Depok – KabarNet: Front Pembela Islam (FPI) menolak keras rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah. Sebab, kenaikan harga BBM itu secara langsung akan menaikkan harga kebutuhan pokok.
FPI mengkhawatirkan akan banyak masyarakat lebih sengsara meski mendapatkan dana Bantuan Langsung Sosial Masyarakat (BLSM).
Ketua FPI Kota Depok Habib Idrus Al Gadri
mengatakan, rakyat selalu dicekoki umpan, berupa dana BLSM yang hanya
bersifat sementara. Padahal beban yang akan ditanggung jauh lebih lama.
Dana BLSM, tak akan MENJAMIN rakyat sejahtera.
Habib Idrus juga berharap pemerintah
membenahi terlebih dahulu sistem perminyakan di Indonesia. Di antaranya
tidak menjual minyak mentah ke luar negeri melainkan diolah di dalam
negeri. Selain itu Habib Idrus juga mengatakan kenaikan BBM diakibatkan
oleh pemerintahan KORUP.
“Yang salah kan rakyat kenapa milih
partai partai yang suka korupsi, nah sekarang rakyat menanggung
akibatnya, dan yang ada dicekokin dana BLSM yang sekedar untuk menghibur
rakyat. Bagaimana kedepan anak cucunya, apa mau dicekokin juga dengan
BLSM? Pejabat hanya jadi PERAMPOK UANG RAKYAT,” ujarnya di Depok, Kamis
13 Juni 2013.
“Partai besar berlomba-lomba MALING UANG
RAKYAT sampai trilyunan dan milyaran. Ironisnya, tanpa malu dan berdosa,
mereka melambaikan tangan sambil tersenyum, seolah-olah bangga dengan
perbuatan jahatnya terhadap rakyat, perampok berdasi, jangan dibilang
korupsi, bilang saja MALING DAN PERAMPOK UANG RAKYAT,” paparnya.
Dana BLSM, kata Habib Idrus, juga bukan
dari pemerintah. Tetapi uang rakyat yang harus dikembalikan kepada
rakyat. Habib Idrus khawatir, setelah dana BLSM selesai, maka rakyat
kesulitan mencari makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar