Ratusan Laskar Front Pembela Islam (FPI)
bentrok dengan satpam, preman, ormas bayaran serta orang berbadan tegap
dari pengembang elit Alam Sutera, Serpong, Kota Tangsel. Bentrokan dipicu oleh sengketa lahan Alam Sutera di Kampung Paku Alam, Kecamatan Serpong, Tangsel.
Bentrokan terjadi sore tadi, Ribuan masa FPI yang hendak mempertahankan
tanah milik warga seluas 2,5 hektar, yang diserobot oleh pengembang
Alam Sutera.
Awalnya polisi yang dibantu puluhan satpam Alam
Sutera hendak membubarkan masa, namun mereka mendapat perlawanan. Kedua
kubu pun saling lempar batu hingga bentrokan terjadi. Polisi juga
beberapa kali menembakkan gas air mata.
Ketua FPI Kabupaten
Tangerang Habib Muh mengatakan, pihaknya ingin membela warga pemilik
tanah yang diserobot pihak Alam Sutera. Menurutnya, pemilik tanah punya
sertifikat dan tidak pernah dijual, namun tiba-tiba saja dibangun oleh
pengembang.
"Kita turun untuk membantu warga yang dizalimi
pengusaha Alam Sutera. Mereka tidak punya modal, jadi tidak bisa menyewa
pengacara. Kita minta sengketa tanah diurus secara adil melalui jalur
hukum," katanya.
Habib Muh juga tidak ingin bentrokan terjadi
dan menyelesaikan permasalahan dengan cara baik-baik, Namun dia Alam
Sutera menggunakan cara premanisme.
"Mereka dibekingi preman,
jadi kita lawan, Kalau tidak diselesaikan secara hukum, kita akan
kerahkan masa lebih besar lagi sekitar 5000 orang," tandasnya.
Ribuan masa ini sempat membubarkan diri setelah berunding dengan polisi,
Namun bentrokan kembali terjadi Sementara enam anggota ormas FPI masih
diamankan polisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar