“Mereka punya nabi sendiri setelah Nabi Muhammad. Shalatnya cukup dua
kali dalam sehari hanya dua rakaat, pagi untuk menghapuskan dosa malam,
terus shalat malam untuk menghapuskan dosa disiang hari,” ungkap Bupati
Kerinci H Murasman.
Dalam Islam, seharusnya shalat dilakukan sebanyak 17 rakaat dalam 5
waktu sehari semalam. Kemudian jika salah seorang sudah mengajak orang
lain untuk shalat, maka dirinya tidak perlu shalat, karena pahala yang
mengajak shalat sama dengan pahala orang yang diajak shalat.
Di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Kayu Aro juga terdapat aliran kepercayaan Saptodarmo. Selain itu, aliran Ahmadiyah juga masih berkembang di Desa Sungai Lingang, Kecamatan Kayu Aro.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) diminta turun tangan menyikapi ajaran yang
diduga menyimpang dari Islam di Kabupaten Kerinci, Jambi. MUI Provinsi
Jambi harus turun tangan membantu Pemda Kerinci mengantisipasi persoalan
ini.
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengatakan apapun aliran agama yang
sedang berkembang di Kerinci saat ini harus dipelajari secara mendalam,
khususnya oleh MUI. “MUI harus mencari tahu bagaimana bentuk aliran yang
berkembang tersebut. Lalu, bagaimana cara mengintervensi adanya aliran
yang berkembang itu,” ungkapnya, Kamis (7/2/2013).
Pengamat Teologis Islam, Dr H Hermanto Harun mengatakan, salah satu
penyebab munculnya aliran sesat ini, yakni banyaknya mereka yang
beragama tidak mengambil dari sumbernya. Selama ini beragama hanya
fanatisme.
"Agama hanya mengikut saja, yakni sebagai taqlid saja. Sehingga tidak mengambil sumber yang aslinya,’’ tuturnya.
Penyebab kedua yakni, dangkalnya akhlak para pengikut aliran sesat ini
dalam memahami agama. Masyarakat kelompok ini sering berlaku sok
memahami, tapi tidak beragama dengan baik.
Dalam perspektif teologi Islam, katanya, kehancuran Islam datang dari
dalam Islam itu sendiri. Jika ada indikasi, pengrusakan dari luar Islam,
itu sangat mungkin terjadi.
"Gerakan seperti ini bersinergis dengan kemampuan setan. Setan ini menginginkan kita kafir,’’ sebutnya.
Dia mencontoh salah satu cara orang menghancurkan Islam yakni dengan
menebarkan ajaran fluralisme beragama. Dimana semua keyakinan dalam
beragama adalah sama.
"Jika kita meyakini semua agama itu sama, itu kita akan kafir,’’ tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar