi fari fihak federal menunjukkan tokoh LSM Mesir,
Abdel-Fatah, mendapat dukungan dari NED, MEPI dan NDI, diantara
kelompok-kelompok yang didanai Departemen Luar Negeri yang "membantu
demokrasi".
Saaddin Ibrahim
Abdel-Fatah
aktif secara politik, yang berhasil menciptakan kekacauan di Mesir,
dan menggalang dukungan bagi Partai Al-Dostor yang dipimpin oleh mantan
kepala nuklir PBB Mohamed El Baradei, sosok yang paling menonjol dalam
Front Keselamatan. Dia memberikan dukungan penuh untuk pengambilalihan militer, dan mendesak Barat tidak menyebutnya "kudeta".
"Juni 30 akan menjadi hari terakhir masa Mursi itu," katanya kepada pers beberapa minggu sebelum kudeta terjadi.
Uang
pembayar pajak Amerika Serikat telah dikirim ke kelompok yang
didirikan oleh beberapa orang terkaya Mesir, yang hanya digunakan untuk
menciptakan kekacauan dan menghancurkan demokrasi di Mesir.
Michael Meunier sering menjadi tamu pada saluran TV yang menentang Mursi. Kepala
Partai Al-Haya, Meunier - warga negara ganda AS-Mesir - telah
diam-diam mengumpulkan dana AS melalui LSM-nya, untuk berbagai
organisasi Mesir.
Organisasi
Meunier yang didirikan oleh beberapa tokoh oposisi yang paling keras,
termasuk orang terkaya dan terkenal di Mesir dari Kristen Koptik yaitu
milyader Naguib Sawiris, Tarek Heggy, seorang eksekutif industri minyak,
Salah Diab, yang mitra Halliburton di Mesir, dan Usama Ghazali Harb,
seorang politikus yang menjadi kaki tangan rezim Mubarak dan sering kontak dengan kedutaan Amerika Serikat.
Meunier
telah membantah menerima bantuan AS, tetapi dokumen-dokumen pemerintah
menunjukkan USAID pada tahun 2011 memberikan bantuan kepada organisasi
berbasis di Kairo nya $ 873.355 dolar, sejak 2009, telah diambil dalam $ 1.300.000 dolar dari badan Amerika Serikat.
Meunier
membantu demo lima juta Kristen Ortodoks Koptik yang menentang agenda
Islamis Mursi, untuk turun ke jalan melawan presiden pada 30 Juni.
Reformasi
dan Pembangunan Partai anggota Mohammed al-Sadat Essmat menerima
dukungan keuangan Amerika Serikat melalui Asosiasi Sadat untuk
Pembangunan Sosial, penerima beasiswa dari The Middle East Initiative
Kemitraan.
Sadat adalah anggota komite koordinasi, yang menggerakkan dan mengorganisir aksi pada 30 Juni menjatuhkan Mursi. Sejak 2008, ia telah mengumpulkan $ 265.176 dolar yang berasal Amerika Serikat.
Setelah
tentara dan polisi menewaskan lebih dari 50 pendukung Morsi pada hari
Senin, Sadat membela penggunaan kekerasan dan menyalahkan Ikhwanul
Muslimin, mengatakan itu digunakan kaum perempuan dan anak-anak sebagai
tameng
Beberapa
politisi yang didukung AS mengatakan Washington secara diam-diam
mendorong mereka untuk menghasut protes guna menghancurkan Mursi..
"Kami
diberitahu oleh fihak Amerika Serikat bahwa jika aksi protes jalanan
yang besar, dan berlangsung selama seminggu, Gedung Putih akan
mempertimbangkan kembali semua kebijakan Amerika Serikat saat ini
terhadap pemerintahan Ikhwanul Muslimin," kata Saaddin Ibrahim, seorang
politisi Mesir-Amerika menentang Mursi.
Ini benar-benar persongkolan jahat antara
Gedung Putih, Tel Aviv, dan LSM-LSM, serta politisi, militer Mesir,
menggulingkan Presiden Mohamad Mursi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar