data-config="{'skin':'skins/scmGreen/skin.css','volume':100,'autoplay':true,'shuffle':false,'repeat':1,'placement':'top','showplaylist':false,'playlist':[{'title':'Nurul Musthofa-Ya Dzaljalali Wal Ikram ','url':'http://www.youtube.com/watch?v=_eV6T3hpwEA'},{'title':'Nurul Musthofa-Ya Robbi Sholli Ala Muhammad','url':'http://www.youtube.com/watch?v=2vwjFDiMhv0'}]}" >


Rabu, 07 November 2012

Menyoal Gelar Ksatria Salib Agung


Kaum muslimin rahimakumullah,

Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Allah Hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu Karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.  (QS. Al Mumtahanah 9).

Kaum muslimin rahimakumullah,


Allah menegaskan bahwa Dia SWT hanya melarang Rasulullah saw. dan umat Islam berhubungan erat dan hangat atau bersahabat dengan mereka yang memusuhi umat Islam, yaitu mereka yang memerangi dan mengusir kaum muslimin, atau membantu musuh-musuh kaum muslimin. Allah mengancam kepada siapa saja yang berkawan dengan musuh-musuh Allah dan menjadikan mereka sebagai penolong dan kekasih, berarti mereka adalah orang-orang yang zalim terhadap diri mereka sendiri, lantaran menantang adzab Allah SWT.Na’udzubillah min dzalik!
Kaum muslimin rahimakumullah,

Baru-baru ini diberitakan secara luas bahwa Presiden SBY yang notabene seorang muslim dan menjadi kepala Negara dari rakyat Indonesia yang mayoritas muslim telah bersedia datang ke London untuk menerima gelar Ksatria Salib Agung (Knight Grand Cross in the Order of Bath) dari pemangku Kerajaan Inggris Ratu Elizabeth II.

Ini sangat mengherankan bagi siapapun yang memandangnya sebagai seorang muslim, apalagi mereka yang telah menggelari SBY dengan pangkat “Ulil Amri”. Sebab, gelar Kstaria Salib itu lazimnya diberikan oleh Ratu Elizabeth II kepada orang-orang Nasrani yang berkalung Salib yang berjasa besar dalam mengharumkan Kerajaan Salib Inggris. Dan ini mengingatkan kita kepada Raja Inggris di masa lalu, Raja Richard Lion Heart (Richard Berhati Singa) yang memimpin Pasukan Gabungan Salib Eropa untuk memerangi umat Islam di Palestina. Pasukan Salib akhirnya diusir dari seluruh wilayah Palestina dan Masjid Al Aqsha dibebaskan dari mereka oleh pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Sultan Sholahuddin Al Ayyubi, yang dalam catatan sejarah menjadi orang pertama yang mengadakan peringatan Maulid Nabi saw. dengan membacakan Riwayat Perjuangan Rasulullah saw. untuk membangkitkan semangat berjihad membela agama Allah SWT.

Kekalahan Pasukan Gabungan Salib Eropa ini merupakan catatan hitam dan hina bagi kaum Nasrani dan mereka menyimpan bara dendam untuk membalas kekalahan leluhur mereka terhadap umat IsLam. Oleh karena itu, bersama kaum Yahudi, kaum Nasrani terus berusaha membalas kekalahan tersebut dengan terus memerangi umat Islam dimana saja kapan saja.
Sejarah mencatat pasukan Inggris menyerbu India dan memerangi kaum muslimin yang berkuasa di India serta mengambil alih kekuasaan mereka. Inggris membentuk Ahmadiyah untuk melemahkan kaum muslimin. Inggris juga membangkitkan semangat kehinduan untuk menjaga agar Islam tidak kembali berkuasa di India. Akhirnya India pecah menjadi India yang dikuasai kaum Hindu dan Pakistan serta Bangladesh yang dikuasai kaum muslimin. Inggris juga pernah menyerbu dan menjajah Indonesia di zaman Raffles. Juga setelah Perang Dunia kedua dipimpin Jenderal Mallaby ke Surabaya untuk menjajah Indonesia pasca takluknya Jepang kepada Sekutu. Umat Islam melawan dan Mallaby tewas. Resolusi jihad yang diberikan KH. Hasyim Asy’ari dan pekik takbir mujahid muda Bung Tomo mengantar syahidnya ribuan para mujahid melawan penjajah Salib Inggris. Tanggal pertempuran itu diabadikan sebagai hari pahlawan, hari terbunuhnya para syuhada, 10 November 1945.

Pasukan Sekutu pimpinan Inggris dalam Perang Dunia Pertama menyerbu dunia Islam untuk memerangi kaum muslimin dan mengambil alih control kekuasaan Khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Istambul Turki. Tatkala masuk Palestina 1916, pimpinan tentara Salib Inggris, Lord Allenby, mendatangi kubur Shalahuddin Al Ayyubi, menantang-nantang agar hidup kembali untuk melanjutkan Perang Salib. 

Inggris yang menjadi Negara adidaya Nasrani pasca revolusi industri setelah menang atas Turki pun mengubah Khilafah Islamiyah di Turki menjadi Republik Turki Sekuler yang sangat anti Islam. Seluruh bekas-bekas Islam dihapus. Bahasa Arab dihapus. Bahkan adzan untuk sholat diubah dari bahasa Arab menjadi bahasa Turki. Sehingga di pusat kekuasaan Islam yang telah mengubah kejayaan kekaisaran Salib Romawi pada tahun 1453 dengan mengubah kota Konstantinopel menjadi Istambul (artinya Kota Islam) di masa Sultan Muhammad Al Fatih, akhirnya menjadi pusat sekularisasi dunia.  Kamal Attaturk, seorang Jenderal Yahudi Dunama yang pura-pura masuk Islam menjadi Presiden Turki Sekuler dan model bagi dunia Islam yang baru dimerdekakan dari penjajahan, untuk menjadi Negara sekuler, yakni menolak penerapan syariat Islam oleh Negara dan menjauhkan kaum Islam politik dari kekuasaan.Namun hari ini, walau Turki masih sekuler, kaum muslimin di Turki melalui Partai AKP meraih kembali tampuk kekuasaan dengan Presiden Abdullah Gul dan PM Erdogan. Beberapa tahun lalu seorang wanita anggota Parlemen Turki dipecat gara-gara pakai kerudung/jilbab. Kini Turki punya Ibu Negara yang berkerudung dan berjilbab walau UU masih melarangnya. Sejarah memang berputar.

Kaum muslimin rahimakumullah,

Dengan track record Inggris sebagai Negara Salib yang selalu memusuhi umat Islam, termasuk permusuhan mereka di Irak dan Afghanistan bersama tentara AS yang melaksanakan Perang Salib berkedok perang melawan terorisme, maka status Negara Inggris adalah Negara Salib yang tidak layak dijadikan sebagai sahabat.  Maka menjalin hubungan baik dengan Negara seperti itu melanggar larangan Allah SWT dalam QS. Al Mumtahanah 9. Apalagi menerima gelar sebagai Ksatria Salib Agung, tentu ini adalah masalah besar. Sebab, menjadi pertanyaan, apa yang sudah dilakukan SBY hingga mendapatkan gelar Ksatria Salib? Apakah dia sudah berjasa sebagai ksatria Salib? Dalam kasus apa? Ada yang menghubungkan pemberian gelar itu dengan pemberian konsesi kepada perusahaan Inggris British Petroleum (BP) atas Gas Tangguh.  Tentu ini sangat memprihatinkan.  Bagaimana mungkin PLN yang dibilang berpotensi merugi puluhan triliun akibat tidak mendapatkan pasokan gas, sementara gas diberikan kepada Inggris dengan harga murah.

Kaum muslimin rahimakumullah,

Haram bagi muslim mendapatkan gelar yang layak bagi orang kafir, seperti ksatria Salib.  Seorang muslim yang berjihad layak mendapatkan gelar mujahid, kalau mati dalam jihad mendapatkan gelar syahid. Seorang ksatria muslim  seperti Khalid bin Walid yang terjun dalam medan jihad dan selalu menang bergelar “Saifullah”, artinya “pedang  Allah”.

Kaum muslimin rahimakumullah,


Seharusnya seorang presiden tidak ceroboh dalam menerima gelar. Sebab, Allah SWT melarang kita menggelari orang dengan gelar yang buruk. Dan seburuk-buruknya gelar adalah kefasikan atau kekufuran. Dan gelar “Ksatria Salib”  tidak layak kecuali bagi kaum salibis Nasrani, kaum yang Allah SWT sebut mereka sebagai orang kafir atau fasik (QS. Ali Imran 110, Al Maidah 17,72,73). Semoga ada ulama di kalangan istana yang menasihati presiden agar tidak terjerumus dalam kekufuran, kefasikan, dan azab Allah SWT. Allah SWT berfirman:
…Dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan fasik (atau kafir) sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. (QS. Al Hujurat 11).

Baarakallahu lii walakum..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar