Euphoria Valentine’s Day yang digembar-gemborkan oleh tradisi barat
dengan kedok hari kasih sayang ternyata telah menyebar luas dipenjuru
dunia tidak terkecuali di Indonesia yang sangat suka dengan hal berbau
barat, seolah bila tidak ikut budaya barat maka dianggap tidak modern.
Banyak generasi muda ikut sibuk terhanyut dengan budaya ini. Apakah
dengan ikut merayakan valentine, lalu kita menjadi orang barat? Padahal
dalam tradisi ini, kita tidak ada kepentingan sama sekali, bahkan
terkesan bodoh mengikuti suatu budaya yang tidak jelas asal-usulnya dan
merugikan umat Islam.
Harusnya kita lebih memahami,
Valentine’s Day bukanlah hari pembuktian cinta, atau hari kasih sayang
karena justru pada hari ini lah kebanyakan manusia yang mengatakan
mereka melakukan aktivitas seperti free seks, zina, dan lainnya atas
nama cinta, sedang menodai arti cinta itu sendiri. Bagaimana mungkin
cinta diartikan hanya sebuah pemuasan nafsu belaka? Pemenuhan kebutuhan
biologis saja? Dan bagaimana mungkin atas nama cinta semuanya boleh dan
legal untuk dilakukan.
Berikut ini jawaban Habib Rizieq Syihab atas pertanyaan seorang mahasiswi UIN terkait Valentine’s Day :
1. Apa pandangan Habib tentang valentine?
Valentine tradisi kafir yang tidak baik dan tidak boleh ditiru atau
diikuti oleh umat Islam, karena Valentine bukan sekedar hari kasih
sayang, bahkan hari sex bebas atas nama kasih sayang. Fakta dalam
praktek perayaannya seperti itu. Camkan !
Bicara tentang kasih
sayang, lucu sekali dirayakan setahun sekali ??!! Itu tradisi orang yang
miskin kasih sayang, sehingga stress mencari kasih sayang.
Ada
pun dalam Islam, tiada hari tanpa kasih sayang, karena Islam adalah
agama kasih sayang. Umat Islam tidak pernah kekurangan kasih sayang,
karena mereka memiliki Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Penyayang, dan
Nabi SAW yang diutus untuk menebar kasih sayang, serta agama yang
berintikan kasih sayang, dan juga memiliki saudara sesama muslim yang
wajib saling memberi kasih sayang setiap saat. Jadi, umat Islam itu
tidak miskin kasih sayang.
2. Jika benar valentine adalah syiar agama nasrani, bagaimana seharusnya kita bersikap?
Setahu saya Valentine itu bukan Syiar Nashrani, tapi produk
Freemasonry. Nashrani tidak mengajarkan free sex, tapi Freemasonry yang
mengkampanyekan free sex. Freemasonry merusak semua umat beragama.
Freemasonry adalah Dedengkotnya LIBERAL. Dengan demikian jelas bahwa
merayakan Valentine bagi umat Islam hukumnya HARAM.
3. Sebagai
generasi muda yang memiliki keingintahuan dan mencoba berbagai macam
tradisi valentine, seperti memberi bunga atau coklat untuk orang yang
dikasihi?
Sebagai generasi muda Islam, wajib selektif dalam
berinteraksi dengan budaya atau tradisi apa pun. Jika bertentangan
dengan Islam wajib ditolak, bukan dicoba !
4. Isu selanjutnya
adalah valentine dapat mengikis jiwa nasionalis generasi muda karena
dianggap sebagai budaya barat yang merugikan, bagaimana tanggapan Habib
tentang hal tersebut? bukan kah kita bangsa yang dapat menerima
perbedaan mengingat kita sendiri adalah bangsa yang terbentuk dari
berbagai macam suku bangsa?
Valentine itu bukan hanya dapat
mengikis jiwa kebangsaan, tapi juga mengikis aqidah dan merusak akhlak.
Valentine sebagai hari free sex atas nama kasih sayang adalah merupakan
penyimpangan, bukan perbedaan, karena mana ada agama yang menghalalkan
free sex ??!! Kita toleransi terhadap perbedaan, tapi harus tegas
terhadap penyimpangan, sehingga Valentine wajib ditolak oleh semua agama
dan segenap anak bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar